Analisis Data Z Score Minimal

4.1.4 Analisis Data

4.1.4.1 Analisis Z Score Altman

Dalam penelitian ini, selain digunakan statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran profil variabel – variabel penelitian seperti yang telah dilakukan diatas, juga digunakan analisis Z Score untuk menentukan perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan sehat non bankrupt company atau perusahaan bangkrut bankrupt company dengan cara menganalisis nilai dari Z Score tiap perusahaan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian akan digolongkan menjadi tiga golongan yaitu perusahaan sehat, perusahaan bangkrut, dan perusahan rawan bangkrut. Dari hasil perhitungan nilai Z Score yang telah dilakukan kemudian hasilnya diklasifikasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Altman. Kriteria yang digunakan untuk penggolongan tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 Kriteria titik cut off Model Z Score Kriteria Nilai Z Kategori Tidak bangkrut jika Z 2,99 Sehat Bangkrut jika Z 1,81 Bangkrut Daerah rawan bangkrut grey area 1,81 – 2,99 Rawan Bangkrut Berikut adalah hasil analisis Z Score Altman dari hasil perhitungan nilai Z Score dengan menggunakan Exel 2003 : Tabel 4.19 Hasil Analisis Z Score Altman NO KODE NAMA PERUSAHAAN Z Score 2005 Kategori Z Score 2006 Kategori 1 ADES Ades Alfindo Putrasetia Tbk 0.64 Bangkrut 0.52 Bangkrut 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food 0.64 Bangkrut 0.92 Bangkrut 3 AMFG Asahimas Flat G Co Ltd Tbk 1.14 Bangkrut 0.97 Bangkrut 4 APLI Asiaplast Industries Tbk 0.91 Bangkrut 0.61 Bangkrut 5 BATI BAT Indonesia Tbk 2.23 Rawan Bangkrut 2.25 Rawan Bangkrut 6 BRNA Berlina Co Ltd Tbk 0.71 Bangkrut 0.76 Bangkrut 7 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 1.05 Bangkrut 1.16 Bangkrut 8 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 0.74 Bangkrut 1.39 Bangkrut 9 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 0.60 Bangkrut 0.62 Bangkrut 10 DSUC Daya Sakti Unggul Corp Tbk 1.22 Bangkrut 1.22 Bangkrut 11 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 1.93 Rawan Bangkrut 2.18 Rawan Bangkrut 12 IKAI Intikeramik Alam Ind Tbk 0.36 Bangkrut 0.34 Bangkrut 13 INAI Indal Alumuniium IndTbk 0.99 Bangkrut 1.05 Bangkrut 14 INCI Intan Wijaya Intern Tbk 0.91 Bangkrut 0.70 Bangkrut 15 INDS Indospring Tbk 0.94 Bangkrut 0.80 Bangkrut 16 INTD Inter Delta Tbk 1.09 Bangkrut 1.40 Bangkrut 17 JECC Jembo Cable Company Tbk 1.33 Bangkrut 1.24 Bangkrut 18 JKSW Jakarta Kyoei S W Ltd Tbk 0.36 Bangkrut 0.46 Bangkrut 19 KARW Karwell Indonesia Tbk 1.45 Bangkrut 0.83 Bangkrut 20 KDSI Kedawung Setia Ind Tbk 1.64 Bangkrut 0.40 Bangkrut 21 KICI Kedaung Indah Cantik Tbk 0.57 Bangkrut 0.53 Bangkrut 22 KONI Perdana Bangun Pusaka Tbk 0.93 Bangkrut 0.88 Bangkrut 23 LAPD Lapindo International Tbk 1.78 Bangkrut 1.74 Bangkrut 24 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 0.37 Bangkrut 0.27 Bangkrut 25 MLIA Mulia Industrindo Tbk 0.64 Bangkrut 0.62 Bangkrut 26 MYTX APAC Citra Centertex Tbk 0.95 Bangkrut 0.99 Bangkrut 27 PAFI Panasia Filament Inti Tbk 0.63 Bangkrut 0.54 Bangkrut 28 POLY Polysindo Eka Perkasa Tbk 0.42 Bangkrut 0.47 Bangkrut 29 PTSP Pioneerindo Gour Intern Tbk 1.95 Rawan Bangkrut 1.86 Rawan Bangkrut 30 SAIP Surabaya Agung I Pulp Tbk 0.15 Bangkrut 0.19 Bangkrut 31 SCPI Schering Plough Ind Tbk 1.79 Bangkrut 1.25 Bangkrut 32 SIMM Surya Intrindo Makmur Tbk 0.59 Bangkrut 0.95 Bangkrut 33 SIPD Sierad Produce Tbk 1.22 Bangkrut 0.99 Bangkrut 34 SMPL Summiplast Interbenua Tbk 0.99 Bangkrut 0.82 Bangkrut 35 SUBA Suba Indah Tbk 0.22 Bangkrut 0.02 Bangkrut 36 SUDI Surya Dumai Industri Tbk 0.36 Bangkrut 0.10 Bangkrut 37 SUGI Sugi Samapersada 0.86 Bangkrut 0.69 Bangkrut 38 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 0.66 Bangkrut 0.47 Bangkrut 39 TBMS Tembaga Mulia Sem Tbk 3.43 Sehat 4.09 Sehat 40 TEJA Texmaco Jaya Tbk 0.05 Bangkrut 0.06 Bangkrut Jumlah Perusahaan Bangkrut 2005 36 2006 36 Jumlah Perusahaan Sehat 1 1 Jumlah Perusahaan Rawan Bangkrut 3 3 Total Perusahaan 40 40 Sumber : Data Olahan yang telah dianalisis Pada tahun 2005 dan tahun 2006, 36 90 perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan bangkrut karena nilai Z Scorenya kurang dari 1.81. Hal ini menunjukkan indikasi perusahaan menghadapi ancaman kebangkrutan sehingga investor dan kreditur seharusnya berhati – hati dalam melakukan investasi. Banyaknya perusahaan yang masuk dalam kategori bangkrut ini dikarenakan sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang mengalami laba negatif defisit. Sebagian besar dari perusahaan tersebut mempunyai laba ditahan Retained Earning yang negatif yang dapat dilihat pada lampiran 3. Perusahaan – perusahaan tersebut cenderung memiliki total hutang yang lebih besar dari pada total aktivanya serta modal kerja yang negatif. Tanpa modal kerja yang cukup, aktivitas perusahaan dapat terancam karena perusahaan tidak dapat membiayai operasinya serta tidak dapat membayar kewajiban – kewajibanya tepat pada waktunya. Sedangkan perusahaan yang masuk kategori sehat adalah PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. Walaupun pada tahun 2005 perusahaan ini mengalami rugi bersih sebesar Rp 17.210.856.228,00 namun keadaan tersebut masih bisa tertutup dengan laba ditahan yang ada sehingga perusahaan masih tetap memiliki modal kerja yang cukup guna membiayai operasinya. Pada tahun 2006 perusahaan ini mampu meningkatkan penjualan hingga mencapai Rp 3.722.396.260.701,00 sehingga pada tahun 2006 mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 24.477.226.063,00. Perusahaan yang masuk kategori rawan bangkrut, baik pada tahun 2005 maupun 2006 adalah 3 perusahaan yaitu : PT BAT Indonesia Tbk, PT Goodyear Indonesia Tbk, dan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dengan skor Z pada tahun 2005 masing – masing 2.23, 1.93, dan 1.95 dan pada tahun 2006 2.25, 2.18, dan 1.86. Perusahaan dengan nilai Z Score antara 1.81 – 2.99 memberikan indikasi apabila perusahaan tidak melakukan perbaikan yang radikal, perusahaan mungkin akan mengalami ancaman kebangkrutan dalam jangka waktu dua tahun. Perusahaan yang masuk dalam kategori bangkrut tersebut diduga memiliki kecenderungan untuk menerima opini audit going concern. Berikut disajikan analisis Z Score dengan mengelompokkan perusahaan yang menerima opini going concern pada tahun 2005 dan 2006 yang nampak dalam Tabel 4.20. Dari 38 auditee penerima opini going concern hanya ada 1 perusahaan yang termasuk dalam kategori rawan bangkrut yaitu PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. Aktivitas utama perusahaan ini adalah usaha penyedia makanan dan minuman dengan menggunakan merk dagang California Fried Chicken CFC, Sapo Oriental, dan Cal Donat. Penjualan bersih perusahaan ini mengalami penurunan dari tahun ketahun, terlebih lagi dengan maraknya isu flu burung, munculnya usaha – usaha yang sejenis, serta bencana alam yang terjadi di Indonesia semakin memperkeruh kondisi keuangan perusahaan ini sehingga pada tahun 2006 perusahaan ini menerima opini going concern unqualified atas laporan keuangannya. Tabel 4.20 Hasil Analisis Z Score Altman KELOMPOK GCAO Kategori KELOMPOK NGCAO Kategori No Kode Nama Perusahaan Z Score No Kode Nama Perusahaan Z Score 1 ADES Ades Alfindo Putra Tbk 0.64 Bangkrut 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food 0.64 Bangkrut 2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 0.74 Bangkrut 2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 1.14 Bangkrut 3 DSUC Daya Sakti Unggul Tbk 1.22 Bangkrut 3 APLI Asiaplast Industries Tbk 0.91 Bangkrut 4 INTD Inter Delta Tbk 1.09 Bangkrut 4 BATI BAT Indonesia Tbk 2.23 Rawan 5 JKSW Jakarta Kyoei Steel Tbk 0.36 Bangkrut 5 BRNA Berlina Co Ltd Tbk 0.71 Bangkrut 6 KARW Karwell Indonesia Tbk 1.45 Bangkrut 6 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 1.05 Bangkrut 7 KDSI Kedawung Setia Ind Tbk 1.64 Bangkrut 7 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 0.60 Bangkrut 8 KICI Kedaung Indah Cantik Tbk 0.57 Bangkrut 8 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 1.93 Rawan 9 KONI Perdana Bangun Tbk 0.93 Bangkrut 9 IKAI Intikeramik Alamasri Tbk 0.36 Bangkrut 10 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 0.37 Bangkrut 10 INAI Indal Alumuniium Ind Tbk 0.99 Bangkrut 11 MLIA Mulia Industrindo Tbk 0.64 Bangkrut 11 INCI Intan Wijaya Intern Tbk 0.91 Bangkrut 12 SUBA Suba Indah Tbk 0.22 Bangkrut 12 INDS Indospring Tbk 0.94 Bangkrut 13 SUDI Surya Dumai Industri Tbk 0.36 Bangkrut 13 JECC Jembo Cable Company Tbk 1.33 Bangkrut 14 SUGI Sugi Samapersada 0.86 Bangkrut 14 LAPD Lapindo International Tbk 1.78 Bangkrut 15 SULI Sumalindo Lestari Tbk 0.66 Bangkrut 15 MYTX APAC Citra Centertex Tbk 0.95 Bangkrut 16 TEJA Texmaco Jaya Tbk 0.05 Bangkrut 16 PAFI Panasia Filament Inti Tbk 0.63 Bangkrut 17 ADES Ades Alfindo Putra Tbk 0.52 Bangkrut 17 POLY Polysindo Eka Perkasa Tbk 0.42 Bangkrut 18 DSUC Daya Sakti Unggul Tbk 1.22 Bangkrut 18 PTSP Pioneerindo Gourmet Tbk 1.95 Rawan 19 IKAI Intikeramik Alamasri Tbk 0.34 Bangkrut 19 SAIP Surabaya Agung Tbk 0.15 Bangkrut 20 INTD Inter Delta Tbk 1.4 Bangkrut 20 SCPI Schering Plough Ind Tbk 1.79 Bangkrut 21 JKSW Jakarta Kyoei Steel Ltd Tbk 0.46 Bangkrut 21 SIMM Surya Intrindo MakTbk 0.59 Bangkrut 22 KARW Karwell Indonesia Tbk 0.83 Bangkrut 22 SIPD Sierad Produce Tbk 1.22 Bangkrut 23 KDSI Kedawung Setia Ind Tbk 0.4 Bangkrut 23 SMPL Summiplast Interbenua Tbk 0.99 Bangkrut 24 KONI Perdana Bangun Tbk 0.88 Bangkrut 24 TBMS Tembaga Mulia Tbk 3.43 Sehat 25 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 0.27 Bangkrut 25 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food 0.92 Bangkrut 26 MLIA Mulia Industrindo Tbk 0.62 Bangkrut 26 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 0.97 Bangkrut 27 MYTX APAC Citra Centertex Tbk 0.99 Bangkrut 27 APLI Asiaplast Industries Tbk 0.61 Bangkrut 28 PAFI Panasia Filament Inti Tbk 0.54 Bangkrut 28 BATI BAT Indonesia Tbk 2.25 Rawan 29 POLY Polysindo Eka Perkasa Tbk 0.47 Bangkrut 29 BRNA Berlina Co Ltd Tbk 0.76 Bangkrut 30 PTSP Pioneerindo Gourmet Tbk 1.86 Rawan 30 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 1.16 Bangkrut 31 SAIP Surabaya Agung Pulp Tbk 0.19 Bangkrut 31 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 1.39 Bangkrut 32 SIMM Surya Intrindo Makmur Tbk 0.95 Bangkrut 32 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 0.62 Bangkrut 33 SIPD Sierad Produce Tbk 0.99 Bangkrut 33 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 2.18 Rawan 34 SUBA Suba Indah Tbk 0.02 Bangkrut 34 INAI Indal Alumuniium Ind Tbk 1.05 Bangkrut 35 SUDI Surya Dumai Industri Tbk 0.1 Bangkrut 35 INCI Intan Wijaya Intern Tbk 0.70 Bangkrut 36 SUGI Sugi Samapersada 0.69 Bangkrut 36 INDS Indospring Tbk 0.80 Bangkrut 37 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 0.47 Bangkrut 37 JECC Jembo Cable Company Tbk 1.24 Bangkrut 38 TEJA Texmaco Jaya Tbk 0.06 Bangkrut 38 KICI Kedaung Indah Cantik Tbk 0.53 Bangkrut 39 LAPD Lapindo International Tbk 1.74 Bangkrut 40 SCPI Schering Plough Ind Tbk 1.25 Bangkrut 41 SMPL Summiplast Interbenua Tbk 0.82 Bangkrut 42 TBMS Tembaga Mulia Sem Tbk 4.09 Sehat Jumlah Perusahaan Bangkrut 37 Jumlah Perusahaan Bangkrut 35 Jumlah Perusahaan Sehat - Jumlah Perusahaan Sehat 2 Jumlah Perusahaan Rawan Bangkrut 1 Jumlah Perusahaan Rawan Bangkrut 5 Total Perusahaan 38 Total Perusahaan 42 Sumber : Data Olahan yang sudah dianalisis Sementara pada kelompok NGCAO auditee yang termasuk dalam kategori bangkrut adalah 35 perusahaan, sedangkan sisanya 2 perusahaan termasuk dalam kategori sehat dan 5 perusahaan lainnya masuk dalam kategori rawan bangkrut. Sebagian besar dari perusahaan yang masuk dalam kategori bangkrut tersebut memiliki saldo laba yang negatif serta total hutang yang cenderung lebih besar dari pada total aktivanya. Namun mereka tidak menerima opini going concern dikarenakan masalah keuangan yang mereka hadapi tidak begitu serius dan sebagian besar dari mereka diperkirakan masih dapat meneruskan operasinya. Lain halnya dengan perusahaan yang masuk dalam kategori bangkrut pada kelompok GCAO. Nilai Z Score dari perusahaan tersebut cenderung rendah dan perusahaan – perusahaan tersebut memang sedang dalam kesulitan keuangan yang serius. Rata – rata dari mereka kekurangan modal kerja guna pembiayaan operasi perusahaan serta kesulitan likuiditas guna penyelesaian kewajiban jangka pendek mereka sehingga sebagian besar dari perusahaan dalam kategori ini melakukan restrukturisasi terhadap utang mereka. Tidak sedikit dari perusahaan pada kelompok ini yang terpaksa menghentikan operasinya dikarenakan tidak adanya modal. Modal kerja yang negatif, defisit laba yang terus meningkat, kesulitan likuiditas, serta kerugian yang berulang menyebabkan rasio Z Score perusahaan rendah sehingga merekapun tak luput dari penerimaan opini going concern.

4.1.4.2 Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi logistik. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Ghozali, 2006 : 71. Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas, heteroscedasitiy, dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh kondisi keuangan perusahaan ZSCORE, pertumbuhan perusahaan SALE dan opini audit tahun sebelumnya OPINI terhadap penerimaan opini audit going concern GCAO. Pengujian dilakukan pada tingkat signifikasi 5 persen.

a. Pengujian Model Fit dan Keseluruhan Model Overall Model Fit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 9

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

PENUTUP PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 22

PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN,OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Pada

0 12 15

PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN,OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Pada

0 2 16

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 0 6

AUDI02. PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 0 25