99
memenuhi unsur keseimbangan maka peneliti juga mengadakan wawancara dengan kepala madrasah, para guru yang telah peneliti pilih sebagai
informan kunci dan ketua komite madrasah, serta melihat berbagai dokumen yang menunjang dengan fokus ini, kemudian dari data yang diperoleh
tersebut akan diolah sedemikian rupa sehingga dapat mendeskripsikan kepemimpinan kepala madrasah di MIS Nurul Falaq Islamic Full Day
School Sistem dalam melakukan proses memimpin. b. Data tentang respon bawahan terhadap proses memimpin di MIS Nurul Falaq
Islamic Full Day School Sistem Desa Bandar Labuhan Bawah Tanjung Morawa. Data ini berupa perilaku para guru dalam melaksanakan tugas
dari kepala madrasah, data tersebut diperoleh dari pengamatan, wawancara mendalam terhadap para guru dan kepala madrasah, dan melihat dokumen
yang ada, setelah memperoleh data tersebut peneliti mengolahnya sehingga dapat di deskripsikan respon bawahan terhadap kepemimpinan yang terjadi di
MIS Nurul Falaq Islamic Full Day School Sistem. c. Data tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh kepemimpinan kepala
MIS Nurul Falaq Islamic Full Day School Sistem dalam melakukan proses memimpin sekaligus penyelesaiannya.
Data ini diperoleh melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Wawancara tersebut dilakukan dengan kepala madrasah, para guru
dan dewan madrasah. Kemudian dari data yang diperoleh itu diolah sehingga dapat mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala madrasah
dalam melakukan proses memimpin sekaligus penyelesaiannya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara sirkuler dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu;
l Pengamatan peran serta participant obcervation 2 Wawancara mendalam indepth interview ; dan
3 Dokumentasi. Ketiga teknik tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
100
1. Observasi peran serta Observasi dapat diartikan dengan pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik fenomena-fenomena yang diteliti.
115
Metode ini digunakan untuk menunjuk kepada penelitian yang dicirikan dengan adanya interaksi sosial
yang intensif antara peneliti dengan orang-orang yang diteliti dalam sebuah komunitas tertentu, dalam penelitian ini peneliti akan berusaha menceburkan
diri dalam kehidupan masyarakat dan situasi di mana peneliti melakukan penelitian. Peneliti berinteraksi dan berkomunikasi dengan bahasa mereka,
bergurau dan menyatu dengan mereka serta sama-sama terlibat dalam pengalaman yang sama.
116
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti berusaha menceburkan diri dalam lingkungan MIS Nurul Falaq Islamic Full Day School Sistem. Peneliti berbaur
dengan semua orang yang ada di madrasah, berinteraksi dengan menggunakan bahasa mereka dan terlibat dengan pengalaman yang sama, sehingga ditemukan
informasi yang utuh tentang kepemimpinan kepala MIS Nurul Falaq Islamic Full Day School Sistem. Dalam observasi partisipasi ini peneliti menggunakan buku
catatan kecil dan kamera. Buku catatan diperlukan untuk mencatat hal-hal penting yang ditemui selama melakukan pengamatan, sedangkan kamera
digunakan untuk mengabadikan beberapa momen yang relevan dengan fokus penelitian.
2. Wawancara secara mendalam Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih,
yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subyek atau sekelompok subyek penelitian untuk dijawab.
117
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data dengan cara tanyajawab dengan informan secara langsung dengan menggunakan
115
MantraIda Bagoes, Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004 h. 8
116
Ibid, h. 31
117
Danim Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif A ncangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial,
Pendidikan dan Humaniora Bandung: CV Pustaka Setia, 2002 h. 130
101
pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang peneliti gunakan adalah pedoman wawancara
yang tidak terstruktur, maksudnya adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini kreatifitas peneliti
sangatlah diperlukan karena hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.
118
Pedoman wawancara ini termasuk sebagai alat bantu yang disebut dengan instrumen pengumpulan data.
Untuk mendapatkan data dari informan, peneliti terlebih dahulu menyusun pedoman wawancara dalam bentuk daftar pertanyaan wawancara yang
akan disusun secara sistematis. Pedoman ini berfungsi sebagai panduan selama wawancara berlangsung sehingga wawancara tersebut dapat berjalan lancar dan
memperoleh data yang lengkap sesuai dengan harapan peneliti. Dengan metode ini, peneliti menentukan beberapa informan untuk diwawancarai, yaitu kepala
MIS Nurul Falaq Islamic Full Day School Sistem, wakil kepala madrasah, guru- guru dan ketua komite madrasah.
3. Dokumentasi Dalam penelitian ini data dokumentasi digunakan untuk melengkapi data
yang telah diperoleh dari wawancara dan observasi, data dokumentasi ini biasanya disebut dengan sumber data non manusia, di mana data ini
merupakan suatu yang sudah tersedia dan peneliti tinggal memanfaat - kannya. Dari metode ini, peneliti mencatat tentang sejarah MIS Nurul Falaq
Islamic Full Day School Sistem, berbagai kegiatan yang pernah dilakukan, konsep-konsep kepemimpinan yang dikembangkan di MIS Nurul Falaq Islamic
Full Day School Sistem baik itu yang berupa hasil penelitian, data asli maupun foto-foto.
Dari ketiga metode pengumpulan data di atas, akan digunakan secara simultan, untuk saling melengkapi antara data yang satu dengan data yang
118
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 h. 228
102
lainnya, selain itu proses pengumpulan data dengan ketiga metode ini akan dilakukan secara terus menerus sampai data yang diperlukan oleh peneliti
dianggap cukup.
E. Teknik Analisis Data