commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Mobil listrik adalah mobil yang rodanya digerakkan dengan motor listrik. Karena mobil akan bergerak dengan jarak yang jauh meninggalkan sumber
listriknya maka dibutuhkan alat penyimpan energi yang sebagian besar menggunakan
baterai
atau
accu
. Karena keterbatasan
power baterai
maka mobil listrik harus dibuat ringan. Untuk mengatasi hal itu, maka bodi mobil yang
digunakan terbuat dari bahan komposit. Pemilihan bahan komposit dikarenakan untuk menjaga konsep mobil listrik yang merupakan kendaraan ramah
lingkungan, ringan, serta dalam pembuatannya tidak rumit. Chasis yang digunakan juga harus seefisien mungkin yaitu mengambil dari chasis yang sudah
ada atau dengan kata lain tidak membuat sendiri karena pertimbangan efisiensi waktu dan beberapa faktor lainnya.
Mobil Listrik yang telah ada untuk proyek akhir ini memiliki pintu depan yang kurang berfungsi dengan baik dan perlu adanya proses
penyempurnaan, yaitu kaca pada pintu depan mobil tidak bisa dibuka dan ditutup bergerak naik-turun karena
design
dan pemasangan kaca yang tidak tepat. Kaca pada pintu depan sangat penting untuk bisa dibuka dan ditutup, misalnya pada
saat pengemudi akan meminta kartu parkir, pengemudi tidak perlu membuka pintu mobil, cukup membuka kaca pada pintu mobilnya saja.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan pintu mobil terbuat dari bahan komposit. Pemakaian bahan komposit dikarenakan sifatnya ringan, mudah
dibentuk serta dengan biaya yang relatif murah. Komposit ini terbuat dari
fiberglass Chopped Strand Mat 300 gramm
2
,
resin
Polyester
157 BQTN serta
katalis MEXPO. Rancang ulang dan pembuatan
pintu mobil listrik ini dilakukan untuk penyempurnaan mobil tersebut. Dengan penyempurnaan ini diharapkan
mobil lebih nyaman untuk dikendarai oleh pengendara dan menambah nilai estetika dari mobil tersebut.
commit to user 2
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana perancangan ulang pintu mobil listrik agar kaca dapat naik turun dan berfungsi
dengan baik.
1.3. Batasan Masalah