Peran TI di Organisasi

RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 BAB III : PENGETAHUAN TERKINI

3.1. Peran TI di Organisasi

Penggunaan teknologi informasi TI dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan TI haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan TI mampu meningkatkan efisiensi sebuah organisasi, sehingga dalam penerapan TI dibutuhkan orang yang handal agar dapat berjalan dengan baik. Tingkatan kesejajaran peran TI terhadap bisnis organisasi adalah sebagai berikut : 1. Support : TI merupakan pendukung bisnis organisasi dimana apabila terjadi masalah di TI maka proses bisnis organisasi tidak terganggu secara fatal. TI sebagai alat bantu dari kebijakan operasional organisasi 2. Enabler : TI sejalan dengan proses bisnis organisasi dimana apabila terjadi masalah di TI maka akan mengakibatkan lumpuhnya operasional organisasi. TI sebagai salah satu pilar penentu strategi organisasi 3. Driven : TI sudah menjadi motor penggerak organisasi dimana seluruh proses bisnis dan pengembangan inovasi organisasi telah dikendalikan menggunakan TI. TI sebagai tiang utama pengendalian organisasi Peran teknologi informasi di dalam organisasi dapat dilihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operasional Struktur organisasi akan menjadi lebih ramping setelah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai bagian pendukung dari organisasi. 2. Fungsi Monitoring and Control Keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan IPTEKnet BPPT – Pemerintah Kabupaten Malang 2970 RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 aktivitas di level manajerial, mengikat di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit yang terkait dengannya harus dapat memiliki pengendali atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di organisasi terkait. 3. Fungsi Planning and Decision Mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis organisasi dan merupakan sebuah knowledge generator bagi pimpinan organisasi yang dihadapkan pada realita untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang organisasi yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan danatau pengembangan organisasi karena fungsi strategis tersebut di atas. 4. Fungsi Communication Secara prinsip termasuk ke dalam bagian pendukung infrastruktur dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu organisasi dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. 5. Fungsi Interorganisational Merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa organisasi untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah instansi lain. Konsep kemitraan strategis atau partnership berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat organisasi melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui organisasi yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan system informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi. IPTEKnet BPPT – Pemerintah Kabupaten Malang 3070 RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017

3.2. Tatakelola TI