commit to user
13
4
Habitual buyer
pembeli yang bersifat kebiasaan adalah pembeli yang merasa puas dengan produk atau jasa yang
digunakan, minimal tidak merasa kecewa. 5
Switcher
pembeli yang berpindah – pindah adalah pembeli yang tidak loyal sama sekali atau sama sekali tidak tertarik
pada merek yang ditawarkan. Variabel diatas dapat digunakan untuk mengetahui seberapa
besar seorang konsumen memiliki tingkat loyalitas terhadap merek yang mereka gunakan. Apakah mereka memiliki tingkatan
brand loyalty
yang kuat atau malah sebaliknya yaitu rendah.
7. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data deskriptif yaitu suatu analisis yang berguna untuk mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian tersebut responden yang
dilibatkan berjumlah 100 responden. Kemudian dilakukan analisis sehingga suatu gambaran deskriptif menjadi jelas.
Menurut Durianto dkk 2001 : 43 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Nilai rata – rata
Standard Deviasi SD
commit to user
14
Keterangan : xi
= nilai pengukuran ke – i fi
= frekuensi kelas ke – i n
= banyaknya pengamatan Kemudian dicari rentang skalanya dengan rumus berikut :
Rentang Skala
Sebagai gambaran, peneliti memberikan 5 alternatif jawaban kepada responden, maka rentang skala yang digunakan adalah 1 sampai
5. Pemetaan bobot penilaian sebagai berikut : Durianto, dkk 2001 : 42 1.
1,00 – 1,80 = Sangat jelek SJ diberi bobot 1 2.
1,80 – 2,60 = Jelek J diberi bobot 2 3.
2,60 – 3,40 = Cukup C diberi bobot 3 4.
3,40 – 4,20 = Baik B diberi bobot 4 5.
4,20 – 5,00 = Sangan baik SB diberi bobot 5
commit to user
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Merek
Menurut Philip Kotler : 1993 menerangkan bahwa merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau gabungan semua
yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau
jasa dari produk – produk milik pesaing. Menurut
American Association
Kotler, 2009 : 258 mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain,
atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang
commit to user
16
atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Maka merek adalah produk
atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk
memuaskan kebutuhan yang sama. Adapun mengenai nama merek itu sendiri merupakan bagian dari
suatu merek yang dapat diucapkan, misalnya Daihatsu, Isuzu, Toyota, dll. Sedangkan yang disebut dengan tanda merek
brand merk
adalah bagian dari merek yang dapat dikenali, namun tidak dapat diucapkan, seperti
lambang, desain, huruf, atau warna khusus, contohnya dapat kita lihat bahwa Daihatsu menggunakan lambang huruf “D” besar dengan warna
putih. Perusahaan – perusahaan rela berkorban dengan menghabiskan
biaya yang tinggi untuk memutuskan pemberian merek pada produknya. Mereka berani mengambil resiko adapun produk yang mereka luncurkan
dengan pengemasan merek yang matang tidak diterima atau tidak dianggap memuaskan oleh konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan
harus dapat memutar otak dan berlomba – lomba berkreasi meluncurkan merek yang unik untuk melambangkan identitas produk yang berbeda dari
para pesaing.
2. Peranan dan Kegunaan Merek