Desain Penelitian LANDASAN TEORI

sawah akan tetapi tepat berada di kebun jeruk. Jarak antara titik 1 dan 12 adalah ± 30m. Titik 13 berada pada koordinat 07 44’ 38” LS dan 110 01’ 24” BT, diambil di sawah, dan pada titik ini diambil melalui sungai dangkal. Jarak antara titik 12 dan 13 ± 40m. Titik 14 berada pada koordinat 07 44’ 22” LS dan 110 01’ 36” BT, titik ini diambil ditengah-tengah sawah padi. Jarak antara titik 13 dan 14 adalah ± 40m. Titik 15 berada pada koordinat 07 44’ 18” LS dan 110 01’ 48” BT, titik ini diambil kembali ke jalan raya, tepat di belakang penggergajian kayu. Jarak antara titik 14 dan 15 adalah ± 35m. Titik 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 diambil pada hari ketiga pada tanggal 14 Juli 2005.

B. Desain Penelitian

a. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah geolistrik resistivity meter Naniura NRD 22 S dengan spesifikasi sebagai berikut: Tabel 3.1. Spesifikasi Naiura NRD 22 S Pemancar Transmitter Spesifikasi 1. Catu daya 1224 volt, minimal 6 Ah 2. Daya 200W 12 V atau 300W 24 V 3. Tegangan keluar maksimum 350 V 20V atau 450V 24V 4. Arus keluar maksimum 2000 mA 5. Ketelitian arus 1 mA Penerima Receiver spesifikasi 1. Impedansi masukan 10 M-ohm 2. Batas ukur pembacaan 0.1 mV sampai 500 V 3. Ketelitian potensial 0.1 mV 4. Kompensator Kasar 10 x putar Halus 1x putar Dan dilengkapi dengan: • Dua buah elektroda arus terbuat dari tembaga • Dua buah elektroda potensial terbuat dari tembaga • Dua gulung kabel untuk elektroda arus sepanjang + 24 0meter • Dua gulung kabel untuk elektroda potensial sepanjang + 20meter • Baterai kering 24 volt • Dua buah palu untuk menanam elektroda b. Cara Penelitian Dari beberapa konfigurasi geolistrik metode tahanan jenis yang ada, dalam penelitian ini penulis menggunakan konfigurasi Schlumberger. Pemilihan konfigurasi ini karena kemudahan baik dalam pengambilan data maupun analisis dan interpretasinya. Pada konfigurasi Schlumberger, susunan electroda dimaksudkan untuk mengetahui lapisan-lapisan tanah kearah dalam vertical. Elektroda-elektroda potensial diam pada suatu tempat pada garis sentral AB sedangkan kedua elektroda arus digerakkan secara simetri keluar dalam langkah-langkah tertentu dan pada jarak yang sama. Sebagai contoh, mula-mula diambil jarak MN = 0,5 m dan pembacaan dilakukan untuk setiap AB sama dengan 1m, 1,5m, 2m, 3m, 4 m, 5m, dan seterusnya bergantung kebutuhan. Semakin lebar jarak AB, maka semakin dalam jangkauan geolistrik ke dalam tanah. Jika kemudian potensial antara elektroda-elektroda terlalu kecil, maka jarak MN dapat diperbesar. Gambar 3.4. Skema Peralatan Pengukuran Resistivitas konfigurasi Schlumberger AM = NB dan MO = ON Data yang diperlukan untuk pengukuran tahanan jenis lapisan batuan meliputi: a. Jarak dua elektroda arus AB. b. Jarak dua elektroda potensial MN. c. Arus listrik I yang diinjeksikan ke dalam tanah. d. Beda potensial V Δ antara kedua elektroda potensial. e. Dari dua data AB dan MN ini akan diperoleh harga faktor koreksi geometri K sehingga dapat diturunkan nilai tahanan jenis semu ρ a . Dari dua data AB dan MN ini kita peroleh harga faktor koreksi geometri k, sedangkan dari data I, V Δ , dan k akan kita dapatkan nilai tahanan jenisnya. Untuk konfigurasi Schlumberger di atas, nilai K dapat diturunkan menjadi L l O N M B A V Pow er supply A K = π l l L 2 2 − di mana L = AB2 dan l = MN2 Pengukuran pada suatu wilayah harus terdiri dari beberapa titik sounding yang mewakili daerah penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang cukup bagi analisis, dan interpretasi data yang diperoleh.

C. Metode Analisis dan Interpretasi Data