3.6 Metode Analisis Data
Data penelitian dianalisis dan diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari statistik deskriptif dan uji statistik inferensial untuk pengujian
hipotesis.
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Data yang dikumpulkan dalam penelitian dan diolah, kemudian dianalisis dengan alat statistik yaitu statistik deskriptif. Pengujian statistik desktiptif
digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Statistik deskriptif juga bermanfaat untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini,
yaitu akan memberikan gambaran umum dari tiap variabel penelitian Peneliti menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata, nilai
maksimum dan nilai minimum. Data yang diteliti akan dikelompokkan berdasarkan opini audit yang diterimanya dalam dua kategori, yaitu auditee yang
menerima opini audit going concern GCAO dan auditee yang menerima opini audit non going concern NGCAO.
3.6.2 Analisis Z Score
Selain statistik deskriptif juga digunakan analisis Z Score untuk menentukan perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan sehat non
bankrupt company atau perusahaan bangkrut bankrupt company dengan cara
menganalisis nilai dari Z Score tiap perusahaan. Dalam menghitung nilai dari Z Score,
yaitu dengan cara mengalikan koefisien tiap variabel dengan kelima rasio yang sudah dihitung terlebih dahulu berdasarkan neraca dan laporan labarugi
masing – masing perusahaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Z = 0,012Z
1
+ 0,014Z
2
+ 0,033Z
3
+ 0,006Z
4
+ 0,999Z
5
Dimana : Z
1
= working capitaltotal asset Z
2
= retained earningstotal asset Z
3
= earnings before interest and taxestotal asset Z
4
= market capitalizationbook value of debt Z
5
= salestotal asset dengan Kemudian nilai dari Z Score tersebut dianalisis dan dikelompokkan
kedalam 3 kelompok dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria titik cut off Model Z Score
Kriteria Nilai Z
Kategori Tidak bangkrut jika Z
Bangkrut jika Z Daerah rawan bangkrut grey area
2,99 1,81
1,81 – 2,99 Sehat
Bangkrut Rawan Bangkrut
Sumber : Sawer, 2005 : 24 Tabel 3.2 tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Jika perusahaan memperoleh nilai Z 2,99 maka perusahaan masuk dalam kategori perusahaan sehat. Hal tersebut dapat diartikan perusahaan dalam
keadaan baik tanpa ada masalah keuangan. b. Jika perusahaan memperoleh nilai Z 1,81 maka perusahaan masuk dalam
kategori perusahaan bangkrut. Perusahaan dalam kategori ini sedang mengalami kesulitan keuangan dan diindikasikan menghadapi ancaman
kebangkrutan yang serius.
c. Jika perusahaan memperoleh nilai Z = 1,81 – 2,99 maka perusahaan masuk dalam kategori rawan bangkrut. Perusahaan dalam kategori ini menunjukkan
indikasi sedikit masalah dan apabila perusahaan tidak segera melakukan tindakan yang radikal, perusahaan mungkin akan mengalami ancaman
kebangkrutan dalam jangka waktu dua tahun.
3.6.3 Analisis Statistik Inferensial