B A B I I I M e t o d e P e n e l i t i a n
55 Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas Validitas
Baik
good
0,8 0,5
Cukup baik
acceptable
0,7 0,3
Marginal
0,6 0,2
Tidak Baik
poor
0,5 0,1
3.2.5 Uji Asumsi Klasik
3.2.5.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2006:110, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berditribusi normal atau tidak. Dalam model regresi
linier sederhana, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error ε yang berdistribusi normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. U
ji normalitas dilakukan karena salah satu asumsi yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan tes
parametrik adalah pengamatan harus dilakukan pada populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode grafik
normal
Probabiltiy Plot.
Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar garis lurus.
3.2.5.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
B A B I I I M e t o d e P e n e l i t i a n
56
varians dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap, maka terjadi homoskedastisitas, tetapi jika tidak, maka terjadi heteroskedastisitas.
Metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik
scatterplot.
Analisis dari grafik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur
bergelombang, melebar
kemudian menyempit
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.2.6 Analisis Data