21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Salah  satu  tujuan  pengembangan  metode
in  silico
adalah  sebagai pendekatan  untuk  menemukan  obat  baru,  namun  untuk  melakukan  pendekatan
secara
in  silico
dibutuhkan  protokol  yang  telah  tervalidasi.  Dengan  tujuan  untuk mengelusidasi  pose  ikatan  genistein  dengan
REα,  penelitian  ini  menggunakan pendekatan kimia medisinal komputasi berupa penapisan virtual dengan protokol
penapisan  virtual  yang  dikembangkan  oleh  Anita
et  al
.  2012  dan  divalidasi kembali oleh Radifar
et al
. 2013. Ligan yang akan ditambatkan pada REα adalah
genistein yang merupakan senyawa fitoestrogen yang telah diketahui aktif sebagai antagonis
REα  secara
in  vitro
maupun
in  vivo
Gilani  dan  Anderson,  2002, sehingga  penelitian  ini  juga  dapat  digunakan  sebagai  validasi  prospektif  dari
protokol penapisan virtual yang digunakan. Senyawa genistein  yang merupakan ligan pada penelitian ini ditambatkan
pada REα  dengan  menggunakan  perangkat  lunak  PLANTS1.2  dengan  luaran
berupa  pose  ikatan  antara  genistein  dengan REα  dan  skor  ChemPLP.  Hasil
penambatan  molekul  dilakukan  identifikasi  IFP dengan  menggunakan  perangkat
lunak  PyPLIF  serta  dilakukan  filtrasi  pada  pose  ligan  yang  mempunyai  ikatan hidrogen  dengan  Asp351  Radifar
et  al.
,  2013,  sehingga  hanya  diterima  pose yang  memiliki  ikatan  hidrogen  dengan  Asp351.  Selanjutnya  dipilih  pose  dengan
nilai Tc-PLIF atau ChemPLP terbaik.
22
A. Uji efektivitas genistein
Efektivitas  genistein  pada REα ditentukan berdasarkan nilai Tc-PLIF
yang  merupakan  kemiripan  IFP  antara  ligan  dengan  standar.  Standar  yang digunakan  adalah  4-hidroksitamoksifen  OHT,  metabolit  aktif  dari
tamoksifen  yang    memiliki  afinitas  100  kali  lipat  lebih  besar  dari  estradiol untuk  berikatan  dengan
REα  Berry,  2008.  Jika  genistein  mempunyai  IFP yang  mirip  dengan  OHT,  maka  genistein  dapat  dikatakan  sebagai  ligan  yang
aktif  pada REα.  Nilai  Tc-PLIF  yang  diterima  adalah  lebih  besar  atau  sama
dengan 0,600 dari senyawa standar Marcou dan Rognan, 2006. Dari hasil penambatan yang dilakukan, didapatkan nilai Tc-PLIF rata-
rata yang sebesar 0,425±0,112 dan nilai median sebesar 0,458 dengan sebaran nilai  ditampilkan  dalam  bentuk  histogram  Gambar  4.  Uji
Shapiro-wilk
menunjukkan bahwa nilai Tc-PLIF yang didapatkan tidak terdistribusi normal dengan variansi  yang tidak homogen, sehingga dilakukan uji
Wilcoxon
untuk mengetahui apakah nilai Tc-PLIF tidak lebih kecil dari 0,600 Lampiran 1.
Secara  statistik,  dengan  taraf  kepercayaan  95,  nilai  Tc-PLIF genistein lebih kecil dari 0,600, menandakan bahwa genistein tidak aktif pada
REα secara
in silico
. Hasil ini berlawanan dengan hasil uji secara
in vitro
dan
in  vivo
yang  mengatakan  bahwa  genistein  aktif  dalam  menghambat REα
Gilani  dan  Anderson,  2002.  Oleh  karena  itu,  dapat  disimpulkan  menurut protokol  yang  dikembangkan  oleh  Radifar
et  al
.  2013  genistein  bukan merupakan ligan aktif bagi
REα.