II. Peranan Subak Dalam Pembangunan Pertanian di Bali
Yang dimaksud dengan pembangunan pertanian disini adalah pembangunan pertanian tanaman pangan, yang meliputi intensifikasi,
diversifikasi dan rehabilitasi di bidang pertanian yang memiliki dua sasaran, yaitu 1. Peningkatan ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumber
bahan pangan, kelembagaan, dan budaya lokal, dan 2. Pengembangan agribisnis dengan membangun keunggulan kompetitif sesuai kompetensi dan
produk unggulan di masing-masing daerah. Program pembanguan tersebut
kemudian dijabarkan ke dalam langkah-langkah operasional, sebagai berikut : A. Di hulu
Kegiatan-kegiatan yang termasuk di dalamnya, meliputi : a Penyiapan sarana dan prasarana, yang terdiri dari :
Perbenihan, melalui pengembangan penangkar produsen benih
Pupuk dan pestisida, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dan pengembangan Unit Pelayanan
Saprodi sehingga terjamin ketersediaannya Pengembangan alat dan mesin pertanian melalui pola Usaha
Pelayanan Jasa alat dan mesin pertanian Rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani, rehabilitasi jalan
usaha tani, dan pembuatan embung cubang
b Pengembangan permodalan, melalui : Penyediaan kredit ketahanan pangan dengan bunga subsidi
pemerintah Kredit usaha kecil dan menengah dan kredit pengadaan
pangan, Bantuan langsung masyarakat, yakni pemberian bantuan
berupa uang tunai kepada kelompoktani untuk dimanfaatkan dalam pengembangan usahatani secara berkelanjutan,
Penyediaan dana talangan kredit tanpa bunga untuk dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, APBN
Pola leasing untuk pengadaan alat dan mesin pertanian, yakni bantuan dikembalikan ke pemerintah dengan mengangsur dari
hasil usaha mereka. B. Subsistem Budidaya, yang meliputi :
a Peningkatan produktivitas melalui peningkatan mutu intensifikasi dengan perbaikan penerapan teknologi anjuran
b Pengembangan sentra-sentra produksi dan konservasi lahan kering c Peningkatan
indeks pertanaman
cropping intensity
melalui pemantapan pola tanam dan diversifikasi usaha tani
d Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dengan pola pengendalian hama terpadu
C. Subsistem Hilir, terdiri dari : a Perbaikan panen, pascapanen dan pengolahan hasil
b Perbaikan pemasaran hasil, melalui : Penumbuhan subterminal agribisnis pada sentra-sentra
produksi Pemberian dana talangan sebagai penguatan modal kepada
lembaga-lembaga usaha ekonomi pedesaan untuk stabilisasi harga gabah
Pengembagan sistem lumbung pangan dan tunda jual Promosi pameran, temu usaha, dan pelayanan informasi
pasar D. Subsistem Penunjang, meliputi :
a Pengembangan sumberdaya manusia melalui penyuluhan, pelatihan, magang, dan sekolah lapang
b Pemantapan kelembagaan
melalui pembinaan
dan fasilitasi
kelompoktani subak antara lain berupa bantuan pembuatan tempat pertemuan kelompoktani lahan kering dan pembuatan balai subak,
serta koperasi tani.
Peranan subak dalam pembangunan pertanian di Bali, secara deskriptif dapat diuraikan sebagai berikut :
1 Subak berperan dalam meningkatkan areal sawah yang berpengairan sepanjang tahun
Pembangunan irigasi pada subak membawa beberapa akibat, diantaranya : a meningkatkan frekuensi tanam, b meningkatkan luas tanam, c
meningkatkan luas panen, dan d meningkatkan hasil padi produksi. Ke empat hal inilah yang merupakan peranan terpenting subak sebagai suatu
kelompok sosial. 2 Subak mempunyai peranan dalam mempertahankan kesinambungan
persediaan bahan makanan, terutama beras. Dampak terpenting yang dapat dirasakan dari adanya pembangunan irigasi di
subak adalah mantapnya produksi bahan makanan padi beras. 3 Peranan subak dalam peternakan dan perikanan.
Peternakan itik dan pemeliharaan ikan di sawah mina padi sangat terkait dengan subak.
4 Peranan subak dalam pemerataan distribusi pendapatan. Secara tradisional dikenal adanya sistem
“derep” panen padi tidak hanya dilakukan oleh anggota subak sendiri namun ikut juga anggota masyarakat
lainnya dengan mendapatkan imbalan upah sesuai dengan banyaknya padi yang dapat diketam dipanen. Adanya perubahan jenis padi yang ditanam,
dari jenis padi lokal dipanen memakai ani-ani menjadi jenis-jenis padi unggul baru disamping adanya kecenderungan panen dengan sistem tebas
padi langsung dijual di sawah sebelum dipanen menyebabkan juga perubahan pengupahan dan juga jumlah tenaga kerja yang dipakai.
5 Peranan subak dalam meningkatkan kesempatan kerja. Perubahan dari pengairan sederhana ke pengairan teknis menyebabkan
meningkatnya kesempatan kerja untuk meningkatkan produksi pertanian, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
6 Subak berperan dalam mengalokasikan sumberdaya air secara merata.
Konflik antar subak akibat masalah air sering muncul sepanjang sejarah subak, dan pada tingkat konflik yang cukup besar biasanya ditangani oleh
sedahan agung bersama Dinas Pekerjaan Umum. Penanganan masalah yang muncul tersebut dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : a
diperkenankannya peminjaman air diantara anggota subak, b peminjaman air antar subak, c meningkatkan persediaan air, misalnya rehabilitasi
jaringan irigasi, pemanfaatan air tanah, dan pembuatan waduk. Terbentuknya “subak gede” diharapkan mampu mengurangi konflik tersebut karena melalui
wadah ini pengalokasian air akan dapat dilakukan secara lebih merata. 7 Subak berperan dalam mengalokasikan dana pembangunan.
Dengan perubahan struktur organisasi subak yang diikuti dengan terbentuknya
“subak gede” atau “subak agung” maka dana-dana pembangunan dari pemerintah menjadi lebih mudah untuk dialokasikan
secara lebih merata. Memang pada skala bantuan yang kecil, umumnya bantuan untuk irigasi kecil bantuan yang diserahkan oleh pemerintah akan
dikelola langsung oleh subak secara swadaya sehingga otonomi dan inisiatif subak tidak mati.
8 Peranan subak dalam terus membina sikap gotong royong Untuk dapat beradaptasi dan dapat menerima modernisasi dalam bidang
pertanian, subak sangat berperan dalam membina dan mengembangkan kesatuan dan kebersamaan dalam berbagai segi kehidupan, baik suka
maupun duka, yang meliputi aspek ekonomi, sosial, agama, dan keamanan. 9 Peranan subak dalam kegiatan simpan-pinjam dan pengadaan sarana
produksi. Subak mempunyai peranan dalam kegiatan simpan-pinjam sudah dikenal
sejak abad ke 19 Arga dan W. Sudana, 1994, dan peranan tersebut kemudian diperluas dengan pengadaan sarana produksi dan berlangsung
terus menerus sampai sekarang. Usaha-usaha untuk meningkatkan peranannya dalam koperasi Koperasi Unit Desa sampai saat ini belum
berhasil dengan baik. 10 Peranan subak dalam melestarikan nilai budaya bangsa.
Hal ini terkait dengan pembentukan sikap disiplin petani, sikap menghargai nilai air dan sumberdaya alam lainnya, rasa kerjasama antar petani pemakai
air, dan sikap untuk dapat mengambil suatu keputusan secara kolektif. Sistem subak adalah suatu kelompok sosial tradisional di Bali yang
anggota-anggotanya adalah para petani. Kelompok ini sangat efektif dalam menunjang pelaksanaan pembangunan ,terutama sebagai media penyampaian
teknologi kepada masyarakat di pedesaan Suyatna, 1982. Sumber-sumber air beserta fasilitas lainnya berupa bangunan pangambil air di sungai biasanya
dibangun dan dikelola secara swadaya oleh subak itu sendiri, sementara bangunan berupa bendungan atau dam dibangun dan dikelola oleh pemerintah.
Terkait dengan fungsi utama subak mengatur pembagian air secara adil dan merata kepada setiap anggotanya, subak mempunyai otonomi secara penuh
sehingga berhak untuk mengatur dirinya sendiri termasuk menyelesaikan segala perselisihan yang mungkin muncul pada wilayah subak itu. Pemberian otonomi
kepada subak oleh pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Bali, Nomer 02PDDPRD1972 tentang irigasi, sebagaimana tercantum
di dalam pasal 14, yang bunyinya sebagai berikut : 1 Subak berkewajiban dalam mengatur rumah tangganya sendiri, baik dalam
mengusahakan adanya air maupun dalam mengatur air dengan tertib dan efektif untuk kepentingan persawahan subak,
2 Subak menjaga dan memelihara irigasi dengan sebaik-baiknya yang diperlukan untuk menjamin adanya kelancaran dan tertibnya irigasi di
wilayahnya, 3 Dalam melaksanakan urusan rumah tangganya subak menjalankan peraturan
atau “awig-awig” dan “sima” yang berlaku di wilayah masing-masing, 4 Subak menyelesaikan segala perselisihan yang timbul di wilayahnya sendiri,
dan 5 Apabila terjadi pelanggaran dan tindak pidana, akan diselesaikan menurut
hukum oleh yang berwajib. Kegiatan-kegiatan subak disamping berpengaruh langsung pada peningkatan
produksi, pendapatan , dan kesejahteraan petani dan masyarakat disekitarnya,
juga berdampak pada aspek-aspek seperti disiplin, sikap mental petani, sikap menghargai sumberdaya alam, rasa kerjasama, terpeliharanya nilai-nilai agama,
adat- istiadat dan budaya sehingga memberikan sumbangan terhadap industri pariwisata di Bali. Instansi-instansi yang banyak memanfaatkan subak untuk
melaksanakan program-programnya, misalnya Dinas Kebudayaan, Dinas Koperasi, Dinas Pendapatan, Dinas Pertanian Dinas Perkebunan, Departemen
Pekerjaan Umum
III. Pemberdayaan Subak Dalam Perspektif Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan