Chief Information Officer lampiran laporan akhir ITMP

RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 Proses penguatan Sistem Inovasi Daerah SIDa terdiri dari, prakarsa di level provinsi, implementasi di level Kabupaten kota, dan pendalaman di provinsi dan Kabupatenkota. Prakarsa terdiri dari pengembangan jejaring SIDa, melakunan analisis kematangan SIDa dengan metoda ANIS Analysis of National Innovation System penyusunan masterplan penguatan SIDa; Implementasi terdiri dari Penilaian Teknologi Technology Need Assessment, Difusi dan diseminasi Iptek, Pengembangan Lembaga Pengelola dan Pengembangan Pengelola; Pendalaman terdiri dari Penguatan Kapasitas SDM, Pengembangan Infrastruktur Penunjang, Penguatan Riset Terapan dan Kolaborasi Riset, Pengembangan Pembiayaan Inovasi, Pengembangan Industri Penunjang. Tahap awal perlu melakukan survei mengambil opini dari para aktor utama inovasi menggunakan metode ANIS yang merupakan salah satu alat untuk memotret kondisi awal dari sistem inovasi pada suatu wilayah. ANIS mempunyai 30 indikator dengan 150 faktor penentu. Selain itu terdapat komponen-komponen yang dipotret di antaranya, kelompok makro: tingkat kebijakan inovasi; kelompok meso: Tingkat dukungan kelembagaan inovasi dan program-program inovasi; dan kelompok mikro: kapasitas inovasi .Untuk mendapat potret yang tidak jauh menyimpang dari kondisi saat ini maka komponen yang terlibat sebagai responden harus mewakili berbagai kelompok: yaitu akademisi peneliti, inventor; bisnis industri dan government pemerintah. Beberapa daerah telah mulai melakukan konsep SIDA ini diantaranya Kabupaten Pekalongan dengan membangun kluster industri batik dan klaster industri perikanan laut. Di Solo ada industri batik dan industri pariwisata, sedangkan di Kabupaten Malang sedang dibangun klaster industri kreatif teknologi informasi dan multimedia.

3.6. Chief Information Officer

Terbangunnya Peran Government Chief Information Officer GCIO di Indonesia dalam mengimplemetasikan TIK di pemerintahan KabupatenKota : 1. Penyusun Strategi TIK Tahap awal pembangunan e-Government seperti yang diamanahkan dalam undang-undang no. 32003. Menurut Bank Dunia, pemanfaatan TIK dalam egovernment harus bisa melahirkan transformasi relasi antara pemerintah dengan warga G2C, antara pemerintah dengan dunia usaha G2B, dan antara sesama lembaga pemerintah sendiri G2G. Tugas GCIO adalah untuk menformulasikan tiga hal fundamental tersebut, sehingga nantinya bisa diselaraskan dengan visi, misi dan tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah. IPTEKnet BPPT – Pemerintah Kabupaten Malang 3670 RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 2. Promotor Penyelarasan proses-proses bisnisbirokrasi Pemanfaatan Tim secara total perlu pendekatan top-down agar keselarasan antara keduanya bisa tercapai. Penyelarasan TIK dengan system birokrasi struktur, mekanisme kerja, tupoksi, dan lain sebagainya. GCIO pada posisi strategis misalkan setingkat SEKDA, Asisten ataupun Kepala Dinas dapat mengembangkan peran sebagai promotor dan inisiator bagi penyelarasan ini. 3. Promotor Manajemen Solusi TIK Seorang GCIO harus dapat melihat bagaimana TIK memberikan solusi terhadap masalah- masalah yang dihadapi. Sebagai seorang promotor untuk solusi TIK, GCIO harus mampu mendefenisikan tujuan dan sasaran solusi yang nantinya bisa diimplementasikan baik dalam strategi pengembangan dan opraasionalnya, dan berbagai tahapan-tahapan yang harus dijalankan. 4. Penentu Kebuntuan TIK GCIO diharapkan bisa memecahkan kebuntuan dan kebekuan yang ada dalam instansi pemerintah dalam perencanaan kebutuhan infrastruktru perangkat keras, perangkat lunak, jaringan dan data dengan memanfaatkan prinsip efesiensi dan efektifitas sehingga nantinya kebutuhan tersebut bisa lebih terukur dalam memperhitungkan alokasi dan pemakaian bersama di setiap lembaga, instansi yang ada dalam pemerintahan di daerah. 5. Perancang Anggaran TIK Seorang GCIO juga harus dituntut mampu merancang kebutuhan dan anggaran TIK secara tepat guna. 6. Pengelola Operasional Sistem dan Teknologi Informasi Pada tataran operasional, GCIO diperlukan untuk menjamin operasional system dan teknologi infromasi agar bisa berjalan dengan baik. 7. Penilai Kinerja TIK Implementasi TIK perlu ada monitoring dan penilaiannya untuk berbagai kepentingan. Untuk kepentingan Audit, penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui kelayakan implementasi dengan anggaran. Untuk kepentingan pengembangan dan penyempurnaan, evaluasi kinerja dapat IPTEKnet BPPT – Pemerintah Kabupaten Malang 3770 RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 memberitahu aspek-aspek apa saja yang perlu mendapatkan perhatian. GCIO harus dapat menjadi promotor maupun eksekutor dalam evaluasi kinerja TIK. Untuk ketujuh peran GCIO tersebut adalah bagaimana mendefenisikan posisi GCIO pada struktur organisasi pemerintah daerah, menentukan tupoksinya dan kompetensi yang diharapkan dan menyiapkan SDM yang energik untuk membantu tugas-tugas dari GCIO dimana peran yang dituntut memerlukan kapabilitas koordinasi fungsional dan teknis operasionalnya. IPTEKnet BPPT – Pemerintah Kabupaten Malang 3870 RITI e-Development Pemkab Malang 2013 - 2017 BAB IV : ANALISA Untuk mengukur tingkat pemanfaatan pengembangan teknologi informasi serta membuat perencanaan yang baik diperlukan berbagai analisa dan evaluasi yang sering digunakan diantaranya :

4.1. Analisa SWOT