2.1.4. Klasifikasi
Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan faal paru dapat ditentukan klasifikasi derajat asma. Lihat tabel 2.3.
Tabel 2.1 Klasifikasi Derajat Berat Asma Berdasarkan Gambaran Klinis
Derajat Asma Gejala
Gejala Malam Faal paru
I. Intermiten Bulanan
APE 80
Gejala 1 xminggu
Tanpa gejala di luar serangan
Serangan singkat ≤ 2 kali sebulan
VEP
1
≥ 80 nilai prediksi
APE ≥ 80 nilai
terbaik Variabiliti APE
20
II.Persisten Ringan Mingguan
APE 80
Gejala 1xminggu,
tetapi 1x hari Serangan dapat
mengganggu aktivitis dan
tidur 2 kali sebulan
VEP
1
≥80 nilai prediksi
APE ≥ 80 nilai
terbaik Variabiliti APE
20-30
III. Persisten Sedang Harian
APE 60 – 80
Gejala setiap hari
Serangan mengganggu
aktiviti dan tidur Membutuhkan
bronkodilator setiap hari
1x seminggu VEP
1
60-80 nilai prediksi
APE 60-80 nilai terbaik
Variabiliti APE 30
IV. Persisten Berat Kontinyu
APE ≤ 60
Gejala terus menerus
Sering kambuh Aktiviti fisik
terbatas Sering
VEP
1
≤ 60 nilai prediksi
APE ≤ 60 nilai
terbaik Variabiliti APE
30
Sumber: PDPI, 2008.
2.1.5. Faktor Risiko Asma
Berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor pejamu host factor dan faktor lingkungan. Faktor pejamu disini termasuk predisposisi genetik
yang mempengaruhi berkembangnya asma yaitu genetik asma, alergik atopi, hipereaktivitihiperesponsif bronkus, jenis kelamin dan ras. Faktor lingkungan
mempengaruhi individu dengan kecenderunganpredisposisi asma, untuk berkembang menjadi asma, yang menyebabkan terjadinya eksaserbasi dan gejala
asma yang menetap. Beberapa halkondisi yang termasuk dalam faktor lingkungan, yaitu: alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara,
infeksi pernapasan, diet, status sosio ekonomi dan besarnya keluarga PDPI, 2008. Tabel faktor risiko terjadinya asma, dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Faktor Risiko pada Asma .
Faktor Pejamu Predisposisi genetic
Atopi Hiperesponsif saluran pernapasan
Jenis kelamin RasEtnik
Faktor Lingkungan Mempengaruhi berkembangnya asma pada individu dengan
predisposisi asma Alergen dalam ruangan
Mite domestic Alergen binatang
Alergen kecoa Jamur fungi mold, yeasts
Alergen di luar ruangan Tepung sari bunga
Jamur fungi mold, yeasts Bahan di lingkungan kerja
Asap rokok Polusi udara
Infeksi pernafasan Infeksi parasit
Status sosio ekonomi Besar keluarga
Diet dan obat Obesitas
Faktor lingkungan Mencetuskan eksaserbasi dan atau menyebabkan gejala-gejala
asma menetap Alergen di dalam dan diluar ruangan
Polusi di dalam dan di luar ruangan Infeksi pernapasan
Aktivitas fisik exercise dan hiperventilasi Perubahan cuaca
Sulfur dioksida
Makanan, aditif pengawet, penyedap, pewarna makanan, obat-obatan
Ekspresi emosi yang berlebihan Asap rokok
Iritan parfum, bau-bauan merangsang, household spray
Sumber: PDPI, 2008.
2.1.6 Manifestasi Klinis
Asma dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari yang ringan sampai yang parah. Gejala-gejala asma mungkin berbeda pada setiap orang dan mungkin
berbeda pada orang yang sama dari waktu ke waktu. Gejala asma biasanya episodik, gejala dapat datang dan pergi, dan tidak harus ada terus menerus. Gejala
klasik asma ada tiga yaitu mengi, batuk, dan sensasi napas tak normal atau dispnea. Gejala-gejala asma yang terjadi adalah variasi dari tiga gejala besar di atas.
Tanda dan gejala serius asma antara lain a tanda sesak napas dimana penderita sulit untuk berbicara dalam kalimat yang penuh, sulit berjalan, dada
terasa sesak, dan mudah letih, b bernapas dengan berusaha, bahu naik dengan bernapas, leher dan tulang rusuk bergerak ke dalam dengan bernapas, cepat,
pernapasan tidak nyaman,batuk, siang dan malam hari, mengi, c pikiran berubah-ubah, penderita sulit berpikir dengan jelas, bingung, kehilangan
kewaspadaan, d oksigen yang rendah, yang membuat bibir abu-abu atau biru, jari telunjuk biru atau abu-abu, e nilai PEF Arus puncak respirasi rendah, PEF 60
terbaik personal, f obat-obatan “tidak bekerja” PEF gagal naik setelah menggunakan obat yang bekerja untuk melegakan pernapasan, dan gejala berlanjut.
Asma dapat terjadi pada sembarang golongan usia; sekitar setengah dari kasus terjadi pada anak-anak, dan sepertiga lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun.
Hampir 17 dari semua rakyat Amerika mengalami asma dalam suatu kurun waktu tertentu dalam kehidupan mereka. Meskipun asma dapat berakibat fatal, lebih
sering lagi, asma sangat mengganggu, mempengaruhi kehadiran di sekolah, pilihan pekerjaan, aktivitas fisik, dan banyak aspek kehidupan lainnya Smeltzer, 2011.
2.1.7. Patofisiologi