Di samping itu, sebagai mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteraan kita wajib mempelajari penatalaksanaan penyakit asma yang tepat dan benar
untuk mencapai target kurikulum pendidikan dokter Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012, yang menetapkan target pembelajaran untuk penyakit asma pada
kompetensi 4A. Hal ini berarti kelak setiap dokter umum harus mampu menatalaksana penyakit asma mulai dari kemampuan mendiagnosis sampai
dengan pemberian terapi asma secara tuntas SKDI, 2012.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah melihat bagaimana profil penderita asma dewasa yang berobat jalan di Bagian Paru RSUP Haji Adam Malik
Medan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui profil pasien penyakit asma yang berobat jalan di Bagian Paru RSUP Haji Adam Malik Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui profil asma berdasarkan umur penderita asma dewasa yang berobat
jalan di Bagian Paru RSUP Haji Adam Malik Medan. 2. Mengetahui profil asma berdasarkan jenis kelamin penderita asma dewasa yang
berobat jalan di Bagian Paru RSUP Haji Adam Malik Medan. 3. Mengetahui profil asma berdasarkan faktor pencetus penderita asma dewasa
yang berobat jalan di Bagian Paru RSUP Haji Adam Malik Medan. 4. Mengetahui penatalaksaan asma pada saat berobat jalan dan apakah sudah tepat
pengobatan penderita asma dewasa yang berobat jalan di Bagian Paru RSUP Haji Adam Malik Medan.
5. Mengetahui penggunaan peak flow meter pada setiap kunjungan ke poli untuk evaluasi penderita asma dewasa yang berobat jalan di Bagian Paru RSUP Haji
Adam Malik Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu
kesehatan terutama mengenai penanganan penderita asma. 2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang penyakit asma dan
menentukan langkah-langkah yang perlu diambil dalam menangani penderita asma pada RSUP Haji Adam Malik Medan.
3. Sebagai bahan informasi tambahan guna meningkatkan tingkat pengobatan di RSUP Adam Malik.
4. Dijadikan referensi terhadap penelitian yang akan datang mengenai asma.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asma 2.1.1. Definisi Asma
Penyakit asma merupakan proses inflamasi kronik saluran pernapasan yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Proses inflamasi kronik ini
menyebabkan saluran pernapasan menjadi hiperesponsif, sehingga memudahkan terjadinya bronkokonstriksi, edema dan hipersekresi kelenjar, yang menghasilkan
pembatasan aliran udara di saluran pernapasan dengan manifestasi klinik yang bersifat periodik berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk
terutama malam hari atau dini harisubuh. Gejala ini berhubungan dengan luasnya inflamasi, yang derajatnya bervariasi dan bersifat reversibel secara spontan
maupun dengan atau tanpa pengobatan GINA, 2011.
2.1.2. Epidemiologi Asma
Sampai saat ini, penyakit asma masih menujukkan prevalensi yang tinggi. Berdasarkan data dari WHO 2002 dan GINA 2011, di seluruh dunia
diperkirakan terdapat 300 juta orang menderita asma dan tahun 2025 diperkirakan jumlah pasien asma mencapai 400 juta. Selain itu setiap 250 orang, ada satu orang
meninggal karena asma setiap tahunnya. Di Indonesia, diperkirakan jumlah pasien asma 2-5 dari penduduk
Indonesia Sundaru, 2012. Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT 1986 mengajukan angka sebesar 7,6. Pada hasil SKRT 1992, asma, bronkitis kronik
dan emfisema dinyatakan sebagai penyebab kematian ke 4 di Indonesia atau sebesar 5,6. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh Indonesia mencapai
131000 penduduk dibandingkan bronkhitis kronik 111000 penduduk dan obstruksi paru 21000 penduduk PDPI,2008.
2.1.3. Etiologi
Sebenarnya telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang asma untuk menerangkan sebab terjadinya asma, namun belum satupun teori atau