10
َ َ َ ل : at-
taww bu َ
َ ل : a
ṡ-ṡamar tu َ ْهَ ل
: ad-dahru َ ْك ل
: a - ikru َل ْ س َ ل
: ar- ras lu
2 Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditranliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
Baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang.
Contoh: َلا ْل
: al- jal lu
َ ْﻴ ْل : al-khairu
َنْﻴ ْل : al-
‘ainu َبْﻴغْل
: al-gaibu َ ْ ْل
: al-faqru
g. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditranliterasikan dengan apostrop. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata.
Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh: َ خْ ت
: ta’khuz na
َْأ َ ل : an-
nau’ َ ئْﻴش
: syai’un
َ مأ : umirtu
َلــكأ : akala
h. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il kata kerja, isim kata benda maupun
harf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkatnya
yang dihilangkan, maka dalam tranliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.
11
Contoh: نْﻴق َ ل ْﻴخَ ّ ََ : Wa innall ha lahua khair ar-r ziqin
atau Wa i nnall ha lahua khairurr ziqin
َ ْل َلْﻴـﻜْل َ ف ْ ف
: Ża auf al-kaila wa al-miz na
atau Fa auful-kaila wal-mizana لْﻴ ْل َمْﻴه ْب
: br him al-Khalil
atau Ibr himul-Khalil
i. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam tranliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
yang berlaku dalam EYD, di antaranya: Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis oleh huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh: َ ل ْ س َْ َ مَ م
: Wa m Muhammadun ill ras l
ًك مً َﻜ بَ لَسَ لَعض َتْﻴبَل َ ََ : Inna awwala baitin wudi’a linn si lalla i bi Bakkata mub rakan
َ ٰ ْ ْل َهْﻴفَل ْن َْٓ َل َ م ْ ش
: Syahru Ramad na al-la i unzila fihi al-
Qur’anu atau
Syahru Ramad nal-la i unzila fihil-Qur’anu َنْﻴ ْل َقف ْْ بَ أ ْ ل
: Wa laqad ra’ hu bil ufuq al-mubin
atau Wa laqad ra’ hu bil-ufuqil-mubin
َنْﻴ ل ْل َ َ هّ ْ ْل : Al
ḥamdu lill hi rabbil-’ lamin Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, huruf kapital
yang tidak dipergunakan. Contoh:
َ قَ حْ ف َهَنمَ ْ ن :
Nasrun minall hi wa fatḥun qarib ً ج ْم ْْ َّ
: Lill hi al-amru jami’an
atau Lill hil-amru jami an
مْﻴ عَئْﻴشَ لﻜبَه :
Wall hu bikulli syai’in alim
j. Tajwid