Tahap Persiapan METODOLOGI PENELITIAN

81

D. Tahap Persiapan

Peneliti melakukan tahap persiapan penelitian di TK PGRI 1 Rangkasbitung untuk mengetahui proses pembelajaran perihal pengembangan aspek kecerdasan emosi mengenal dan memahami emosi diri. Peneliti melihat fenomena yang • anak dengan kondisi emosi yang tidak terkontrol dan meledak-ledak. • anak belum dapat mengekspresikan kondisi emosinya • anak yang belum dapat mengelola mengendalikan emosinya • Perlakuan dengan memberikan stimulus-stimulus untuk merasakan, mengekspresikan dan mengelolamengen dalikan emosi dirinya Penerapan pembelajaran Gerak Berirama Peningkatan Kecerdasan emosi anak usia dini. a. kondisi emosi anak lebih terkendaliterkontrol. b. anak dapat mengekspresikan kondisi emosinya sebagai media untuk berkomunikasi secara nonverbal. c. anak lebih dapat mengelolamengendalikan emosi dirinya Adapun indikator yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagan 3.3 Indikasi Keberhasilan Penelitian 82 terjadi di lapangan serta memikirkan solusi yang dapat dilakukan terhadap fenomena tersebut. Tahap ini merupakan tahap persiapan pengumpulan data dengan langkah- langkah sebagai berikut. 1. Melakukan observasi ke TK PGRI 1 Rangkasbitung. Melihat kegiatan yang dilakukan anak serta mengenali karakter baik secara umum dan khusus dari anak TK PGRI 1 Rangkasbitung. Mencari tahu tentang proses pembelajaran dalam mengembangkan kecerdasan emosi yang terdapat di sekolah tersebut. Bagaimana motivasi mereka terhadap pembelajaran di sekolah, serta kegiatan yang telah mereka lakukan. 2. Mensosialisasikan konsep penelitian kepada kepala sekolah, wali murid, dan guru yang bertindak sebagai implementator. Dengan tujuan agar kepala sekolah, wali murid, dan guru lebih paham mengenai Pembelajaran Gerak Irama yang akan diterapkan dalam mengembangkan kecerdasan emosi yang akan diajarkan. Setelah kepala sekolah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian, selanjutnya peneliti memproses perijinan untuk mengadakan penelitian di lokasi TK PGRI 1 Rangkasbitung. 3. Menyiapkan pedoman wawancara dan observasi bagi kepala sekolah, guru dan anak yang tentu saja telah dikonsultasikan dengan pembimbing terlebih dahulu. 4. Menghubungi kepala sekolah untuk mengadakan pelatihan materi pembelajaran dan rencana tindakan setiap siklus, serta negosiasi untuk mendapatkan 83 persetujuan mengenai jadwal pelaksanaan observasi dan wawancara dalam rangka pengumpulan data lainnya. Di samping itu, juga untuk menentukan sumber data awal sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan. 5. Menyusun Rencana Program Pembelajaran RPP. Berdasarkan hasil pengamatan awal pertemuan beberapa permasalahan sehubungan dengan proses mengembangkan kecerdasan emosi anak yang dilakukan di TK PGRI 1 Rangkasbitung yaitu proses pengembangan emosi telah dilakukan oleh guru-guru, namun hanya sebatas instruksi berupa perintah, himbauan, nasihat kepada siswa. Anak-anak bisa memahami bahwa saling menyayangi, menghormati, dan menghargai adalah penting dalam kehidupan sehari-hari, namun mereka tidak memahami bagaimana caranya. Pemahaman tersebut pun merupakan hasil bimbingan guru untuk menyatakannya, bukan atas dasar kesadaran siswa sendiri. Di samping itu, emosi-emosi yang ditampilkan, baik secara ungkapan maupun bahasa tubuh belum dapat dikendalikan dengan baik. Mereka masih meluapkan emosi dengan cara yang berlebihan, dan berpikir bahwa emosi-emosi yang distimulus merupakan aktivitas bermain mereka. Guru-guru tidak memperdulikan strategi, model, pendekatan, dalam mengembangkan kecerdasan emosi anak walaupun fasilitas, baik fisik, maupun nonfisik tersedia di sekolah. Sehubungan dengan hal itu, peneliti menginginkan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam upaya mengembangkan kecerdasan emosi anak usia dini sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Peneliti menawarkan sebuah model yaitu: “Pembelajaran 84 Gerak Berirama untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak Usia Dini.” Adapun fokus dalam penelitian ini adalah pengembangan peningkatan kecerdasan emosi diri dan pengendaliannya. Komponen-komponennya meliputi: pengenalan emosi diri; pengelolaan emosi; mengekspresikan emosi dengan tepat; dan mengenali emosi orang lain. Komponen-komponen tersebut di atas dilatihkan melalui pembelajaran gerak berirama.

E. Tahap Pelaksanaan