Irma Urwatul Hasanah, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT STM
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
formal, dengan demikian mereka dapat mengemukakan pendepatnya
secara rasional dan wajar.
B. Metode Penelitian
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK
Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan penelitian tindakan action research. Yang dilakukan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasanya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas silabus,
materi, dan lain-lain ataupun output hasil belajar. PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Arikunto, 2008 :
58, pendapat yang senada dikemukakan oleh David Hopkins dalam Enzelina 2012: 31 mengatakan bahwa
‘PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menguji
anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program
sekolah ’.
Selanjutnya Menurut Siswojo Hardjodipuro dalam Takari 2008: 5 dikatakan bahwa
‘istilah PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para
guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktek tersebut dan agar mau untuk mengubahnya
’.
Irma Urwatul Hasanah, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT STM
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas PTK
Adapun kelebihan-kelebihan yang dapat diperoleh yaitu: a.
Memperbaiki layanan maupun hasil kerja dalam suatu lembaga. b.
mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah dilakukan sekarang.
c. Tercapainnya kontek pembelajaran dari pihak yang terlibat, yaitu
peneliti dan para subjek yang diteliti. d.
Meningkatkan kesadaran pada subjek yang di teliti untuk menningkatkan kualitas.
e. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usaha
peningkatan kualitas secara professional maupun akademik.
3. Model-model PTK
a. Model Kemmis Taggart
Model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart tahun 1988, mereka menggunakan emapat komponen
penelitian tindakan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
b. Model Ebbut
Model ini terdiri dari tiga tingkatan atau daur. Pada tingkat pertama, ide awal dikembangkan menjadi langkah tindakan
pertama tersebut dimonitor implementasi pengaruhnya terhadap subjek yang diteliti. Semua akibatnya dicatat secara sistematis
termasuk keberhasilan dan kegagalan yang terjadi. Catatan
Irma Urwatul Hasanah, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT STM
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
monitoring tersebut digunakan sebagai bahan revisi rencana umum kedua.
Pada tingkat kedua ini, rencana umum hasil revisi dibuat langkah tindakannya, dilaksanakan, monitoring efek tindakan yang
terjadi pada subjek yang diteliti, dokumentasikan efek tindakan tersebut secara detail dan digunakan sebagai bahan untuk masuk
ketingkat ketiga. Pada tingkat ini, tindakan seperti yang dilakukan pada
tingkat sebelumnya, dilakukan, didokumentasikan efek tindakan, kemudian kembali ke tujuan umum penelitian tindakan untuk
mengetahui apakah pemarsalahan yang telah dirumuskan dapat dipecahkan, seperti pada table berikut ini:
Tabel 3.1 Siklus model Ebbut
Tingkat 1 Tingkat 2
Tingkat 3
- Ide awal,
identifikasi permasalahan,
tujuan dan
manfaat - Langkah
tindakan - Monitoring efek
tindakan - Revisi rencana
umum - Langkah
tindakan - Monitor
efek tindakan
sebagai bahan untuk
masuk ke
tingkat ketiga
- Revisi ide
umum - Rencan
diperbaiki - Monitor efek
tindakan sebagai bahan
evaluasi tujuan penelitian
c.
Model Elliot
Model ini dikembangkan oleh dua orang sahabat, yaitu Elliot dan Edelman. Mereka mengembangkan dari model Kemmis
Irma Urwatul Hasanah, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT STM
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dibuat dengan rinci pada setiap tingkatannya, agar lebih memudahkan dalam tindaknya. Proses yang telah dilaksanakan
dalam semua tingkatan tersebut digunakan untuk menyusun laporan penelitian.
Dalam penelitian tindakan model Elliot ini, setelah ditemukannya ide dan permasalahan yang menyangkut dengan
peningkatan praktis maka dilakukan tahapan reconnaisance atau peninjauan ke lapangan. Tujuan peninjauan adalah untuk
melakukan semacam studi kelayakan untuk mensinkronkan antara ide utama dan perencanaan dengan kondisi lapangan, sehingga
diperoleh perencanan yang lebih efektif dan dibutuhkan subjek yang diteliti.
4. Pemilihan Penelitian Tindakan Kelas PTK