Zona I.
Kornea dan limbus II.
Sklera posterior dari limbus ke pars plana kira – kira 5 mm posterior limbus
III. Melibatkan ketebalan seluruh sklera
pada daerah 5 mm ke arah posterior limbus
2.4 Trauma Kimia chemical trauma
Trauma kimia pada mata bervariasi, dari tingkat ringan samp ai menyebabkan kerusakan berat pada mata. Kebanyakan trauma kimia
disebabkan oleh bahan alkali basa dan bahan asam. Prognosis jenis trauma ini dipengarui oleh beberapa faktor, antara lain :
- Kuatnya penetrasi bahan kimia tersebut - Konsentrasi bahan kimia
- Volume solusinya - Durasi tereksposnya
Umumnya trauma ini terkena di tempat kerja, dengan mayoritas pada usia 16 – 45 tahun.Trauma kimia asam lebih sering dua kali bila
dibandingkan dengan trauma kimia basa. Bahan kimia basa cenderung penetrasi lebih dalam dibandingkan
bahan asam , dengan mengkoagulasikan permukaan protein membentuk barier proteksi. Bahan kimia basa yang paling sering adalah amonia dan
Universitas sumatera Utara
sodium hidroksi sering pada pembersih pakaian. Bahan ini berpotensial menyebabkan kerusakan yang berat dengan penetrasi yang cepat dan
mencapai bilik mata depan dalam hitungan 1 menit . Kerusakan yang terjadi disebabkan karena proses saponifikasi dan perubahan asam lemak
di membran sel yang pada akhirnya meyebabkan kematian sel. Proses ini mengenai jaringan lain pada mata seperti konjungtiva, pembuluh darah,
saraf , endotelium dan keratosit dengan mekanisme yang sama. Rasa nyeri yang hebat disebabkan karena agen kimia tersebut menstimulasi
ujung – ujung persarafan di konjungtiva dan kornea. Pengaruh terhadap sel goblet masih dalam penelitian sedangkan untuk struktur intraokuli
seperti iris, badan siliar, trabekular meshwork dapat mengalami kerusakan juga tergantung pada penetrasi dan kadar pH dari aquous humor. Ulserasi
pada stromal kornea dapat terjadi . faktor yang mempengaruhinya antara lain defek di kornea, epitelium, inflamasi, pelepasan enzim proteolitik,
defisiensi air mata dan sintesis kolagenase.Skuta GL.2006 Bahan kimia asam yang sering mengenai mata adalah asam sulfur
dan asam hidrofluorik. Bahan ini sering terdapat pada pembersih, baterai mobil. Ion hidrogen yang terdapat pada bahan asam ini, menyebabkan
nekrosis seluler, denaturasi protein dan presipitasi. Presipitasi protein ini sebenarnya akan membentuk barier yang dapat memproteksi mata
setelah terkena asam. Barier ini dapat memproteksi untuk asam – asam lemah sedangkan untuk asam kuat prosesnya berlanjut menjadi
penetrasi yang dalam. Kornea itu sendiri dapat berfungsi sebagai barier
Universitas sumatera Utara
buffer . pH kornea menjadi netral antara 15 menit sampai 1 jam.Vanath M.1997
Derajat keparahan trauma kimia pada mata berdasarkan Hughes-Roper- Hall
Derajat Perubahan yang terjadi
Prognosis I
Epitel kornea rusak, iskemia limbal belum dijumpai
Baik
II Kornea keruh tetapi iris masih bisa terlihat.
Iskemia 13 limbus Baik
III Epitel kornea seluruhnya rusak, stromal
keruh, iris sulit dinilai, iskemia 13-12 limbus
Tidak bisa dinilai
IV Kornea opak, iris dan pupil sulit dinilai,
iskemia lebih Buruk
2.5 Trauma Termal