Lokasi dan Subjek Penelitian Rencana Tindakan

75 program secara optimal dengan memperhatikan subjek sasaran, pelaksana, sarana dan prasarana, media dan sumber belajar, serta faktor lingkungan. Adapun tahap pelaksanaan memerlukan persiapan yang matang, baik persiapan dari pihak pelaksana, subjek yang menjadi partisipan dalam kegiatan, maupun faktor-faktor pendukung pelaksanaan program. Selama pelaksanaan kegiatan diadakan evaluasi dan pengumpulan data dengan berbagai teknik pengumpulan data. Hal pengumpulan data didokumentasikan secara seksama dan lengkap untuk digunakan, baik bagi penyempurnaan rancangan maupun pelaksanaan kegiatan.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di TK PGRI 1 Rangkasbitung yang beralamat di Jalan H.M Iko Djatmiko No. 4 Rangkasbitung Banten. Lokasi ini dipilih karena sekolah tersebut menerapkan pembelajaran gerak berirama dalam setiap materinya. Selain itu, lembaga ini juga sudah memiliki prestasi yang cukup baik sampai saat ini dalam pengalaman penerapan pembelajaran di lingkungan regional. Adapun materi yang digunakan pada model pembelajaran adalah model dengan menggunakan bentuk gerak dan lagu yang berisi berbagai macam ekspresi emosi yang dapat diamati melalui ekspresi wajah dan gerak yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelompok B 5-6 tahun dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 58 orang siswa. Hal ini karena kelompok B dianggap 76 sudah akrab dengan lingkungan, guru-guru, dan teman-temannya, sehingga besar kemungkinan anak sudah terbiasa berinteraksi dengan teman ataupun guru, termasuk meluapkan ekspresi emosinya melalui ekspresi wajah dan gerak melalui materi yang diberikan. Peneliti memilih indikator emosi senang, gembirabahagiaceria, sedih, takut, dan marah, karena sesuai dengan observasi awal peneliti terhadap emosi- emosi yang sering dilakukan oleh anak usia TK. Penerapan pembelajaran gerak berirama diharapkan siswa memunculkan ekspresi atas emosi-emosi tersebut dan dapat membedakan antara emosi yang satu dengan yang lainnya, baik oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Di samping itu, diharapkan pula mereka dapat mengendalikan emosinya secara wajar.

C. Rencana Tindakan

Pembelajaran gerak irama di TK PGRI 1 Rangkasbitung diberikan hampir di setiap waktu pembelajaran. Hal ini karena anak sangat menyukai gerak yang melibatkan seluruh tubuh mereka dan irama yang membuat mereka semakin bersemangat. Disini peneliti menggunakan metode action research untuk mengajari anak dalam melakukan pembelajaran gerak irama sebagai media untuk mengenalkan emosi diri. Sebelum diberikan pembelajaran gerak irama, anak distimulasi dengan beberapa tahapan,di antaranya lagu-lagu yang bertemakan emosi diri, dan stimulasi melalui kegiatan cerita dan demontrasi. Siswa distimulasi untuk 77 merasakan emosi yang disuguhkan melalui cerita dan kegiatan demonstrasi tersebut. Penelitian ini direncanakan dalam dua belas kali pertemuan di TK PGRI 1 Rangkasbitung. Penelitian ini dilakukan dibantu oleh guru yang bertindak sebagai pelaksana tindakan dan peneliti bertindak sebagai konseptor, observer, evaluator, serta merancang tindakan selanjutnya. Penggunaan guru ini dilakukan untuk kesempurnaan penelitian dalam pengambilan data. Pemilihan guru dilakukan dengan melihat kemampuan dalam memberikan materi ajar pada anak dan sebagai sosok yang lebih dikenal oleh siswa. Hal ini karena siswa lebih cepat untuk meniru orang yang memiliki ikatan emosional yang kuat, termasuk guru. Sebagaimana diungkapkan Hurlock dalam Mashar 2011: 23 bahwa anak belajar secara meniru dalam memberikan reaksi emosi melalui dua cara, yaitu pertama, anak hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat; kedua, motivasi untuk meniru orang yang dikagumi lebih kuat dibanding dengan motivasi untuk menirukan sembarang orang. Dengan demikian, kekuatan untuk merangsang reaksi emosi anak lebih baik dilakukan oleh gurunya, karena peneliti adalah orang baru yang belum lama anak kenal. Sebelum melakukan penelitan, peneliti terlebih dahulu mengajarkan dan menjelaskan apa saja yang harus guru lakukan dalam pengajaran terhadap anak. Hal tersebut dilakukan kurang lebih satu minggu sebelum penelitian, dan dilakukan 78 kembali sebelum pembelajaran dimulai dan setelah pembelajaran untuk diskusi atau evaluasi. Dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak, maka perlu adanya latihan-latihan bagi anak dalam memahami kondisi emosi diri dan dapat mengekspresikannya agar dipahami oleh orang lain. Morrison dalam Mashar 2011: 116 menyatakan bahwa stimulasi atau program pengayaan berperan penting dalam tahun-tahun awal. Stimulasi identik dengan pemberian rangsangan yang berasal dari lingkungan di sekitar anak guna lebih mengoptimalkan aspek perkembangan anak. Pemberian stimulasi atau rangsangan diharapkan memperhatikan proses kematangan dalam rangka membantu anak mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki, dan membantu anak mengembangkan perilaku adaptif dan terarah. Pendekatan perkembangan memberikan kerangka untuk memahami dan menghargai pertumbuhan alami anak. Secara umum, arah dan sasaran dari pembelajaran dalam dimensi pengembangan emosi anak sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum 2004 Yang Disempurnakan dan sesuai juga dengan pandangan para ahli tentang harapan arah perkembangannya yang bersifat ideal. Arah pembelajaran emosi anak adalah sebagai berikut: 1 Membantu anak dalam mengembangkan kemampuan mengendalikan diri atau mengontrol ekspresi emosi. 2 Membantu mengenali emosi diri sendiri. 79 3 Membantu kemampuan memotivasi diri. 4 Membantu mengenali emosi orang lain. 5 Membantu dalam mengembangkan kemampuan membina hubungan dengan orang lain. Harapan dalam arah pembelajaran emosi di atas adalah dari emosi yang tadinya meledak-ledak atau tidak terkendali dan anak belum mampu mengekspresikan emosinya serta belum memahami kondisi emosi orang lain menjadi emosi yang diluapkan secara wajar dan terkendali serta mampu memahami kondisi emosi orang lain. Hal ini sangat berperan bagi anak agar dapat diterima lingkungannya dan dapat membina hubungan dengan orang lain secara lebih baik serta menguntungkan dirinya. Konsep pembelajaran gerak berirama untuk anak TK yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman ekspresi emosi dirinya agar dipahami pula oleh orang lain. Dalam pelaksanaannya, diharapkan siswa dapat diberikan pembelajaran secara aktif untuk mengembangkan aspek-aspek kemampuan yang sesuai dengan perkembangan anak. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pelaksanaannya menjadi hal amat penting. Guru dapat menerapkan konsep melalui metode demonstrasi dan praktek langsung. Dengan demikian, penulis menampilkan alur kegiatan Penerapan Konsep Pembelajaran Gerak Berirama untuk anak TK adalah sebagai berikut. 80 • Perlakuan dengan memberikanstimul us-stimulus untuk merasakan, mengekspresikan dan memahami kondisi emosi emosi diri dan orang lain. Pengamatan Refleksi Perencanaan Tahap 1 Pelaksanaan Tahap 1 Monitoring dan Efek Tindakan Pengamatan Refleksi Penerapan Model Perencanaan Monitoring dan efek Tindakan Pelaksanaan Tahap 2 Bagan 3.2 Perencanaan Tindakan Penelitian Kecerdasan Emosi Anak Usia Dini : Mengenal dan Memahami Kondisi Emosi Diri, sertaMengekspresikan Emosi Secara Wajar. 81

D. Tahap Persiapan