29
R X
P X
P X
P X
P P
X P
X P
X P
X X
P X
P X
P X
R
3 .
3 2
. 2
1 .
3 2
1 3
. 3
2 .
2 1
. 3
. 3
2 .
2 1
. .
+ +
= +
+ +
+ =
+ +
=
Keterangan: P1, P2, P3 = gaya yang diganti
R = gaya pengganti Resultante R = P1 + P2 + P3
Sunardi, 2006: 24-29
2.7 Kerangka Berpikir
Menjamin keberhasilan proses pembelajaran maka proses belajar mengajar di kelas direncanakan agar mengaktifkan siswa. Pembelajaran berkaitan dengan
proses memandirikan hidup dikemudian hari. Menurut pengamatan tampaknya masih banyak guru yang perlu mendapat bantuan dalam melakukan pengelolaan
proses belajar mengajar terutama dalam pelajaran ilmu statika dan tegangan. Hal ini tampak pada hasil yang dicapai oleh para siswa. Baik tes maupun ujian akhir
sekolah. Walaupun ketidakberhasilan tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain.
SMK Negeri 7 Semarang merupakan salah satu yang menggunakan manajemen ISO tahun 9001-2000, sertifikat TUV-GERMAN dan salah satu
sekolah yang menuju Sekolah Berstandar Internasional SBI yang minimal 15 siswa harus bekerja di luar negeri. Program keahlian yang sudah menyandang
standar internasional adalah program keahlian Mekanik Otomotif, sedangkan
30
program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan belum menyandang standar internasional. Oleh karena itu dalam rangka menuju sekolah berstandar
internasional perlu diterapkan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa bukan lagi pada guru.
Pembelajaran dengan model tutor sebaya lebih menekankan pada aspek komunikasi sehingga siswa dapat lebih leluasa untuk mengungkapkan
gagasanide-idenya tentang materi yang telah mereka pelajari tanpa rasa canggung karena yang dimintai bantuan adalah temannya sendiri. Dengan demikian
kemampuan siswa pada kompetensi ilmu statika dan tegangan diharapkan dapat meningkat.
2.8 Hipotesis Penelitian
Penelitian pada umumnya untuk mengkaji kebenaran suatu dugaan yang dilakukan sebelum penelitian dimulai. Dalam metodologi riset, dugaan yang
mungkin benar dan mungkin salah dengan dibuktikan dalam lapangan penelitian disebut hipotesis dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah Sutrisno,
1990:63. Menurut Suharsimi Arikunto 1988:62 hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, penulis
mengemukakan hipotesis yang berbunyi: “Melalui model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kompetensi ilmu statika dan
tegangan materi pokok pengertian gaya kelas X Teknik Konstruksi Bangunan 1 SMK Negeri 7 STM Pembangunan Semarang tahun pelajaran 20082009”.
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitan Tindakan Kelas Classroom Action Research.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 7 STM Pembangunan Semarang jalan Simpang Lima Semarang.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 7 STM Pembangunan Semarang Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan TKB 1
tahun pelajaran 20082009 yang berjumlah 36 siswa dan guru mata pelajaran ilmu statika dan tegangan kelas X teknik konstruksi bangunan 1.
3.4 Variabel Penelitian
Mengacu pada masalah dan tujuan penelitian maka variable yang akan diungkap melalui penelitian ini sebagai berikut:
1 Variabel input : guru ilmu statika dan tegangan dan mahasiswa
2 Variable proses : pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
tutor sebaya 3
Variable output : hasil belajar mahasiswa yang berupa peningkatan prestasi belajar.