93 Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMASMK
3 Menyusun atau mempersiapkan materi bimbingan klasikal sesuai hasil pemahaman
kebutuhan peserta didik. Materi layanan bimbingan klasikal hendaknya memperhatikan tujuan bimbingan dan konseling dan tujuan pendidikan nasional.
4 Memilih sistematika penyusunan materi yang mencerminkan adanya kesiapan
bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan dan Konseling dan atau Kepala Sekolah.
5 Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian bimbingan klasikal sesuai
dengan kebutuhan layanan. 6
Melakukan evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan dan
perkembangan sikap dan perilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan. 7
Tindak lanjut dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu bimbingan klasikal. Kegiatan tindak lanjut senantiasa mendasarkan pada hasil evaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan.
e. Peran Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam Bimbingan Klasikal
Guru bimbingan dan konseling atau konselor bertanggung jawab penuh dalam membangun atau melaksanakan, memanage mengatur atau mengelola dan memimpin
proses layanan yang diberikan kepada seluruh peserta didik. Di samping itu, dapat bekerjasama dengan guru mata pelajaran ketika membangun atau melaksanakan, mengatur
atau mengelola dan memimpin kegiatan. Pendekatan kolaboratif dipandang lebih efektif, sebab guru mata pelajaran diasumsikan telah memiliki kedekatan dan keterampilan dalam
mengelola kelas. Untuk dapat memainkan peran secara optimal, maka guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian yang
terpuji, ketrampilan teknik layanan yang memadai, dan performance yang menarik.
Di samping itu, kepribadian konselor yang diharapkan adalah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa beragama, sehat jasmani dan rohani, sebagai teladan dalam
kehidupan, dipercaya, berpengetahuan luas, peka, bijaksana, teliti, dapat memahami konseli, dapat memahami perbedaan individu, mengutamakan konseli, cerdas, jujur, ramah, mudah
bergaul, bersedia mengakui kesalahannya, terbuka untuk perubahan positif dan maju, bertanggung jawab, sungguh-sungguh, sabar dan ikhlas. Selain itu, guru bimbingan dan
konseling atau konselor mampu menyusun persiapan, mampu menciptakan suasana yang menyenangkan, aman, dan nyaman dalam kelas sehingga semua peserta didik, mampu
memberikan arah yang jelas dan tujuan serta manfaat belajar bagi peserta didik atau konseli dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK, mampu menjadi fasilitator
dalam kelancaran proses belajar, mampu memberikan informasi yang mutakhir sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan IPTEK, mampu memilih dan menerapan
metode dan teknik yang tepat dan menyenangkan bagi peserta didik, memberikan umpan balik secara tepat, menunjukan penampilan diri yang rapi, bersih, suci, sederhana, mampu
melakukan evaluasi dan memberikan tindak lanjut.
Dalam interaksi dengan peserta didik, guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya menerapkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang meliputi: 1
menghargai peserta didik, 2 menciptakan suasana hangat, 3 bersikap empatik kepada peserta didik, 4 bersikap terbuka terhadap peserta didik, 5 mengakui bahwa peserta didik
berpotensi, 6 mengakui bahwa peserta didik itu unik dan dinamis, 7 tidak membanding- bandingkan peserta didik, 8 tidak mudah mengkualifikasi peserta didik.
94 Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMASMK
f. Menyusun Rencana, Melaksanakan Praktik Bimbingan Klasikal dan Mengevaluasi