1
BAB I PENDAHULUAN
Secara umum geofisika dapat diartikan sebagai suatu kajian yang terstruktur tentang fenomena alam, pengukuran dan karakterisasinya serta
penggunaannya untuk pencarian sumber daya alam, khususnya ditinjau dari aspek-aspek fisika. Untuk memahami geofisika secara baik, diperlukan dasar-
dasar yang kuat dalam fisika, geologi, matematika dan juga instrumentasi. Seringkali geofisika juga dianggap sebagai sekumpulan alat atau tools misalnya
metode-metode untuk eksplorasi, metode-metode untuk peramalan dan metode lainnya. Salah satu metode geofisika untuk eksplorasi adalah metode tahanan
jenis yang bisa digunakan untuk menentukan kedalaman batuan dasar.
A. Alasan Pemilihan Judul
Kabupaten Purwarejo merupakan daerah yang strategis untuk melakukan pengembangan sarana dan prasarana. Di kabupaten Purworejo akan dibangun
perumahan, jembatan dan perbaikan jalan raya, akan tetapi kondisi tanah pada daerah tersebut masih labil untuk pembangunan bahkan masih sering terjadi
tanah longsor. Di desa Pacekelan, kecamatan Purworejo, kabupaten Purworejo akan menjadi tempat pembangunan sarana dan prasarana tersebut. Di desa
Pacekalan terdapat pola struktur tanah yang melingkupi daerah tersebut, sebagian besar wilayahnya didominasi oleh endapan aluvium yang berumur
halosen hal ini terlihat jelas dengan adanya begitu banyak sungai dangkal. Dan
di dalam sungai tersebut terdapat kerakal, kerikil dan batu pasir. Formasi yang berumur Miosen juga tersebar di daerah perbukitan. Perselingan gunung api
yang berbentuk bongkahan-bongkahan besar yang melapuk berwarna coklat kemerah-merahan melingkupi sebagian besar perbukitan desa tersebut. Litologi
daerah tersebut menyebutkan bahwa dearah tersebut masih banyak terdapat patahan, ini salah satu hal yang dapat menyebabkan adanya tanah longsor. Dan
hal tersebut terbukti dengan adanya tanah longsor di beberapa tempat di desa tersebut.
Laboratorium Fisika telah melakukan banyak penelitian dengan menggunakan alat geolistrik. Salah satunya adalah digunakan dalam upaya penentuan
kedalaman batuan dasar basement. Penentuan kedalaman batuan dasar dipandang perlu dilakukan gunamemberikan informasi atau data kepada pihak
yang bersangkutan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan langkah- langkah kongkrit pembangunan.
Bermula dari semua permasalahan tersebut di atas, maka dalam skripsi ini penulis mengambil judul “PENGUKURAN RESITIVITAS UNTUK
MENENTUKAN KEDALAMAN BATUAN DASAR BASEMENT Dengan studi kasus di Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo,
Jawa Tengah.”
B. Permasalahan
Tanah longsor yang terjadi di desa Pacekelan membuat pembangunan sarana dan prasarana seperti pembangunan jalan raya, jembatan dan perumahan
memerlukan informasi yang berkaitan dengan kondisi tanah. Untuk itu
kedalaman batuan dasar sangat diperlukan untuk informasi pembangunan agar mendapat bangunan yang baik dan kokoh. Penentuan kedalaman batuan dasar
dilakukan di desa Pacekelan, kecamatan Purworejo, kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
C. Penegasan Istilah