46
Dasar-Dasar Kepemerintahan yang Baik
C. Latihan
1. Mengapa paradigma penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan berubah dari sarwa negara kepada paradigma kepemerintahan governance ?
2. Bagaimana konsepsi kepemerintahan governance dapat
dirumuskan ? 3.
Apa implikasi dari rumusan konsep kepemerintahan tersebut dalam
praktek penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan di Indonesia maupun di berbagai negara lainnya ?
D. Rangkuman
Uraian dalam Bab ini dapat dirangkumkan dalam beberapa butir sebagai berikut:
1. Sejalan
dengan perkembangan
sosial-ekonomi-politik masyarakat di berbagai negara, khususnya di negara-negara
yang sedang berkembang, peranan negara dan pemerintah yang sangat dominan dalam pembangunan nasional telah
cenderung bergeser ke arah peranan masyarakat dan swasta yang lebih besar. Format interaksi antara pemerintah dengan
masyarakat telah bergeser dari paradigma klasik sarwa negara government telah bergeser kearah paradigma
kepemerintahan yang berorientasi pada peranan masyarakat madani dalam format kepemerintahan governance.
2. Penyelenggaraan pemerintahan governing dalam konteks
tersebut di atas dapat diartikan sebagai proses interaksi antara
Modul Diklatpim Tingkat IV
47 berbagai aktor dalam pemerintahan dengan kelompok sasaran
atau berbagai individu masyarakat. 3.
“Governance”, tidak hanya berarti kepemerintahan sebagai suatu kegiatan, tetapi juga mengandung arti pengurusan,
pengelolaan, pengarahan, pembinaan, penyelenggaraan dan bisa juga diartikan pemerintahan. Oleh karena itu tidak
mengherankan apabila terdapat istilah public governance, private governance, corporate governance dan banking
governance. 4.
Konsepsi kepemerintahan dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan kewenangan kekuasaaan dibidang ekonomi,
politik dan administratif untuk mengelola berbagai urusan negara pada setiap tingkatannya dan merupakan instrumen
kebijakan negara untuk mendorong terciptanya kondisi kesejahteraan, integritas, dan kohesivitas sosial dalam
masyarakat. 5.
Konsepsi governance mencakup berbagai metode yang digunakan untuk mendistribusikan kekuasaankewenangan
dan mengelola sumber daya publik, dan berbagai organisasi yang
membentuk pemerintahan
serta melaksanakan
kebijakan-kebijakannya. Konsep
ini juga
meliputi mekanisme, proses, dan kelembagaan yang digunakan oleh
masyarakat, baik individu maupun kelompok, untuk mengartikulasikan
kepentingan-kepentingan mereka,
memenuhi hak-hak hukum, memenui tanggung jawab dan kewajiban sebagai warga negara, dan menyelesaikan
perbedaan-perbedaan diantara sesama.
48
Dasar-Dasar Kepemerintahan yang Baik
6. Dalam konsepsi governance, para pelaku dalam interaksi
kepemerintahan terdiri
dari unsur
sektor publik
pemerintah yang berfungsi menciptakan lingkungan
politik dan hukum yang kondusif, sektor swasta yang
menciptakan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat, dan
masyarakat madani civil society yang memfasilitasi
interaksi sosial dan politik, menggerakkan kelompok- kelompok dalam masyarakat untuk berperan serta dalam
kegiatan ekonomi, sosial dan politik. 7.
Paradigma kepemerintahan governance adalah paradigma yang menekankan bagaimana pemerintah berinteraksi secara
kondusif dalam kesetaraan dan keseimbangan peranan dengan sektor swasta dan masyarakat madani dalam bidang
ekonomi, sosial, dan politik untuk berkolaborasi memenuhi kebutuhan dan kepentingan-kepentingan masyarakat itu
sendiri.
49
BAB IV KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
GOOD GOVERNANCE
Arti kepemerintahan yang baik sebagai terjemahan dari good governance dalam modul ini lebih ditekankan pada peran pemerintah
dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, walaupun mempunyai obyek menyentuh berbagai sektor. Hal ini
sejalan dengan pendapat Pinto 1994 bahwa istilah “governance” mengandung arti “Praktik penyelenggaraan kekuasaan dan
kewenangan oleh
pemerintah dalam
pengelolaan urusan
pemerintahan secara umum, dan pembangunan ekonomi pada khususnya”.
A. Pengertian Kepemerintahan Yang Baik