Strategi Bimbingan Klasikal Langkah-Langkah Bimbingan Klasikal

92 Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMASMK standar kompetensi kemandirian peserta didik SKKPD, asumsi teori tugas perkembangan kondisi ideal berdasarkan tugas perkembangan dan kebutuhan individu yang diyakini mempunyai arti penting bagi perkembangan peserta didik, hasil amatan langsung Guru bimbingan dan konseling, serta materi yang didasarkan pada kebijakan sekolah pemerintah yang harus diberikan kepada peserta didikkonseli. Selain itu, materi layanan bimbingan klasikal dapat disesuaikan tujuan pendidikan nasional, falsafah negara dan agama. Materi yang diberikan diharapkan dapat mengubah dan meningkatkan pola pikir, wawasan, sikap, dan keterampilan serta perilaku yang baru untuk meningkatkan dan mencapai kesuksesan dalam hidup dimasa yang akan datang.

c. Strategi Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal diberikan di kelas dengan materi yang dipersiapkan melalui rancangan pelaksanaan layanan BK RPL dan memperhatikan aktivitas agar terjadi interaksi yang membimbing antara Guru bimbingan dan konselingKonselor dengan peserta didikkonseli dan proses belajar antar konseli. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam bimbingan klasikal adalah experiential learning. Pendekatan ini pada intinya adalah belajar berdasarkan pengalaman atau tindakan, bukan berpikir tentangkonsep-konsep abstrak. Pengalaman dihadirkan melalui pertemuan langsung denganf enomena yang sedang dipelajari dan atau menggunakan peristiwa metaphora melalui simulasi dan permainan. Strategi ini memanfaatkan pengalaman aktual dengan kejadian-kejadian hidup nyata untuk memvalidasi teori atau konsep. Idetidak bias dipisahkandari pengalaman, mereka harus terhubung kehidupan peserta didik agar belajar yang sesungguhnya dapat terjadi. Oleh karena itu dalam menyampaikan peta kebutuhan peserta didik sebagai hasil dari asesmen harus melibatkan peran langsung peserta didik. Data tidak disampaikan secara otoriter namun peserta didik dilibatkan dalam penyadaran akan data dirinya.

d. Langkah-Langkah Bimbingan Klasikal

Layanan Bimbingan Klasikal terbagi dalam tiga bagian yaitu permulaan, pertengahan, dan akhir, atau pendahuluan, inti dan pentutup. Pada tahap permulaan peserta didik melakukan review terhadap tujuannya, mencatat perkembangan dirinya, memonitor perkembangan dan dikaitkan dengan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pada tahap pertengahan peserta didik belajar keterampilan dan strategi baru yang bermanfaat dalam kehidupannya. Pada tahap akhir layanan bimbingan klasikal konselor harus mampu mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi berbagi pengetahuan dalam membuat desain atas tujuan yang diinginkan. Pelaksanaan bimbingan klasikal berpusat pada peserta didik dan tidak boleh ditinggalkan adalah evaluasi dan kekonsistenan konselor dalam mengatur waktu dan jadwal dalam keseluruhan kegiatan. Beberapa langkah pemberian bimbingan klasikal yang perlu diperhatikan sebagai berikut. 1 Melakukan pemahaman peserta didik dan menemukan kecenderungan kebutuhan layanan. 2 Memilih metode dan teknik yang sesuai untuk pemberian bimbingan klasikal berdasarkan materi layanan. Strategi yang dipilih sebaiknya layanan berpusat pada peserta didik aktif belajar menemukan pengalaman belajar. 93 Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMASMK 3 Menyusun atau mempersiapkan materi bimbingan klasikal sesuai hasil pemahaman kebutuhan peserta didik. Materi layanan bimbingan klasikal hendaknya memperhatikan tujuan bimbingan dan konseling dan tujuan pendidikan nasional. 4 Memilih sistematika penyusunan materi yang mencerminkan adanya kesiapan bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan dan Konseling dan atau Kepala Sekolah. 5 Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan. 6 Melakukan evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan dan perkembangan sikap dan perilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan. 7 Tindak lanjut dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu bimbingan klasikal. Kegiatan tindak lanjut senantiasa mendasarkan pada hasil evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.

e. Peran Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam Bimbingan Klasikal