berjumlah 141 perusahaan manufaktur. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1. Menurut Erlina dan Sri Mulyani 2007, “sampel adalah bagian
populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut
Jogiyanto 2004 Purposive sampling adalah “teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Sampel penelitian ini berjumlah 17
perusahaan manufaktur. Sampel Perusahaan dapat dilihat pada lampiran 2. Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2009- 2011. 2. Perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel memiliki aset 3 triliun –
200 triliun yang terdaftar di BEI. 3. Tidak delisting pada periode pengamatan.
4. Memiliki laporan CSR.
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan
pengolahan lebih lanjut seperti keuangan tahunan. Data diperoleh dari media internet melalui situs www.idx.co.id berupa bentuk laporan keuangan yang
dipublikasikan dan melalui Indonesian Capital Market Directory ICMD, untuk melihat laporan keuangan dan data-data yang terkait dengan perusahaan yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi opersional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang
diperlukan peneliti untuk mengukur. Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
1. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahaan atau timbulnya variabel dependen terikat atau
variabel lainnya Sugiyono, 2006. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan size,
kepemilikan saham publik. 2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
adanya variabel bebas Sugiyono, 2006. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab
sosial. Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat secara jelas pada
Tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Item
Definisi Pengukuran
Skala
Independen Profitabilitas
ROA Kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba
atau profit dalam upaya meningkatkan
nilai pemegang saham
Profit After Income Tax
Total Assets Rasio
Leverage DAR
Kemampuan perusahaan untuk
membiayai kewajiban jangka panjangnya
����� ����������� ����� ������
Rasio
Universitas Sumatera Utara
1. Independent variable variabel bebas
a. Profitabilitas Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On
Asset ROA. Return On Asset ROA adalah rasio antara laba bersih terhadap total aset.
��� = ���� �����ℎ ������ℎ �����
����� ������
b. Tingkat leverage
Leverage operasi perusahaan, menggunakan Debt to Asset Ratio yaitu rasio yang mengukur total kewajiban terhadap modal sendiri shareholders equity.
���� �� ����� ����� = ����� ���������
����� ������
c. Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan dapat diproksikan dengan log natural total aset,
tujuannya agar mengurangi perbedaan yang signifikan antara ukuran Size
Ukuran Perusahaan Ukuran
perusahaan dapat dilihat dari LN
total aktiva yang dimiliki
perusahaan Rasio
Kepemilikan saham pubik
Kepemilikan saham dari publik secara
umum terhadap perusahaan
Persentase saham publik
Rasio Dependen
Indeks Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial
Data yang diungkap oleh perusahaan
berkaitan dengan aktivitas sosialnya
Total skor pengungkapan
sosial Total Skor
Maksimal Checklist
Universitas Sumatera Utara
perusahaan besar dan ukuran perusahaan kecil sehingga data total aset dapat terdistribusi normal.
���� = ��� ������� ����� ���� d. Kepemilikan saham publik
Kepemilikan manajemen diukur berdasarkan persentase kepemilikan saham yang dimiliki masyarakat publik.
����������� ��ℎ�� ������ = �����ℎ ��ℎ�� ������
�����ℎ ��ℎ�� ���� �������
2. Dependent variable variabel terikat
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengungkapan sosial. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi
tema lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.
Pengukuran variabel ini dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu
item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0 dan apabila item
informasi ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 1. Metode ini sering dinamakan checklist data.
Indeks pengungkapan sosial = �����ℎ ���� ������������ ������
�����ℎ ���� ��������
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Analisis Data
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif didefinisikan merupakan suatu metode dalam mengorganisis dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran
yang teratur mengenai suatu kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain: frekuensi, tendensi sentral mean, median dan modus, dispersi
standar deviasi dan varian dan koefisien korelasi antara variabel penelitian. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala
pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian Ghozali, 2005.
2. Uji asumsi klasik
Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi
klasik yang mendasari model regresi. Penyimpangan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
a. Uji normalitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun uji
normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan statistik.
Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi
normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah
Universitas Sumatera Utara
data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal.
Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas
data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji
Kolmogorov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05
maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.
b. Uji multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menganalisis
matrik korelasi variabel-variabel bebas. Untuk menguji ada tidaknya
multikolinearitas, dapat dilakukan dengan cara:
1 nilai R
2
pada estimasi model regresi, 2 menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen,
3 menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinearitas
terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10. c.
Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
Universitas Sumatera Utara
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-
Watson DW-Test.
Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan Uji
Durbin-Watson DW-Test Hipotesis Nol
Keputusan Jika
Tidak ada auto korelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada auto korelasi positif
No Decision dl d du
Tidak ada korelasi negatif Tolak
4 - dl d 4 Tidak ada korelasi negatif
No Decision 4 - du d 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak
du d 4 – du
d. Uji heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah
penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot.
Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan:
1 titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, 2 titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja,
3 penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar, 4 penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis regresi berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple liner regresion
adalah sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Dimana : Y
= pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan X1
= return on asset ROA X2
= debt to asset ratio DAR X3
= ukuran perusahaan SIZE X4
= kepemilikan saham publik KSP a
= Konstanta b1,b2, b3,b4
= Koefisien regresi dari setiap variabel independen e
= Faktor error
4. Pengujian hipotesis
Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Uji simultan Uji F
Siginifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-Tabel dan F-hitung. Selain itu akan diihat nilai signifikansi
sig, dimana jika nilai probabilitas P-value dibawah dibawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel
Universitas Sumatera Utara
dependen. Uji F digunakan untuk menguji hubungan regresi antar variabel dependen dengan seperangkat variabel independen. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan significance level 0,05 α=5. Ketentuan peneriman atau
penolakan hipotesis adalah sebagai berikut : 1 J
ika Fhitung Ftabel, pada α 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan keempat
variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen,
2 J ika Fhitung Ftabel, pada α 0,05 maka hipotesis diterima koefisien
regresi signifikan. Hal ini berarti secara simultan keempat variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
b. Uji koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen amat terbatas. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1.
c. Uji parsial Uji t
Uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α=5.
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1 Jika t-hitung t- tabel, pada α 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien
regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen,
2 Jika t-hitung t- tabel, pada α 0,05 maka hipotesis diterima koefisien
regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2009 sampai
2011. Sektor manufaktur dipilih karena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan sektor usaha lain. Selain itu,
sektor ini merupakan sektor yang memiliki cakupan stakeholder paling luas yang meliputi investor, kreditor, pemerintah, dan lingkungan sosial sehingga perlu
melakukan pengungkapan informasi sosial. Penelitian ini berfokus pada sektor manufaktur dikarenakan untuk menghindari adanya industrial effect yaitu risiko
industri yang berbeda antara suatu sektor industri yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilih dengan metode purposive
sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Objek penelitian dipilih bagi perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011, aset 3
triliun sampai 200 triliun, tidak delisting pada periode pengamatan, dan memiliki laporan CSR. Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak
17 perusahaan manufaktur sebagai berikut :
Tabel 4.1 Proses Seleksi Objek Penelitian Keterangan
Jumlah Data
Terdaftar di BEI tahun 2009-2011 141
Aset 3 triliun – 200 triliun terdaftar di BEI 18
Tidak delisting pada periode 2009-2011 141
Melaporkan CSR di annual report 107
Jumlah sampel 17
Lampiran i
Universitas Sumatera Utara
B. Analisis Hasil Penelitian