Kasus Kedua: pimp4DASARPEMERINTAHANYANGBAIK

72 Dasar-Dasar Kepemerintahan yang Baik “Itulah kerugiannya jika membuat KTP tidak sesuai fakta dan dana yang sebenarnya,” kata Kepala Biro Administrasi Protokol Pimpinan dan Hubungan Masyarakat APP-Humas DKI Jakarta Muhayat. KTP semacam itu, menurut Muhayat, bisa benar- benar asli tetapi dalam proses pembuatannya ada dokumen yang dimanipulasi, yakni kartu kepala keluarga. Manipulasi biasanya dilakukan oknum Kelurahan atau oknum Subdinas Kependudukan. “Mereka bisa memasukkan nama seseorang dalam arsip kartu keluarga orang lain. Modus seperti inilah yang sering terjadi,” kata Muhayat. Pemegang kartu keluarga berikut arsipnya adalah tiga pihak, yakni kepala keluarga, pengurus rukun tetangga RT, dan kelurahan. Menurut Muhayat, penyimpangan seperti ini sangat mudah dilakukan karena sistem yang digunakan di tingkat kelurahan masih manual. Lain halnya dengan sistem di Dinas Kependudukan DKI yang sudah komputerisasi. Katanya. “Karena itu, agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali, sistem komputerisasi sudah harus diterapkan di tingkat kelurahan.” Muhayat mungkin lupa, komputer hanyalah benda mati. Mengubah data adalah persoalan mudah, termasuk dalam komputer. Modul Diklatpim Tingkat IV 73 Lebih penting dari itu, justru kesungguhan untuk menertibkan dan selektif dalam mengeluarkan KTP. Jangan cuma aturannya saja yang ketat, tetapi hati aparat luluh jika melihat iming-iming sejumlah uang. Pertanyaan Untuk Diskusi 1. Baca dengan seksama artikel berita tersebut, jelaskan bagaimana intisari persoalan yang sebenarnya ingin diungkapkan dalam berita tersebut ? 2. Dari sudut pandang kepemerintahan yang baik, kasus tersebut berkaitan dengan karakteristik atau prinsip-prinsip yang mana, dan jelaskan apa masalahnya ? 3. Apakah Saudara setuju dengan solusi yang ditawarkan oleh salah seorang pejabat tersebut ? Jelaskan alasan dan sikap Saudara ?

B. Kasus Kedua:

Puskesmas Ditutup Karena Teror Sumber: Majalah Tempo, 26 November – 2 Desember 2001, hal. 41 Ini kabar unik dari Kabupaten Lombok Barat: sebuah Puskesmas ditutup gara-gara diteror. Selama enam hari hingga Jumat pekan lalu , Puskesmas Gunungsari tidak menerima pasien alias tutup. Para dokter dan perawat cemas dan takut oleh teror yang dilakukan anggota Forum Komunikasi Masyarakat Gunungsari, sebuah LSM. 74 Dasar-Dasar Kepemerintahan yang Baik Menurut Laily Indrayani, Kepala Puskesmas itu, selain mengancam lewat telepon, “mereka juga berteriak-teriak di depan puskesmas dan melakukan intervensi jika ada pasien datang,” ujarnya Jumat pekan lalu. Karena takut, perawat dan dokter tidak mau bertugas di sana lagi. Munculnya teror, kata Laily, bermula ketika Hamdan, warga Gunungsari, meninggal setelah dirawat di Puskesmas, Oktober silam. Versi Laily, penderita sesak napas itu tidak kooperatif dan memaksa pulang ketika diobati. Selain itu, mutasi tiga perawat ke Kantor Dinas Kesehatan Lombok Barat yang terjadi beberapa waktu lalu juga ikut menjadi penyebabnya. “Diantaranya ada yang mengadu ke FKMG,” ujarnya. Penutupan Puskesmas itu tentu saja berdampak buruk bagi warga setempat. Menurut Laily, setiap malam rata-rata 4 orang berobat dan 3 orang menjalani rawat inap. Kendati mendapat jaminan keamanan dari Kapolsek Gunungsari, Inspektur Polisi Dua Murni, para perawat dan dokter menolak bertugas karena masih trauma. Benarkah demikian? menurut Ketua FKMG, Fauzan Halid, penutupan itu terkait dengan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas itu ke DPRD. “Selain karena kasus meninggalnya Hamdan, warga juga mengadukan tingginya tarif rawat inap yang tidak sesuai dengan peraturan,” katanya. Fauzan memberi contoh biaya perawatan yang mestinya hanya Rp. 45 ribu dalam prakteknya Rp. 95 ribu. Tambahan biaya itu diakui Modul Diklatpim Tingkat IV 75 Laily. “Puskesmas harus membayar langganan air, listrik dan cleaning service, ” katanya. Hingga Sabtu pekan lalu belum ada keputusan dari Pemda Lombok Barat terhadap nasib Puskesmas itu. Latihan 1. Setelah membaca guntingan berita tersebut, diskusikan diantara para peserta Diklatpim Tingkat IV bagaimana kepemerintahan yang baik tercermin dalam sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas Gunungsari tersebut ? 2. Apakah selayaknya Puskesma tersebut di tutup dan apakah masyarakat sudah melakukan tindakan yang benar ? Jelaskan

C. Kasus Ketiga: