Penebaran Benih Pengelolaan Pakan Kualitas Air

16 Gambar 6. Konstruksi Kolam.

2. Penebaran Benih

Setelah wadah dan media siap, maka dilakukan penebaran benih. Padat penebrannya sebanyak 60-100 ekorm 2 . Sebelum dilakukan penebaran, dilakukan aklimatisasi agar benih tidak stress. Proses aklimatisasi ini dengan cara menambahkan sedikit demi sekit air kolam pemeliharaan ke bak atau kantong benih agar kualitas airnya sama. Penebaran benih ikan sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pagi hari saat kondisi perairan tidak terlalu panas. Agar ikan tidak stress, sebelum ikan di tebarkan, perlu dilakukan aklimatisasi Penyesuaian kondisi lingkungan sekitar 5-10 menit. Siregar,2002.

3. Pengelolaan Pakan

Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengruhi laju pertumbuhan benih. Pakan yang digunakan untuk pendederan patin sebaiknya yang mempunyai kandungan protein diatas 30. Dalam pemberian pakan, efisiensi penggunaan pakan menjadi penting karena sangat mempengaruhi tingkat 17 keuntungan. Ikan budidaya mempunyai konversi pakan yang berbeda, tergantung dari jenis, umur, ukuran ikan, pakan dan kondisi lingkungan Kordi, 2005 Jumlah pakan biasanya 3-4 dari bobot total ikan per hari. Pellet ini ada yang dibuat sendiri pellet lokal dan ada pula pellet buatan pabrik pellet komersial. Pakan tambahan lainnya juga bisa diberikan adalah limbah ikan, udang-udangan, moluska dan bekicot. Pemberian pakan jenis ini sesuai dengan pakan ikan patin di alam Susanto dan Amri, 2005. Setelah proses aklimatisasi selesai, benih siap untuk ditebar.

4. Kualitas Air

Kualitas air penting untuk diperhatikan dalam budidaya ikan patin. Air yang kurang baik dapat menyebabkan ikan terserang penyakit. Ikan patin bisa bertahan hidup pada perairan yang kondisinya sangat jelek. Akan tetapi, ikan patin akan tumbuh normal dan optimal di perairan yang memenuhi persyaratan ideal sebagaimana perairan alami atau habitat aslinya Djarijah, 2001. Adapun parameter kualitas air yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Kualitas air penting untuk diperhatikan dalam budidaya ikan patin. Air yang kurang baik dapat menyebabkan ikan terserang penyakit Khairuman dan Sudenda, 2002 . Menurut Djarijah 2001, ikan patin bisa bertahan hidup pada perairan yang kondisinya sangat jelek. Akan tetapi, ikan patin akan tumbuh normal dan optimal di perairan yang memenuhi persyaratan ideal sebagaimana perairan alami atau habitat aslinya. 18 Suhu Menurut Djarijah 2001, keadaan suhu air yang optimal untuk kehidupan ikan patin adalah 28-29 C. Kehidupannya mulai terganggu pada apabila suhu perairan mulai turun sampai 14-15 C atau meningkat di atas 35 C. Aktivitasnya terhenti pada perairan yang suhunya di bawah 6 C atau di atas 42 C. Sedangkan menurut Ghufran 2005, suhu optimal untuk patin berkisar antara 26-33 C. Oksigen Terlarut Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan yang cukup tahan dengan kekurangan oksigen di dalam air, hampir sama halnya dengan ikan lele. Apabila kandungan oksigen di dalam air kurang, ikan patin akan mengmbil langsung oksigen di udara bebas. Bahkan ikan patin dapat bertahan hidup selama beberapa saat di darat. Kandungan oksigen yang baik minimal 4 mgliter air Khairuman dan Sudenda, 2002. Sedangkan kandungan oksigen yang optimal bagi larva ikan patin adalah 3 mgliter. Apabila konsentrasi oksigen cukup tinggi larva, larva menyebar secara merata dalam tangki. Sebaliknya, apabila konsentrasi oksigen sangat rendah, larva berkonsentrasi dibagian yang banyak arus aerasi atau jalan pemasukan air Slambrouck, dkk., 2005. Derajat Keasaman pH Derajat keasaman atau pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana asam atau basa suatu perairan. Derajat keasaman suatu perairan dipengaruhi oleh konsentrasi CO 2 dan senyawa yang bersifat asam Lesmana, 2002. Purnawati 2002, menambahkan bahwa derajat keasaman sering digunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan baik buruknya keadaan air sebagai lingkungan hidup. Menurut Khairuman dan Sudenda 2002, ikan patin mempunyai toleransi yang panjang terhadap derajat keasaman yaitu antara 5-9, dan derajat keasaman yang optimum adalah 7. 19

5. Panen