Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran IPA Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1 Belajar adalah pengalaman yang universal. Perkataan belajar mempunyai tiga arti : menemukan, mengingat, menjadi efisien. Selanjutnya, Belajar dihubungkan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya. Dalam definisi lain, belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. 2 Sejalan dengan itu, belajar adalah segenap rangkaianaktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan dalam pengetahuan 1 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jakarta: Rineka Cipta, Cetakan Ke 6, 2013, h. 2. 2 Hamzah B U Dan Nurdin M, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta: 2012, h. 140- 141 16 atau kemahiran yang sifatnya relatif permanen. Belajar dalam pengertian lain merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata dikarenakan proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. 3 Selanjutnya, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. 4 Kemudian belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakantindakan. 5 Sesuai dengan beberapa pandangan diatas dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa sehingga akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. 6 3 Supardi, Peran Berpikir Krea tif Dalam Proses Pembelajaran Matematika, Jakarta, h. 250 4 Ratna W.D, Teori-Teori belajar dan pembelajaran Jakarta: Erlangga, 2011, h. 2 5 Asri Budiningsih, Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta, 2005, h. 21 6 Agung W, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah Problem Solving Pada Siswa Kelas VIID SMP N 2 Depok” Skripsi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2011, h. 10 17 Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 7 Dalam pengertian lain, pembelajaran instruction adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Pendapat lain tentang pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik. Sejalan dengan pendapat tersebut, pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran instruksional adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu. 8 Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan pendidik dalam mengelola lingkungan dengan sengaja agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA pada hakekatnya adalah produk, proses, sikap dan teknologi. Oleh karena itu, sebagai bagian dari proses pendidikan nasional, pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir. Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada penemuan sesuatu melalui proses mencari dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah. Dalam inkuiri, siswa diharapkan bisa kritis menemukan masalah dalam kehidupan dan mencari penyelesaian secara kreatif. 7 Undang-Undang Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional Bandung: Fokus Media, 2010, h. 4 8 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h 85