9
C. Genistein
Genistein merupakan isoflavon 4’,5,7-trihidroksiisoflavon yang banyak ditemukan pada daun tanaman subteranian
Trifolium subterraneum
L. var. Dwalganup dan kacang kedelai
Glycine max
Mariane, 2011. Kacang kedelai mengandung kurang lebih 0,1 genistin konjugat glikosidik dari genistein yang
akan dimetabolisme oleh bakteri dan enzim di dalam saluran pencernaan menjadi genistein Pomfrey, 2005.
Genistein memiliki struktur yang mirip dengan 17β-estradiol varian
estrogen endogen yang memiliki afinitas terbesar dengan REα terutama pada
gugus hidroksi yang terletak pada kedua sisinya Gambar 2. Genistein mempunyai sifat antioksidan dan antikanker dengan mengurangi kadar
reactive oxygen species
, dan juga menginduksi ekspresi enzim antioksidan seperti
superoxide dismutase
dan
catalase
Park
et al
., 2010 serta memodulasi gen yang meregulasi siklus sel dan apoptosis Sarkar dan Li, 2002. Genistein diketahui
dapat berinteraksi dengan beberapa target biokimia dalam sel tubuh, yaitu protein tirosin kinase, topoisomerase II, reseptor estrogen, transport ABC, dan protein-
protein lainnya Polkowski dan Mazurek, 2000.
Gambar 2. Perbandingan struktur 17 β-estradiol A dengan genistein B
10
Efek protektif terhadap kanker dari senyawa isoflavonoid diperkirakan terjadi melalui beberapa mekanisme, yaitu penghancuran radikal bebas,
modifikasi enzim yang dapat mendetoksifikasi karsinogen, dan inhibisi terjadinya induksi
transcription factor activator protein
-1 AP-1 oleh tumor Shih, Pickwell, dan Quattrochi, 2002. Menurut Pomfrey 2005, mekanisme
antikarsinogenik genistein yang berhubungan dengan REα antara lain: kompetisi
dengan estrogen endogen karena ikatan antara genistein dengan REα
menghasilkan aktifitas estrogenik yang lemah 1.000-100.000 kali lebih lemah dari
17β-estradiol, inhibisi fosforilasi protein tirosin kinase dari reseptor, dan mengurangi regulasi ekspresi
REα.
D. Penapisan Virtual
Penapisan Virtual Berbasis Struktur PVBS merupakan analog komputasi
dari
High Throughput Screening
dan mengacu pada evaluasi sifat-sifat senyawa secara
in silico
seperti aktivitas dari beberapa penyusun molekul yang berbeda Melagraki dan Afantitis, 2011. Penapisan virtual banyak digunakan sebagai
metode untuk penemuan obat baru dengan tujuan utama yaitu mengidentifikasi suatu senyawa kimia baru yang mempunyai probabilitas tinggi untuk berikatan
pada protein target dan menghasilkan respon biologis yang diinginkan Ghosh, Nie, An, dan Huang, 2006.
PVBS membutuhkan struktur dari molekul target dan referensi senyawa. Setiap senyawa referensi ditambatkan secara virtual pada molekul target melalui
suatu perangkat lunak penambatan yang memodelkan interaksi ligan dengan target secara komputasi untuk mendapatkan sifat fisika kimia yang optimal. Suatu