Aliran listrik di dalam Bumi

ρ e = a φ -m S -n ρ w Di mana ρ e adalah resistivitas batuan, φ adalah porositas, S adalah fraksi pori-pori yang berisi air, dan ρ w adalah resistivitas air. Sedangkan a, m, dan n adalah konstanta. m disebut juga faktor sementasi. Untuk nilai n yang sama, Schlumberger menyarankan n = 2. c. Konduksi secara dielektrik Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik, yaitu terjadi polarisasi saat bahan dialiri listrik.

B. Aliran listrik di dalam Bumi

Gambar 2.2 Medium Homogen Isotropik dengan arus listrik Jika ditinjau suatu medium homogen isotropik yang dialiri arus listrik searah I diberi medan listrik E, maka elemen arus listrik dI yang melalui elemen luas dA dengan kerapatan arus J adalah: A d J dI r r • = J r = σ E Hukum Ohm dengan σ adalah konduktivitas medium. Medan listrik E adalah gradien potensial skalar: E = - ∇ V dA V sehingga J r = - σ∇ V Jika di dalam medium tidak ada sumber arus, maka I = ∫ • s dA J = 0 Sesuai teorema Divergensi ∫ • s dA J = ∫ • ∇ v JdV = 0 sehingga Hukum Kekekalan Muatan J • ∇ = ∇ • ∇ − σ V = 0 2 ∇ + ∇ • ∇ σ σ V V = 0 atau ∇ 2 V = 0 Yang merupakan persamaan Laplace. Dalam koordinat bola operator Laplacian berbentuk r 2 1 r ∂ ∂ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ∂ ∂ r V r 2 + θ sin 1 2 r θ ∂ ∂ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ∂ ∂ θ θ V sin + θ 2 2 sin 1 r 2 2 φ ∂ ∂ V = 0 Karena anggapan homogen isotropis, maka persamaan menjadi: r ∂ ∂ 2 2 V + r 2 r V ∂ ∂ = 0 dengan menggunakan diferensial orde 2, maka jawaban umum persamaan Laplace untuk kasus ini adalah Vr = r C 1 + C 2 di mana C 1 dan C 2 adalah konstanta sembarang. Nilai konstanta tersebut ditentukan dengan menerapkan syarat batas yang harus dipenuhi potensial Vr, yaitu:  Pada r = ∞ jarak sangat jauh, V ∞ = 0, sehingga C 2 = 0 dan Vr = r C 1  Potensial di sekitar titik arus a. Titik arus di dalam bumi Gambar 2.3 Titik arus di dalam bumi Arus keluar secara radial dari titik arus sehingga jumlah arus yang keluar melalui permukaan bola A dengan jari-jari r adalah I = 4 πr 2 ∧ r J • sehingga C 1 = I π ρ 4 dan Vr = r I π ρ 4 atau ρ = 4πr I V b. Titik arus di permukaan bumi Gambar 2.4 Penampang vertical ketika arus diinjeksikan pada permukaan yang seragam. I equipotensial arah arus Titik arus A B +I -I Permukaan yang dilaui arus I adalah luas ½ bola = 2 πr 2 , sehingga Vr = r I π ρ 2 atau ρ = 2πr I V c. Dua titik arus yang berlawanan polaritasnya di permukaan bumi Gambar 2.5 Dua titik arus berlawanan polaritas di permukaan bumi Beda potensial yang terjadi antara MN yang diakibatkan oleh injeksi arus pada AB adalah: ΔV = V M – V N = π ρ 2 I ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − BN AN BM AM 1 1 1 1 ρ = 2π 1 1 1 1 1 − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − BN AN BM AM I V Δ = K I V Δ dengan K = 2 π 1 1 1 1 1 − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − BN AN BM AM yang merupakan faktor koreksi karena letak konfigurasi elektroda potensial dan elektroda arus.

C. Resistivitas batuan