Efisiensi Sistem Pengolahan Sistem Pengaliran Air Limbah Baku Mutu Air

commit to user 10 asam. Adapun pH yang baik bagi air minum maupun air limbah adalah netral 7. Skala pH berkisar antara 1-14, kisaran nilai pH 1-7 termasuk kondisi asam, pH 7-14 termasuk kondisi basadan pH 7 adalah kondisi netral Sakti A. Siregar, 2005. c Karakteristik biologi Dalam air kotor mikroorganisme apathogen lebih banyak dibandingkan pathogen, mikroorganisme apathogen adalah mikroorganisme yang tidak menyebabkan penyakit dan mikroorganisme pathogen adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit. Ciri-ciri biologis limbah merupakan hal yang penting dalam menentukan tingkat pencemaran, karena berbagai jenis bakteri yang terdapat di dalam air limbah sangat berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit. Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci efisiensi proses biologis, bakteri juga berperan penting untuk mengevaluasi kualitas air Sakti A. Siregar, 2005.

5. Efisiensi Sistem Pengolahan

Nilai efisiensi digunakan untuk menentukan besarnya persentase penurunan nilai BOD sebelum dan sesudah masuk pengolahan. Efiensi akan diketahui setelah penelitiaan dilakukan, semakin besar nilai konstanta reaksi tingkat pertama semakin besar efisiensinya. Niliai efisiensi yang diambil adalah nilai rata-rata pengolahan TSS dan BOD. Metcalf Eddy, 1991.

6. Sistem Pengaliran Air Limbah

Penyaluran limbah cair dari perumahan diawali oleh sistem perpipaan limbah cair dari kamar mandi, wastafel, tempat cuci, WC, urinoir yang menyalurkan limbah cair menuju saluran induk. Soeparman Suparmin, 2002 Sistem penyaluran air limbah atau buangan pada umumnya dibagi menjadi beberapa sistem penyaluran yang berdasarkan kepada : commit to user 11 a Jenis air limbah Pada sistem penyaluran air limbah berdasarkan jenisnya, air limbah masuk terlebih dahulu ke dalam tahap pengolahan untuk diolah yang kemudian setelah diolah air limbah dapat dikeluarkan ke badan air penerima. b Cara penyaluran air limbah 1. Sistem penyaluaran campuran Yaitu sistem penyaluran, dimana segala macam air limbah dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan keluar tanpa memperhatikan jenis air. 2. Sitem penyaluran terpisah Yaitu sistem penyaluran, dimana segala macam air limbah dikumpulkan dan dialirkan secara terpisah sesuai jenis air. c Cara pengaliran 1. Sistem gravitasi Dimana air buangan dari tempat yang lebih tinggi secara gravitasi disalurkan ke saluran umum yang letaknya lebih rendah 2. Sistem tekanan Dimana saluran air buangan air buangan lebih tinggi, sehingga buangan dikumpulkan lebih dahulu dalam bak penampung kemudian dipompa keluar ke dalam rol umum, biasanya menggunakan pompa yang digerakkan motor listrik dan bekerja secara otomatis.

7. Baku Mutu Air

Air limbah domestik yang dilepas ke lingkungan khususnya sungai haruslah memenuhi standar baku mutu air limbah domestik. Baku mutu air limbah domestik adalah batas atau kadar unsur pencemar atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah domestik yang akan dilepas ke air permukaan. commit to user 12 Sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, antara lain berlaku bagi air limbah domestik yang bersumber dari usaha atau kegiatan permukiman real estate adalah seperti tabel berikut ini : Tabel 2.1 . Baku Mutu Air Limbah Domestik. Parameter Satuan Kadar Maksimum pH - 6 – 9 BOD mgl 100 TSS mgl 100 Minyak dan Lemak mgl 10 Sumber : Keputusan Men.Neg. Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air menyebutkan bahwa, baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat energi atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan. Peraturan Pemerintah tersebut juga menjelaskan bahwa, pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. Pengendalian pencemaran air dilakukan untuk menjamin kualitas agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air.

8. Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL