b. Menilai Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah :
H : Tidak ada perbedaan antara model dengan data
H
a
: Ada perbedaan antara model dengan data Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of fit lebih besar
dari pada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima
karena sesuai dengan data observasinya Ghozali, 2006.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel–variabel independen mampu memperjelas variabilitas
variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan
seperti nilai R Square pada regresi berganda Ghozali, 2006. Nilai ini didapat dengan cara membagi nilai Cox Snell R Square dengan nilai maksimumnya.
d. Matrik Klasifikasi
Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern
pada auditee. Dalam output regresi logistik, angka ini dapat dilihat pada Classification Table.
e. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan bentuk hubungan
antara variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikasi
α . Jika nilai asymtotik signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi
α maka berarti H
ditolak dan H
a
diterima yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu
pula sebaliknya, bila asymtotik signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi α maka berarti H
diterima dan H
a
ditolak yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel
terikat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ pada tahun 2005 dan 2006. Sektor manufaktur
dipilih karena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan sektor usaha lain. Sektor ini juga memiliki jumlah saham
beredar dan volume perdagangan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis usaha lain di BEJ.
Pemilihan BEJ sebagai populasi dalam penelitian ini dengan alasan BEJ merupakan bursa efek terbesar dan representatif di Indonesia, dimana dalam
tahun 2005 dan 2006 dianggap cukup mewakili kondisi BEJ yng relatif normal. Perusahaan – perusahaan pada sektor manufaktur ini memiliki perubahan harga
saham yang sangat dinamis. Namun harga saham perusahaan ini paling rentan terhadap kondisi eksternal dan perubahan – perubahan pada kondisi makro
ekonomi negara. Saham perusahaan manufaktur juga merupakan saham paling favorit yang banyak diincar oleh para investor, karena dapat memberikan
keuntungan yang berlipat dalam sekejab, tetapi diwaktu yang lain dapat memberikan kerugian yang sangat besar pula.
Pada akhir tahun 2005 perusahaan manufaktur yang listing di BEJ adalah 147 yang terbagi menjadi 20 kelompok, dan pada tahun 2006 sebanyak
64