Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN

commit to user 43 Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas dengan Metode Bartlett Sumber Variasi X 2 Hitung X 2 Tabel 1-αk-1 Keputusan Uji Baris Kolom 1,013 0,265 15,1 20,1 H o diterima H o diterima Karena masing-masing sumber memenuhi kriteria X 2 X 2 1-αk-1 sehingga X 2 Hitung tidak terletak pada daerah kritik, maka H o diterima. Jadi kedua faktor tersebut baris dan kolom berasal dari populasi yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan Metode untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variasi kecepatan putar spindel dan bahan mata Pahat terhadap tingkat kehalusan permukaan Baja EMS 45 pada mesin CNC-TU2A, perlu dilakukan statu pengujian statistik. Uji statistik yang digunakan hádala analisis variansi dua jalan. Hasil pengujian analisis variansi dua jalan tersebut hádala sebagai indikator ada tidaknya pengaruh variasi kecepatan putar spindel dan bahan mata Pahat. Besarnya pengaruh masing-masing variabel dan interaksi antara kedua variabel tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 11. Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan. Keterangan: A : Variasi Kecepatan Putar Spindel B : Variasi Bahan Mata Pahat Sumber Variasi DK JK KT F Observasi F Tabel p Rata-rata Perlakuan A B AB Kekeliruan E 1 2 1 2 12 40,0214 2,3647 0,5134 0,01661 0,4719 1.18234 0,51342 0,01661 0,03932 30,07 13,06 7,42 6,93 9,33 6,93 0,01 0,01 0,01 Jumlah 18 43,4046 commit to user 44 AB: Pengaruh bersama interaksi antara Variasi Kecepatan Putar Spindel dan Variasi Bahan Mata Pahat. Menurut rangkuman hasil uji F untuk anava dua jalan pada Tabel 11 diatas dapat diambil keputusan uji sebagai berikut: a. Pengaruh Variasi Kecepatan Putar Spindel Terhadap Tingkat Kehalusan Permukaan Hasil Pembubutan Baja EMS 45 Fraktor A. Tabel 11 menunjukan bahwa F Observasi = 30,07 dan F Tabel = 6,93 pada taraf signifikansi sehingga F Observasi F Tabel , dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variasi kecepatan putar spindel terhadap tingkat kehalusan permukaan benda kerja hasil pembubutan baja EMS 45 dengan mesin CNC-TU2A dan hipotesis dapat diterima. Pengaruh Variasi Bahan Mata Pahat Terhadap Tingkat Kehalusan Permukaan Hasil Pembubutan Baja EMS 45 Faktor B. Tabel 11 menunjukan bahwa F Observasi = 13,06 dan F Tabel = 9,33 pada taraf signifikansi sehingga F Observasi F Tabel , dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variasi bahan mata pahat terhadap tingkat kehalusan permukaan benda kerja hasil pembubutan dengan mesin CNC TU-2A dan hipotesis kedua dapat diterima. Pengaruh Bersama Interaksi antara Variasi Kecepatan Putar Spindel dan Bahan Mata Pahat Terhadap Kehalusan Permukaan Baja EMS 45 Pada Mesin CNC – TU2A. Tabel 11 menunjukan bahwa F Observasi = 7,42 dan F Tabel = 6,93 pada taraf signifikansi sehingga F Observasi F Tabel , dapat disimpulkan ada pengaruh bersama interaksi Variasi Kecepatan Putar Spindel dan Bahan Mata Pahat Terhadap Kehalusan Permukaan Baja EMS 45 Pada Mesin CNC –TU2A, jadi hipotesis ketiga tidak diterima. Penggunaan kecepatan putar spindel dan bahan mata pahat menghasilkan kehalusan yang semakin besar dan kekasaran permukaan semakin kecil, yaitu pada variasi bahan mata pahat karbida pada kecepatan putar spindle 3200rpm senilai 2,110. Penggunaan tingkat kecepatan putar spindle kecil dan bahan mata pahat HSS, akan menghasilkan kehalusan permukaan semakin kecil dan kekasaran permukaan semakin besar, yaitu pada variasi bahan mata pahat HSS dengan kecepatan putar spindle 50rpm senilai 0,880.tabel 8 commit to user 45 2. Hasil Komparasi Ganda Pasca Anava Dua Jalan Perbedaan reratanya agar diketahui secara jelas, maka setelah melakukan analisis menggunakan analisis varian dua jalan, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda. Uji komparasi ganda setelah anava dua jalan manggunakan uji Scheffe. Tabel 12. Hasil Komparasi Rataan Antar Baris. Keterangan: Ada perbedaan jika F Obs p-1F α ;p-1;N-p Tabel 13. Hasil Komparasi Rataan Antar Kolom. Keterangan: Ada perbedaan jika F Obs q-1F α ;q-1;N-pq Tabel 14. Hasil Komparasi Rataan Antar Sel pada Baris yang Sama. No. Komparasi F Obs pq-1F α ;pq-1;N-pq Kesimpulan 1 2 3 F A1B1 – A2B1 F A1B1 – A2B2 F A3B1 – A3B2 57,87 51,37 23,59 13,86 13,86 13,86 Berbeda Signifikan Berbeda Signifikan Berbeda signifikan Keterangan: Ada perbedaan jika F Obs pq-1F α ;pq-1;N-pq No. Komparasi F Obs p-1F α ;p-1; N-pq Kesimpulan 1 2 3 F A1 - A2 F A1 – A3 F A2 – A3 6,79 58.19 25.23 13,86 13,86 13,86 Berbeda Tidak Signifikan Berbeda Signifikan Berbeda Signifikan No. Komparasi F Obs q-1F α ;q-1;N-pq Kesimpulan 1 F B1 – B2 26,12 9,33 Berbeda Signifikan commit to user 46 Tabel 15. Hasil Komparasi Rataan Antar Sel pada Kolom yang Sama. No . Komparasi F Obs pq-1F α ;pq-1;N-pq Kesimpulan 1 2 3 4 5 6 F A1B1 – A2B1 F A1B1 – A3B1 F A2B1 – A3B1 F A1B2 – A2B2 F A1B2 – A3B2 F A2B2 – A3B2 5,41 36,14 27,58 1,85 30,81 11,68 25,30 25,30 25,30 25,30 25,30 25,30 Berbeda tidak Signifikan Berbeda Signifikan Berbeda signifikan Berbeda tidak Signifikan Berbeda Signifikan Berbeda tidak signifikan Keterangan: Ada perbedaan jika F Obs pq-1F α ;pq-1;N-pq Hasil perhitungan uji Scheffe pasca anava menunjukkan bahwa rataan masing-masing hasil uji Scheffe antar baris dengan hasil semua H ditolak, ini berarti ada perbedaan yang sangat signifikan komparasi antar baris pada taraf signifikan 0,01. Uji Scheffe rataan antar kolom dengan hasil H ditolak, ini berarti menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan antar kolom pada taraf signifikan 0,01.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data