Populasi Sampel Populasi dan Sampel

menggambarkan, atau melaporkan kenyataan- kenyataan yang lebih terfokus pada mediasi perceraian di Pengadilan Agma Kelas 1A Tanjung Karang Bandar Lampung.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah “ jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri - cirinya akan diduga, yang dimaksudkan untuk diteliti‟‟. 13 Sedangkan menurut Sudjana, “ populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasilnya menghitung atau mengukur, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya. 14 Populasi dalam penelitian ini adalah Hakim Mediator yang ada di pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang Bandar Lampung yakni berjumlah 16 orang Hakim Mediator.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. 15 Dalam penelitian ini, tidak semua populasi akan dijadikan sumber data, melainkan dari sempel saja, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan strategi purposive sampling untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Strategi purposive sampling yaitu dengan 13 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta : PT. Adi Ofset, 1991 , h. 220 14 Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2002 , h. 6 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitia, Yogyakarta: Rinineka Cipta, 1996, h.117 mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. 16 Sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Dalam hubungan ini, lazimnya didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu, jadi tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini, penulis menentukan informan kunci yang membantu penulis untuk memperoleh informasi dan menentukan subjek yang menjadi sampel penelitian. Informan dalam penelitian ini yaitu Ibu Mufidatul Hasanah, Bapak Abuseman dan bapak Firdaus. Adapun Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: 1 Hakim Mediator yang sudah tersertifikasi yang memliki sertifikat mediator yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga yang telah memperoleh akreditasi dari Mahkamah Agung RI, yakni berjumlah 2 orang. 2 Hakim Mediator yang belum sertifikasi, yakni yang belum mengikuti pelatihan mediator yakni berjumlah 1 orang. 16 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2008, h.22

G. Metode Pengumpulan Data