Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sudah bukan rahasia lagi kalau dikatakan pariwisata sebagai salah satu rumpun besar dalam industri perdagangan jasa antar bangsa di era sekarang ini
telah mampu menunjukan perannya yang semakin vital. Kontribusi sektor pariwisata bagi pertumbuhan ekonomi dunia, telah memicu sebagian besar
negara-negara maju maupun berkembang, di belahan bumi bagian barat, utara, timur dan selatan menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan penghasil devisa
dan penggerak ekonomi negara. Mereka berlomba bukan hanya mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan mancanegara, namun juga mendorong warga
negaranya untuk lebih banyak berwisata di dalam negerinya sendiri. UNWTO sebagai organisasi PBB yang menjadi barometer pariwisata dunia
dalam Tourism Highlights edisi 2013 memberikan keterangan bahwa laju perkembangan pariwisata internasional terus mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun. Di tahun 2012 misalnya, kunjungan wisatawan mengalami pertumbuhan sebesar 4, yang berarti terdapat penambahan sekitar 39 juta wisatawan
melakukan perjalanan wisata ke seluruh penjuru dunia bila dibandingkan tahun 2011. Tahun 2012 juga menjadi milestone penting dalam sejarah pariwisata dunia,
karena di sepanjang tahun ini tercatat rekor baru yaitu 1 milyar lebih wisatawan melakukan perjalanan wisata dan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam hal
tourist arrivals atau jumlah kedatangan wisatawan asing untuk berwisata, diketahui juga bahwa region Asia dan Pasifik dengan subregion South East Asia
mengalami pertumbuhan paling tinggi yaitu sebesar 9 di tahun 2012. Didukung karunia alam yang sangat variatif mulai dari pegunungan,
pedalaman darat, hutan, sungai, danau, hingga laut luas dengan pantai terpanjang kedua di dunia, serta seni budaya dari beragam etnik jaman neolitik hingga
tradisional, sektor pariwisata Indonesia juga selalu mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam jumpa pers akhir
2
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tahun 2013 menyebutkan bahwa, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara wisman hingga akhir tahun 2013 sebanyak 8.637.275 wisatawan atau mengalami
pertumbuhan sebesar 7,37 dibanding tahun 2012 yang hanya sebanyak 8,04 juta wisatawan. Seangkan jumlah penerimaan devisa dari wisman tahun 2013
mencapai US 10,35 miliar, yang berarti meningkat sekitar 14,11 jika dibandingkan tahun 2012 yang hanya sekitar US 9.07 miliar.
Salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi beragam dari sisi produk wisata, sejarah, budaya serta keindahan alam ialah Propinsi Jawa Barat.
Dengan membangun dan menyediakan berbagai infrastruktur transportasi, telekomunikasi serta sumber daya manusia yang profesional di bidang pariwisata,
oleh pemerintah Propinsi Jawa Barat, potensi tersebut dikemas menjadi sebuah daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung. Hasilnya, Newsletter
Pemasaran Pariwisata Indonesia, Volume 3, No.30, Edisi Juni 2013 menyebutkan bahwa Propinsi Jawa Barat berada di urutan kedua setelah Propinsi Jawa Timur
sebagai daerah tujuan perjalanan wisatawan nusantara yang paling banyak diminati.
Pariwisata pada dasarnya merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan pergerakan wisatawan dari daerah asal ke daerah
tujuan wisata hingga kembali lagi ke daerah asalnya. Dalam hal ini, akomodasi memiliki peran penting pada setiap kegiatan wisata karena banyak wisatawan
membutuhkan tempat menetap sementara untuk beristirahat sewaktu berwisata jauh dari tempat tinggalnya. Salah satu jenis akomodasi tersebut adalah hotel,
dimana pemiliknya dapat menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk kebutuhan penginapan, makan dan minum serta fasilitas penunjang lain yang
dibuka untuk umum dan dikelola secara komersil.
TABEL 1.1 JUMLAH HOTEL, KAMAR DAN TEMPAT TIDUR
DI JAWA BARAT TAHUN 2010-2013 Akomodasi
2010 2011
2012 2013
Hotel Berbintang 178
198 210
229 Kamar
14.548 16.732
18.643 20.894
Tempat Tidur 23.949
27.380 30.942
34.738 Sumber: BPS, Statistik Hotel Jawa Barat, 2013
3
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sebagai sarana pendukung pariwisata, hotel nyata-nyata mengalami pertumbuhan cukup pesat di Jawa Barat. Tabel 1.1 menjadi bukti tumbuh pesatnya
industri perhotelan di Jawa Barat dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Selain itu, secara umum kenyataan ini juga mengindikasikan bahwa laju pertumbuhan sektor
pariwisata di Propinsi Jawa Barat semakin baik. Berbicara tumbuh kembangnya pariwisata Jawa Barat, tidak bisa lepas dari
peran serta Kota Bandung sebagai ibu kotanya. Tidak tanggung-tanggung, mulai tahun 2013, Dinas Pariwisata Kota Bandung mencanangkan visi untuk
memantapkan Kota Bandung sebagai kota seni, budaya dan tujuan wisata. Semakin jelas maksudnya ketika dalam salah satu misinya pun tertuang tekad
untuk meningkatkan daya saing destinasi pariwisata Kota Bandung baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional. Dukungan penuh dari pemerintah
kota serta semakin tingginya permintaan pasar untuk pemenuhan kebutuhan wisatawan akan penginapan, seolah menjadi angin segar bagi para pelaku bisnis
industri pariwisata khususnya perhotelan di Kota Bandung. Tabel 1.2 menunjukan bahwa jumlah hotel berbintang di Kota Bandung dari
tahun 2008 hingga 2012 selalu mengalami penambahan.
TABEL 1.2 JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG
TAHUN 2008-2012
Tahun Hotel Berbintang
Total 1
2 3
4 5
2008 7
16 27
16 5
71 2009
10 15
26 15
7 73
2010 7
16
28
19 8
78 2011
9 18
29
21 9
86 2012
10 25
30 25
9 99
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2013
Lebih lanjut, bila dibandingkan dengan hotel-hotel berbintang lainnya, jumlah hotel bintang tiga di Kota Bandung selalu yang terbanyak setiap tahunnya. Ini
mengindikasikan bahwa minat menginap sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung adalah di hotel-hotel bintang tiga. Karena
jumlahnya terbanyak, tidak mengherankan jika kemudian tingkat persaingan antar sesama hotel bintang tiga di Kota Bandung relatif tinggi. Kondisi tersebut
4
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menuntut pihak manajemen setiap hotel bintang tiga untuk mampu bersaing mendapatkan tamu hotel demi meningkatkan tingkat hunian kamar sekaligus
profit perusahaan. Bilique Hotel yang beralamat di Jalan Sersan Bajuri no.100 adalah salah
satu hotel bintang tiga di wilayah Bandung Utara yang juga mengalami ketatnya persaingan dalam memperebutkan keputusan menginap tamu.
TABEL 1.3 PROSENTASE HUNIAN KAMAR HOTEL-HOTEL BINTANG TIGA
DI WILAYAH BANDUNG UTARA Nama Hotel
Tahun Rata-Rata
2011 2012
2013
Grand Setiabudi Hotel 74,90
75,63 75,86
75,46 Banana Inn
68,13 73,22
69,20 70,18
Panorama Hotel 44,66
69,46 57,74
57,29 Karang Setra Hotel
56,76 54,75
55,39 55,63
Bilique Hotel 53,44
56,27 45,05
54,59
Gumilang Sari Hotel 46,87
54,53 55,92
52,44 Cassa D’eldera Hotel
28,77 34,18
36,12 33,02
San Gria Hotel 31,43
31,23 38,17
33,61
Sumber: Marketing Department Bilique Hotel, 2014
Tabel 1.3 menginformasikan bahwa tingkat hunian kamar Bilique Hotel selama kurun waktu tiga tahun terakhir sebesar 54,59, berada di urutan ke lima
diantara delapan hotel-hotel pesaingnya. Dibandingkan pesaingnya sesama hotel bintang tiga di wilayah Bandung Utara, sebenarnya Bilique Hotel memiliki
fasilitas yang tidak jauh berbeda. Adapun rendahnya tingkat hunian kamar Bilique Hotel beberapa diantaranya disebabkan oleh ketatnya persaingan harga kamar dari
hotel-hotel pesaing, lokasi hotel yang tidak berada dekat dengan pusat kota serta jauh dari tempat perbelanjaan.
TABEL 1.4 HUNIAN KAMAR DAN JUMLAH TAMU BILIQUE HOTEL
TAHUN 2010-2013
Tahun Hunian Kamar Pertumbuhan Jumlah Tamu Pertumbuhan
2010 4.350
-------- 9.447
------- 2011
4.762 9,47
10.096 6,87
2012 3.678
- 22,76 7.852
- 22,23 2013
2.910 - 20,88
7.163 - 8,77
Sumber: Marketing Department Bilique Hotel, 2014
5
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Tabel 1.4, dari tahun 2010 hingga tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah kamar Bilique Hotel yang terhuni. Tetapi hal sebaliknya justru terjadi di
tahun 2012, terdapat penurunan jumlah keseluruhan kamar yang terhuni bila dibandingkan dengan tahun 2011, dari 4.762 kamar menjadi 3.678 kamar yang
hanya mampu terjual atau turun sebesar 22,76 . Hal serupa juga terjadi di tahun 2013, jumlah tamu keseluruhan baik individu maupun grup yang menginap di
Bilique Hotel mengalami penurunan sebanyak 689 tamu dibanding dengan tahun 2012 atau turun sebesar 8,77 .
TABEL 1.5 ROOM REVENUE BILIQUE HOTEL
TAHUN 2010-2013 Tahun
Room Revenue dalam Rupiah
2010 1.196.815.936
2011 1.382.294.563
2012 1.038.311.588
2013 802.167.912
Sumber: Marketing Department Bilique Hotel, 2014
Berbanding lurus dengan tingkat hunian kamar, room revenue Bilique Hotel dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp
185.478.627,-. Tetapi hal sebaliknya justru terjadi di tahun 2012, terdapat penurunan room revenue sebesar Rp 343.982.975,- bila dibandingkan dengan
tahun 2011. Dan jika, dibandingkan dengan tahun 2012, tahun 2013 juga mengalami penurunan revenue sebesar Rp 236.143.676,-.
Dalam mengidentifikasi jenis tamunya, Bilique Hotel membuat segmentasi pasar sebagai berikut, tamu individu atau lebih dikenal dengan istilah Free
Individual Traveler FIT yang terdiri dari FIT Travel Agent, FIT Individual, FIT Corporate dan FIT Promotion dan tamu grup bisnis atau Group Individul Traveler
GIT yang melakukan meeting, incentive, convention dan exhibition MICE terdiri dari GIT Travel Agent, GIT Corporate, GIT Government.
Bilique Hotel yang memiliki jumlah kamar hanya 23, sejak awal berdirinya memang ditujukan untuk menyasar pasar individu. Sehingga dalam penerapan
strategi pemasarannya, Bilique Hotel lebih fokus untuk menarik sebanyak mungkin tamu dari segmentasi pasar individu yang sedang berwisata di Bandung,
6
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
namun demikian segmentasi pasar grup bisnis yang hendak melakukan MICE pun tidak dilupakan begitu saja.
TABEL 1.6 SEGMENTASI DAN JUMLAH TAMU FREE INDIVIDUAL TRAVELER
BILIQUE HOTEL TAHUN 2010-2013 Segmentasi Tamu
Tahun 2010
2011 2012
2013 FIT Travel Agent
915 736
946 981
FIT Individual 2.087
3.201 2.414
2.195 FIT Corporate
521 276
377 173
FIT Promotion 144
66 851
137 Jumlah
4.387 4.279
4.588 3.486
Sumber: Marketing Department Bilique Hotel, 2014
Tabel 1.6 memberi keterangan lebih spesifik bahwa di tahun 2010, 2011 dan 2012, jumlah tamu free individual traveler di Bilique Hotel cenderung stabil
dengan jumlah rata-rata 4.418 tamu menginap tiap tahunnya. Akan tetapi di tahun 2013, jumlah tamu free individual traveler yang menginap di Bilique Hotel
mengalami penurunan sebanyak 932 tamu jika dibandingkan rata-rata jumlah tamu free individual traveler yang menginap tiga tahun sebelumnya, dari rata-rata
4.418 menjadi 3.486 orang tamu menginap atau mengalami penurunan sebesar 21,09.
Dalam upaya meningkatkan keputusan menginap tamu baru sekaligus keputusan menginap kembali tamu repeater serta agar kamar-kamar hotelnya
dapat digunakan secara maksimal baik pada high maupun low season, Bilique Hotel menerapkan berbagai strategi pemasaran. Dari sisi produk, Bilique Hotel
secara bertahap merenovasi dan mendesain ulang kamar-kamar yang sering mendapat komplain dari tamu, meng up date teknologi dan fasilitas hiburan, juga
memberikan pengalaman baru bagi pengunjung dengan menyediakan museum koleksi lengkap boneka Barbie.
Untuk elemen place yang dalam konteks industri pariwisata bermakna bukan hanya lokasi, namun meliputi juga kemudahan akses untuk memperoleh
informasi dalam menggunakan produk atau jasa wisata, diterapkan pihak Bilique Hotel dengan menyediakan fasilitas bookingreservation online maupun lewat
telepon, menjalin kerjasama dengan berbagai travel agencies, pejabat dinas atau
7
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kementerian pemerintah serta jasa penjual kamar hotel di media internet seperti agoda.com, hotelsclick.com dan booking.com
Mengenai promotion, dilakukan pihak Bilique Hotel dengan membuat iklan yang didesain untuk meningkatkan hunian kamar yang berasal dari tamu individu
baik di media cetak, internet, pamflet, brosur maupun papan reklame. Selain itu, juga melaksanakan program personnal selling untuk target tamu-tamu bisnis serta
menyelenggarakan even-even tahunan seperti new year eve party, valentine day, hari kemerdekaan, musim libur sekolah dan libur hari raya.
Sedangkan elemen harga atau price, Bilique Hotel menerapkan strategi penyesuaian harga yaitu dengan menetapkan harga kamar yang berbeda-beda
disesuaikan dengan waktu menginap tamu, penawaran harga kamar dari pesaing dan keberagaman tamunya, seperti menawarkan harga kamar special di bawah
harga normal publish room rate bagi tamu yang menginap saat promo dan tamu yang menginap saat tingkat hunian kamar hotel sedang rendah week day dan low
season.
TABEL 1.7 DAFTAR HARGA KAMAR PENYESUAIAN BILIQUE HOTEL
TAHUN 2014 Tipe
Kamar Publish Rate
Penyesuaian Harga Kamar Harga Pertama
Harga Ke dua Harga Ke tiga
Standard
Rp. 800.000,- ++ Rp. 553.000,- nett
Rp. 460.000,- nett Rp. 383.500,- nett
Superior
Rp. 850.000,- ++ Rp. 586.000,- nett
Rp. 480.750,- nett Rp. 401.000,- nett
Deluxe
Rp. 900.000,- ++ Rp. 621.000,- nett
Rp. 517.500,- nett Rp. 431.500,- nett
Family
Rp. 1.250.000,- ++ Rp. 862.500,- nett
Rp. 718.750,- nett Rp. 599.500,- nett
Extra Bed
Rp. 130.000,- ++ Rp. 150.000,- nett
Rp. 150.000,- nett Rp. 150.000,- nett
Sumber: Marketing Department Bilique Hotel, 2014
Dari keempat strategi pemasaran tersebut, price menjadi fokus utama pemasaran Bilique Hotel khususnya dalam menghadapi persaingan harga kamar
yang sangat kompetitif. Alasannya, selain merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mampu menghasilkan pendapatan, harga juga merupakan unsur
bauran pemasaran yang paling fleksibel dan dapat diubah dengan cepat demi menciptakan permintaan.
Salah satu hal yang dapat dilakukan sebelum menentukan harga kamar
8
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
adalah dengan memantau harga kamar yang ditawarkan hotel-hotel pesaing. Berikut adalah tabel rata-rata harga kamar para pesaing Bilique Hotel.
TABEL 1.8 RATA-RATA HARGA KAMAR BILIQUE HOTEL
BESERTA PESAING-PESAINGNYA TAHUN 2013
Nama Hotel Rata-Rata Harga
KamarMalam
Grand Setiabudi Hotel Rp 509.221,-
Banana Inn Rp 501.141,-
Panorama Hotel Rp 494.011,-
Gumilang Sari Hotel Rp 474.398,-
Bilique Hotel Rp 448.436,-
Karang Setra Hotel Rp 435.992,-
Cassa D’eldera Hotel Rp 420.311,-
Sumber: Marketing Department Bilique Hotel, 2014
Bila Tabel 1.8 dicermati, para pesaing Bilique Hotel juga menawarkan harga kamar yang relatif sama dikisaran Rp 420.000,- sampai Rp 509.000,- per malam.
Fenomena harga kamar yang hampir sama dengan pesaing serta akses menuju lokasi Bilique Hotel yang cukup jauh dari jalan utama, jelas ini dapat
menimbulkan masalah bagi tamu individu dalam mengambil keputusan untuk menginap di Bilique Hotel. Mereka akan lebih tertarik untuk menginap di hotel-
hotel pesaing yang aksesibilitasnya lebih mudah dengan penawaran harga kamar yang tidak jauh berbeda dengan Bilique Hotel.
Semakin banyak jumlah penawaran produk atau jasa alternatif sejenis, artinya tidak memiliki kelebihan unik value added yang menjadi pembeda
dengan pesaing dan pemberi nilai lebih bagi pembeli, maka keputusan pembelian pada akhirnya akan dipengaruhi oleh harga produk, hal ini akan menciptakan
tekanan bagi para manajer pemasaran untuk menetapkan harga pada tingkat yang sama atau bahkan di bawah harga pesaing. Pertimbangan lainnya, bahwa sampai
saat ini hukum permintaan dalam ilmu ekonomi masih tetap berlaku, dimana harga akan selalu mempengaruhi permintaan, semakin tinggi harga semakin
sedikit permintaan, sebaliknya semakin rendah harga akan berakibat semakin tingginya permintaan. Situasi seperti ini menuntut manajemen Bilique Hotel untuk
menciptakan keputusan menginap tamu dengan cara menetapkan harga kamar
9
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penyesuaian yang fair atau price fairness yaitu menetapkan harga sesuai etika, norma-norma dan peraturan yang berlaku baik dari sisi distribusi, prosedur
maupun dalam berinteraksi dengan partner bisnisnya. Strategi penetapan harga yang diterapkan industri perhotelan saat ini,
termasuk di Bilique Hotel, seperti strategi diskriminasi dan penyesuaian harga yaitu dengan menetapkan harga berbeda-beda kepada pelanggan yang berbeda-
beda meskipun produk atau jasanya sama sering kali memicu persepsi tidak adil unfair bagi para tamunya sekaligus menjadi penyebab munculnya isu price
fairness. Didukung mudahnya akses untuk mendapat informasi mengenai perbandingan harga-harga produk atau jasa di pasaran melalui internet, tamu di
era sekarang ini cenderung sensitif terhadap harga. Tamu lebih berminat untuk melakukan keputusan menginap serta menggunakan jasa yang dianggap mampu
memberikan fairness. Faktor fairness juga berperan sangat penting khususnya dalam penetapan
harga sebuah jasa. Karena sifatnya yang inseparability tidak terpisah antara produksi dengan konsumsi, sukar bagi pelanggan untuk dapat mengevaluasi
pembelian yang belum mereka lakukan. Bagaimanapun juga, persepsi tamu adalah hal penting yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan. Praktek hotel dalam
mengelola pendapatan khususnya melalui penetapan harga, tidak boleh semena- mena diterapkan demi memaksimalkan keuntungan jangka pendek semata.
Dalam jurnal penelitian Simon Lee, Abdou Illia dan Assion Lawson-Body yang berjudul Perceived Price Fairness of Dynamic Pricing 2011:543
ditemukan bukti bahwa persepsi tamu terhadap price fairness nyata-nyata dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen khususnya untuk melakukan
keputusan pembelian. Selain itu, penerapan tingkat harga berbeda untuk produk atau jasa yang sama kepada pelanggan yang berbeda-beda tidak serta merta
menciptakan persepsi tidak adil bagi pelanggan unfairness, sepanjang perusahaan mampu menjelaskan dengan baik alasan diberlakukannya tingkat
harga berbeda untuk produk atau jasa yang sama tersebut kepada para pelanggannya.
10
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Meskipun tidak secara spesifik mengetahui definisi maupun konsep price fairness, bila dikaitkan dengan teori, pihak Bilique Hotel sejatinya sudah
menerapkan dan menjalankannya, beberapa misal adalah sebagai berikut:
TABEL 1.9 IMPLEMENTASI PRICE FAIRNESS DI BILIQUE HOTEL
Dimensi Price Fairness
Implementasi
Distributive Fairness
Menetapkan harga sewa kamar semenarik mungkin, bahkan di bawah rata-rata harga penawaran hotel pesaing. Didukung fasilitas dan
kualitas pelayanan, harga yang ditetapkan Bilique Hotel secara keseluruhan diharapkan mampu memberi nilai lebih kepada tamu di
satu sisi dan tidak sampai membuat hotel merugi di sisi yang lain.
Consistency Dalam rentang waktu tertentu yang sudah diprogram, selalu konsisten
dalam memberlakukan prosedur penetapan harga kamar. Misalnya ketika menawarkan harga kamar diskon dan promosi bagi para
tamunya, maka pihak hotel selalu menepatinya, asalkan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sudah diinformasikan sebelumnya kepada
para tamunya.
Pricing Honesty Memberikan informasi dengan jujur, jelas dan akurat, baik itu
mengenai manfaat apa saja yang akan diperoleh tamu dari harga sewa kamar yang dibayar including, maupun biaya tambahan apa saja yang
mungkin akan dibebankan ke tamu di luar dari harga sewa kamar yang sudah ditetapkan excluding. Ini diimplementasikan pihak hotel saat
tamu melakukan reservasi atau check in di front office konter.
The Right of Influence and Co-
determination Memberi kesempatan kepada tamu melakukan negosiasi saat reservasi
kamar hotel. Selain itu, pihak hotel juga selalu terbuka menerima komentar, saran serta keluhan dari tamu terkait harga sewa kamar.
Fair Dealing Berusaha fleksibel dan tidak melulu mencari keuntungan profit
oriented dalam menyikapi kondisi dan situasi tidak terduga yang mungkin saja terjadi. Misalnya, kesediaan Bilique Hotel dalam
menanggapi tamu yang ingin menggunakan jasa laundry dan dry cleaning lebih cepat selesai dari waktu normalnya, asalkan tamu
tersebut bersedia membayar sedikit biaya tambahan extra charge.
Sumber: Marketing Department Bilique Hotel, 2014
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka perlu dikaji suatu penelitian mengenai
“Pengaruh Price Fairness Terhadap Keputusan Menginap Tamu Bilique Hotel Bandung
” Survei pada tamu free
individual traveler yang menginap di Bilique Hotel
11
Wakhdan Irbadi, 2014 PENGARUH PRICE FAIRNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BILIQUE HOTEL
BANDUNG survey pada tamu free individual traveler yang menginap di bilique hotel Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1.2 Rumusan Masalah