Menentukan Nilai pH, BOD Produksi dan volume lumpur

commit to user 14 pengolahan biologi antara lain membersihkan zat-zat organik atau mengubah sifat menjadi kurang berbahaya, untuk menggunakan kembali zat-zat organik yang terdapat dalam air limbah. Tujuan lain dari pengolahan biologi adalah menghilangkan dan membersihkan senyawa biokimia yang terdapat dalam air limbah Sakti A. Siregar, 2005. Adapun pengolahan biologi tersebut antara lain : a Proses aerobik b Proses anaerobik. c Proses maturasi pematangan Diharapkan melalui tahap-tahap tersebut menjadikan air limbah domestik menjadi air yang aman dan tidak membahayakan lingkungan. B. Dasar Teori

1. Menentukan Nilai pH, BOD

5 dan TSS a Menentukan Nilai pH Dalam hal ini pH merupakan suatu istilah yang menyatakan kondisi asam atau basa dari suatu larutan atau untuk menyatakan aktifitas ion hidrogen. Dalam air murni terjadi keseimbangan : H2O H + + OH – , konsentrasi ion hidrogen tersebut adalah 10 -7 dalam ionliter COH – . pH = - log CH + dan POH = - log COH – 2.2 Pada air yang murni CH + - COH = 10 -7 gram ionliter. Suatu larutan yang mempunyai pH = 7 disebut netral, suatu media dikatakan asam jika konsetrasi H + lebih besar dari 10 -7 pH lebih besar dari pada 7 . Pengukuran pH bisa dilakukan secara elektrik menggunakan suatu alat yang dinamakan pH meter dan bisa pula menggunakan indikator pewarna yaitu dengan kertas lakmus. Nilai pH air digunakan untuk mengekspresikan kondisi keasaman konsentrasi ion hidrogen air limbah. commit to user 15 Skala pH berkisar antara 1-14, kisaran nilai pH 1-7 termasuk kondisi asam, pH 7-14 termasuk kondisi basa, dan pH 7 adalah kondisi netral Sakti A. Siregar, 2005. b Menentukan Nilai BOD 5 Penetapan BOD 5 adalah rangkaian penetapan kadar ”oksigen terlarut” antara sampel pada hari kelima setelah inkubasi pada suhu 20 o C. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai BOD 5 : Depkes RI 1975 BOD 5 = P{ DO – DO 5 2.3 Dimana : P = Pengencer DO0 = mgl O 2 sampel nol hari DO5 = mgl O 2 sampel lima hari c Menentukan Nilai TSS Nilai TSS ditentukan untuk mengetahui besarnya nilai zat padat dari sampel air limbah. Besarnya TSS dihitung dengan menggunakan rumus: Metcalf Eddy,1991 mgl sampel 1000 ml x A B TSS - = 2.4 Dimana : A = Berat kertas saring kosong gr B = Berat kertas saring + endapan gr commit to user 16

2. Produksi dan volume lumpur

a Produksi lumpur Analisis laju lumpur dan tinggi pengendapan pada pengolahan kolam dapat dihitung dengan rumus-rumus sebagai berikut Metcalf Eddy,1991 : Untuk menghitung produksi lumpur digunakan rumus : P x = Q ’ SS o – SS e 2.5 Dimana : P x = Produksi lumpur mgl Q’ = Debit kapasitas pengolah m3dt SSo = Nilai suspended solids influen grm3 SSe = Nilai suspended solids efluen grm 3 b Volume lumpur Untuk menghitung volume lumpur digunakan rumus Metcalf Eddy,1991 : V’ = xX VS FS w r + 2.6 Dimana : Vss = Volume Suspended Solids grhari = 0,8 x produksi lumpur VS = Volatile Solids grhari [ ] x t 1 25 . 7 . - - Vss t = tahun pengerukan FS = Fixed Solids commit to user 17 Px - Vss X = nilai rata-rata kepadatan lumpur = 15 V’ = Volume lumpur m3hari w r = Berat jenis air limbah = 1.06 x 106

3. Analisis Keseimbangan Massa