Tatakelola TI e-Development lampiran laporan akhir ITMP

RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017

3.2. Tatakelola TI

Tatakelola Teknologi Informasi TI merupakan salah satu aspek penting dari tatakelola organisasi secara keseluruhan. Pengelolaan TI yang baik akan menjamin efisiensi dan pencapaian kualitas layanan yang baik bagi tujuan organisasi. Penerapan tata kelola ini harus direncanakan dengan baik agar dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan organisasi. Salah satu kerangka kerja tatakelola TI adalah CobiT. Dalam dokumentasi resminya CobiT juga disertai dengan serangkaian pedoman seperti pedoman manajemen dan pedoman implementasi. Pedoman implementasi menyediakan serangkaian alat dan tahapan untuk mengimplementasikan tatakelola berdasarkan kerangka kerja CobiT yang meliputi elemen pengukuran kerja, daftar factor keberhasilan kritis dan pengukuran tingkat kematangan maturity. Semua alat tersebut dirancang untuk mendukung keberhasilan implementasi tata kelola pada berbagai obyek pengendalian control objective di bidang TI.

3.3. e-Development

e-Development adalah upaya menjadikan pembangunan daerah agar lebih efektif, efisien dan memberdayakan, dengan keberadaan peran strategis pengembangan dan pendayagunaan TIK. Kerangka Strategi e-Development sebagai :  suatu kerangka kerja framework yang bersifat umumgenerik tentang bagaimana strategi pengembangan dan pendayagunaan TIK dalam siklus perencanaan, implementasi, pemantauan, evaluasi dan perbaikannya secara berkelanjutan agar menjadi bagian integral dari pembangunan daerah;  bahwa pembangunan daerah perlu semakin mendayagunakan TIK dalam mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan daerah tersebut.  Kerangka Strategi e-Development tersebut ditunjukkan oleh gambar berikut. Kerangka e-Development terdiri dari IPTEKnet BPPT – Pemerintah Kabupaten Malang 3170 RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 1. e-Leadership yaitu : 1. semua sistem yang dibangun dengan teknologi informasi yang mampu memberikan layanan kepada pengambil keputusan 2. Semua kebijakan regulasi pemerintah terkait tatakelola TI dan pemanfaatannya 3. Pengelolaan Sumber daya manusia sebagai pelaksana pengelolaan TI 4. Peran pimpinan daerah dalam pemanfaatan TI agar selaras dengan pembangunan Kabupaten secara keseluruhan 5. Bagaimana penempatan dan pengelolaan organisasi pengelola TI mampu memberikan layanan optimal bagi seluruh pengguna baik di internal pemerintah Kabupaten maupun bagi masyarakat pengguna layanan pemerintah 2. e-Government yaitu : 1. Penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang akuntabel. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer G2C, Government-to-Business G2B serta Government-to- Government G2G. Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. 2. Semua sistem pemanfaatan TI yang digunakan oleh karyawan pemerintah Kabupaten untuk memberikan layanan terbaiknya bagi masyarakat. 3. E-Bisnis yaitu : 1. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi TIK untuk mendukung seluruh kegiatan pengembangan perekonomian warga IPTEKnet BPPT – Pemerintah Kabupaten Malang 3270 RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 2. Dalam hal konektifitas antara bisnis to bisnis B2B tidak dibahas di e-bisnis dalam lingkup e-Development ini, ruang lingkup e-bisnis ini terdiri dari semua sistem pemanfaatan TI untuk mendukung pengembangan usaha masyarakat, pengembangan promosi dan inovasi masyarakat serta pengembangan jaringan informasi inovasi daerah. Sistem pemantauan ekonomi daerah. 4. E-Society adalah 1. Penerapan TI pemerintah daerah untuk memberikan layanan sosial kepada masyarakat pada sektor pendidikan, keagamaan, politik, kesehatan, budaya, pengaduan masyarakat, serta segala sesuatu terkait kenyamanan dan keamanan hidup di daerah. 2. Dalam hal konektifitas sosial antar warga diharapkan tumbuh sendiri melalui inovasi jejaring sosial di masyarakat tanpa perlu campur tangan pemerintah, disini peran pemerintah hanya memantau lalulintas informasi terkait keamanan negara dan keserasian hidup bermasyarakat. 5. Infokom terpadu adalah: 1. Pengadaan dan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi tersentralisasi untuk seluruh layanan pemerintah Kabupaten dalam rangka memberikan layanan publik melalui teknologi informasi. Sentralisasi layanan ini dimaksud untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya TI yang optimal, karena sulit, rumit dan mahalnya penanganan infrastruktur TI ini yang selalu berkembang sangat cepat, sehingga dibutuhkan biaya dan sumber daya manusia yang memadai. 2. Pengelolaan infokom terpadu membutuhkan tatakelola yang sangat teliti dan berdisiplin tinggi untuk menjamin ketersediaan dan keamanan data yang dibutuhkan oleh pengguna layanan TI.

3.4. Komputasi Awan