Implikasi Bagi Kepemerintahan pimp4DASARPEMERINTAHANYANGBAIK
20
Dasar-Dasar Kepemerintahan yang Baik
unsur-unsur yang hampir sama tidak jauh berbeda, namun demikian hubungan atau keterkaitan antara satu unsur dengan
unsur lainnya bisa saja sangat berbeda spesifik, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem tersebut bersifat kompleks.
Kooiman menyatakan selanjutnya bahwa bagaimanapun, argumennya mengenai keanekaragaman sebagai bagian dari
karakteristik dasar
sistem sosial
politik dan
kepemerintahannya, adalah terletak pada nilai penting dan strategisnya keanekaragaman dalam sistem tersebut. Dengan
menggunakan konsep
keanekaragaman kita
dapat mempertimbangkan berbagai aktor pelaku dalam sistem sosial-
politik. Dengan konsep kompleksitas kita dapat mengkaji dan menguraikan
struktur-struktur hubungan,
dan dengan
menggunakan konsep keanekaragaman diversitas kita dapat mengkaji berbagai aspek dalam sistem tersebut, seperti mengkaji
tentang maksud dan tujuannya, kekuasaannya dan sebagainya. Dengan demikian dapat ditarik semacam hipotesis bahwa
kenakeragaman dapat berimplikasi bahwa berbagai variasi, diferensiasi, dan spesialisasi adalah sebuah keniscayaan dalam
sistem sosial-politik. Mengabaikan adanya keanekaragaman sebagai ciri khusus dan mendasar dari sistem sosial politik
barangkali merupakan akar permasalahan dari banyak masalah kepemerintahan governance dan kemampuan pemerintahannya
governability. Konsep keanekaragaman sangat bermanfaat dalam upaya
pengkajian substansi sistem sosial-politik, yang pada umumnya
Modul Diklatpim Tingkat IV
21 bersifat abstrak dan formal. Sedangkan dalam konteks
pengembangan teori tentang kepemerintahan sosial-politik socio-political governance, konsepsi keanekaragaman telah
mendorong perubahan beberapa disiplin ilmu – seperti ilmu administrasi publik dan ilmu politik – ke arah keilmuan yang
bersifat interdisiplin atau multidisiplin. Dalam bidang lainnya, seperti ilmu ekonomi, sosiologi, dan ekologi, semuanya
diperlukan untuk
memahami dan
menginterpretasikan keanekaragaman para pelaku sosial-politik dengan berbagai
maksud dan tujuannya, norma-norma, dan kekuasaannya masing-masing. Ini berarti bahwa teori kepemerintahan
governance yang menaruh perhatian kepada kompleksitas, dinamika, dan keanekaragaman sosial-politik, haruslah bersifat
multidisiplin dengan segala permasalahan dan peluang yang dihadapinya.