KERANGKA KONSEP PEMBAHASAN Para pasien yang telah tercatat dalam penelitian ini sehingga

BAB III KERANGKA KONSEP

TRAUMA MATA PENYEBAB JENIS- JENIS VISUS SOSIO – DEMOGRAFI 1. Jenis kelamin 2. Umur 3. pekerjaan Mata Yang Terlibat : - Kanan - Kiri - Kedua mata 17 Universitas sumatera Utara III.1 Definisi Operasional • Trauma mata adalah : cedera yang mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata. • Sosio -Demografi adalah : ciri yang menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin,pekerjaan • Visus adalah :ketajaman atau kejernihan penglihatan Jenis – jenis trauma mata : cedera pada mata yang dibagi berdasarkan penyebab yang mengenai matanya, seperti bahan kimia, benda tajam, benda tumpul, elektrik. • Penyebab trauma mata : benda – benda ataupun bahan kimia yang bisa menyebabkan trauma mata • Mata yang terlibat : mata yang terkena trauma, apakah sebelah kanan, kiri ataupun kedua mata Universitas sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif observasional yang retrospektif dengan menggunakan catatan rekam medis poliklinik rawat jalan mata sub bagian Trauma dan Rekonstruksi tahun 2011-2012

IV.2 Pemilihan Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di poliklinik mata sub bagian Trauma dan Rekonstruksi rumah sakit H. Adam Malik Medan.

IV.3 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah pasien trauma mata yang datang ke poliklinik rawat jalan di rumah sakit H.Adam Malik Medan periode 2011- 2012

IV.4 Sampel Penelitian

Besar sampel ditentukan dengan metode consecutive sampling yaitu semua subjek yang datang berusia 18 tahun selama periode 2011- 2012 19 Universitas sumatera Utara

IV.5 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi

Kriteria Inklusi • Semua penderita trauma mata yang berusia 18 tahun yang berobat ke poli Trauma dan Rekonstruksi Kriteria Eksklusi • Data rekam medis yang tidak lengkap

IV.6 Identifikasi Variabel

1.Variabel terikat adalah : pasien trauma mata 2. Variabel bebas adalah : - visus pasien trauma mata - jenis trauma mata - penyebab trauma mata - mata yang terlibat - sosio –demografi

IV.7 Bahan Dan Alat

• Pensil • Penghapus • Pulpen • Kertas Universitas sumatera Utara

IV.8 Cara Kerja

Data penderita trauma mata diambil dari bagian rekam medik RSUP.H. Adam Malik Medan selama 2 tahun periode 2011-2012. Data dikumpulkan meliputi umur, jenis kelamin,, pekerjaan, penyebab trauma, jenis trauma dan visus.

IV.9 Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam tabulasi data.

IV.10. Biaya Penelitian

Biaya penelitian ditanggung oleh peneliti sendiri

IV.11 Pertimbangan Etika

Usulan penelitian ini terlebih dahulu disetujui oleh rapat bagian Ilmu Kesehatan Mata FK – USURSUP H.Adam Malik Medan. Penelitian ini kemudian di ajukan untuk disetujui oleh rapat komite etika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dimana pengambilan data dari Bagian Rekam Medik Ilmu Kesehatan Mata RSUP H.Adam Malik Medan. Data penelitian adalah seluruh kasus trauma mata pada orang dewasa yang datang berobat kepoli mata divisi Trauma dan Rekonstruksi sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2012 yang berjumlah 141 kasus trauma mata. 5.1 Analisis Data Tabel 5.1.1 Proporsi kasus trauma mata pasien dewasa menurut kelompok umur Kelompok Umur f 18-25 tahun 29 20,6 26-33 tahun 35 24,8 34-41 tahun 31 22,0 42-49 tahun 22 15,6 50-57 tahun 13 9,2 58 tahun 11 7,8 Jumlah 141 100 Proporsi tertinggi kasus terdapat pada trauma mata pasien dewasa pada kelompok umur 26-33 tahun sebanyak 35 penderita 24,8. Dan terendah pada kelompok usia 58 tahun sebanyak 11 penderita 7,8 22 Universitas sumatera Utara Tabel 5.1.2 Proporsi kasus trauma mata pada usia dewasa berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin f Laki – laki 10876,6 Perempuan 3323,4 Jumlah 141100 Proporsi tertinggi kasus trauma mata pada usia dewasa terdapat pada jenis kelamin laki – laki sebanyak 108 penderita76,6 dan pada jenis kelamin perempuan sebanyak 33 penderita 23,4 Tabel 5.1.3 Proporsi kasus trauma mata pada usia dewasa berdasarkan visus pada mata yang terkena trauma Visus f 618 6344,7 618-660 3424,1 560-360 2719,1 Light perception 42,8 No light perception 139,2 JUMLAH 141100 Proporsi tertinggi visus pada kasus trauma mata usia dewasa dengan visus 618 yaitu terbanyak 6344,7 dan terendah pada visus light perception yaitu 4 penderita 2,8 . Universitas sumatera Utara Tabel 5.1.4 Proporsi kasus trauma mata pada usia dewasa berdasarkan benda ataupun alat penyebab trauma Penyebab f Grenda 5740,4 Kayu 75,0 Batu 75,0 Soda api 21,4 Air keras 42,8 Tumbuh – tumbuhan 107,1 Pukulan 16 11,3 Kecelakaan lalu lintas 2215,6 Lain – lain 1611,3 Jumlah 141100 Proporsi terbanyak benda ataupun alat yang dapat menyebabkan trauma mata adalah grenda sebanyak 57 40,4 Universitas sumatera Utara Tabel 5.1.5 Proporsi kasus trauma mata usia dewasa berdasarkan jenis trauma Jenis Trauma f Tertutup - Contussive trauma 38 27 - Nonperforating mechanical trauma 5438,3 Terbuka - Perforating mechanical trauma 3021,3 Thermal trauma 21,4 Chemical trauma 7 5,0 Animal plant substance trauma 107,1 Jumlah 141100 Proporsi kasus trauma mata pada usia dewasa berdasarkan jenis trauma terbanyak dijumpai pada trauma tertutup non perforating mechanical trauma sebanyak 54 penderita 38,3 dan contussive trauma sebanyak 38 penderita 27 Universitas sumatera Utara Tabel 5.1.6 Proporsi kasus trauma mata usia dewasa berdasarkan pekerjaan Pekerjaan f Petani 20 14,2 Pekerja pabrik 22 15,6 Pegawai negri 23 16,3 Wiraswasta 67 47,5 Ibu Rumah tangga 8 5,7 Jumlah 141 100 Proporsi kasus trauma mata usia dewasa berdasarkan pekerjaan yang paling banyak dengan pekerjaan wiraswasta sebanyak 67 penderita 47,5, Tabel 5.1.7 Distribusi jenis trauma dengan tingkatan visus penderita Jenis trauma Visus Total 618 618- 660 560- 360 LP NLP Contussive trauma 21 10 5 2 38 Nonperforating mechanical trauma 33 17 4 54 Perforating mechanical trauma 1 3 16 3 7 30 Thermal trauma 2 2 Chemical trauma 1 2 4 7 Animal plant substance 6 3 1 10 Jumlah 63 34 27 4 13 141 Dari tabel diatas diketahui bahwa visus 618 banyak terdapat pada non-perforating mechanical trauma sebanyak 33 penderita dikuti dengan Universitas sumatera Utara contussive mechanical trauma sebanyak 21 penderita. Untuk perforating mechanical trauma terbanyak pada tingkatan visus 560-360 yaitu sebanyak 16 penderita Tabel 5.1.8 Proporsi trauma mata untuk mata yang terlibat Mata yang terlibat f Kanan 72 51,1 Kiri 3826,1 Kedua mata 3122,1 Jumlah 141100 Dari tabel diatas diketahui mata kanan51,1 lebih banyak mengalami trauma dibandingkan mata kiri 26,1 sedangkan pasien yang mengalami trauma mata pada kedua mata sebanyak 22,1. Tabel 5.1.9 Distribusi penyakit mata disebabkan trauma Jenis kelainan pada mata f Kelainan pada palpebra 17 12,1 Kelainan pada konjungtiva 3524,8 Kelainan pada kornea 5941,8 Perforasi korneasklera 107,1 Kelainan pada kamera okuli anterior 21,4 Iridodialisa 21,4 Kelainan pada segmen posterior 96,3 Kelainan lainnya 74,9 Jumlah 141100 Universitas sumatera Utara Trauma mata yang paling banyak menimbulkan kelainan pada kornea yaitu sebesar 41,8,diikuti oleh kelainan pada konjungtiva sebesar 24,8 dan palpebra sebesar 12,1. Universitas sumatera Utara

BAB VI PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK USU. Dari Rekam Medik RSUP H.Adam Malik didapatkan kasus trauma mata pada usia dewasa pada tahun 2011-2012 sebanyak 141 kasus . Proporsi tertinggi kasus terdapat pada trauma mata pasien dewasa pada kelompok umur 26-33 tahun sebanyak 35 penderita 24,8. Dan terendah pada kelompok usia 58 tahun sebanyak 11 penderita 2,8.Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh USEIR United State Of Eye Injury Registry dimana usia rata-rata yang mengalami trauma mata pada usia 33 tahun berkisar 57 dan penelitian yang dilakukan oleh HEIR Hungarian Eye Injury Registry pada usia 29 tahun berkisar 42 .Kuhn F.2005 Ada juga penelitian yang dilakukan di Universitas Palermo Italia, usia rata – rata penderita trauma mata 33 tahun dan terbanyak pada laki – laki. Begitu juga dengan penelitian di Nepal dari tahun 1995-2000 usia rata – rata penderita trauma usia 28 tahun.Hal ini mungkin disebabkan karena usia tersebut masih usia produktif dalam melakukan aktivitas fisik. Djelantik S,Ari A and Gede R.2010 Proporsi tertinggi kasus mata pada usia dewasa terbanyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 108 penderita 76,6 sedangkan perempuan sebanyak 33 penderita 23,4.Hal ini sesuai dengan 29 Universitas sumatera Utara penelitian oleh USEIR dan HEIRS yang menyatakan bahwa kasus trauma pada pria mencapai 80 dimana perbandingan pria:wanita oleh USEIR 4,6:1 dan oleh HEIR 4,3:1.Kuhn F,Robert M and Witherspoon.2005, Sharath,Raja and Dante.2005 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Salvatore Cilino, Allesandra Casuccio et al Universitas Palermo di Italia tahun 2007 kebanyak kasus trauma dialami oleh pria 84,Kemungkinan penyebabnya karena laki – laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan perempuan. Selain itu laki – laki umumnya melakukan kegiatanpekerjaan yang lebih berisiko untuk terkena trauma dibandingkan perempuan.McGan G, Tyler A,Aiyuan X,Cynthia O , Ciliano S,Casuccio A.2008.et al Proporsi tertinggi kasus mata pada usia dewasa dengan visus 618 sebanyak 63 orang 44,7 ,618-660 34 orang 24,1,560-360 27 orang 19,1, LP 4 orang Hal ini sesuai dengan penelitian Salvatore Cilino, Allesandra Casuccio et all di Italia tahun 2001-2005 dari 298 kasus trauma Tajam penglihatan yang terbaik 2040 612 sebanyak 144 kasus 48,3, 2040-20200612-660 sebanyak 90 kasus 6 .Pada penelitian Rumah Sakit Umum Sanglah sebagian besar mata yang mengalami trauma mata memiliki tajam penglihatan 618 yaitu 64,4 dan 12,2 memiliki tajam penglihatan 360. Djelantik S,Ari A and Gede R.2010 Pada penelitian ini didapatkan bahwa jenis trauma mata yang paling banyak datang ke poli mata RSUHAM adalah trauma tertutup Universitas sumatera Utara dengan nonperforating mechanical trauma sebesar 38,3 diikuti oleh contussive trauma sebesar 27 dan perforating mechanical trauma sebesar 21,3. Berdasarkan penyebab terjadinya trauma mata didapatkan proporsi terbesar penyebab trauma mata adalah gram grenda sebanyak 57 kasus 40,3.N. Bangun mendapatkan agen penyebab trauma mata pada usia dewasa adalah gram grenda 14 berbeda sedikit di Amerika benda penyebab trauma tersering adalah, batu, bola, rempahan kayu dan tutup botol sampanye. Pada beberapa penelitian sebelumnya disebutkan bahwa trauma mata pada usia dewasa terutama usia produktif banyak disebabkan oleh tereksposnya oleh benda-benda dilingkungan pekerjaan. Dan kelalaian dengan tidak menggunakan pelindung mata saat bekerja sering menyebabkan terjadinya trauma mata Kuhn F, Joseph and Emanueela.2005 and Khatry SK and Lewis AE.2003 Berdasarkan jenis trauma , proporsi tertinggi trauma tertutup non perforating mechanical trauma sebanyak 54 kasus 38,3 .Prevalensi trauma mata berdasarkan Department of Ophthalmology Universitas Palermo, Itali dari Januari 2001 – Desember 2005 dtemukan dari 298 mata, 146 trauma mata terbuka dan 152 trauma mata tertutup Insidensi trauma mata pertahunnya 4,9 dalam 100.000 populasi. Tajam penglihatan akhir 2040 pada 144 mata,2040-20200 pada 90 mata, 30,2 20200 pada 46 mata 15,5, 1300 pada 220 mata 86,6,18 mata 16 no light perception NLP. Lokasi tersering terjadinya trauma mata pada pria Universitas sumatera Utara di lingkungan pekerjaan sedangkan pada perempuan akibat pekerjaan rumah tangga McGan G, Tyler A,Aiyuan X,Cynthia O Ciliano S,Casuccio A.2008. Dilihat dari jenis pekerjaan sebagai resiko lingkungan penyebab trauma mata didapati wiraswasta sebanyak 67 orang 47,5 . Studi yang dilakukan oleh Nirmalam dan Krisnainah menyatakan kebanyakan trauma mata terjadi di tempat kerja masing – masing sebesar 41,7 dan 55,9. Yu juga mendapatkan bahwa kebanyakan trauma mata di Hongkong terjadi di tempat kerja, karena rendahnya tingkat keamanan pekerja di daerah industri dan rendahnya kedisplinan pekerja dalam menggunakan kaca mata selama bekerja.Perumahan telah dikenal sejak lama sebagai tempat terjadinya trauma yang paling sering dengan penyebab yang tidak diketahui. Sedangkan adanya informasi pencegahan yang efektif dalam praktik kerja dapat menurunkan kejadian trauma mata di tempat kerja. McGan G, Tyler A,Aiyuan X,Cynthia O , Khatry SK and Lewis AE.2003 Dari penelitian ini diketahui bahwa visus 618 banyak terdapat pada non-perforating mechanical trauma sebanyak 33 penderita dikuti dengan contussive mechanical trauma sebanyak 21 penderita. Untuk perforating mechanical trauma terbanyak pada tingkatan visus 560-360 yaitu sebanyak 16 penderita. Yang mana sesuai dengen beberapa penelitian sebelumnya bahwa trauma tutup memiliki prognosis visus yang lebih baik bila dibandingan dengan trauma terbuka Djelantik S,Ari A and Gede R.2010 Universitas sumatera Utara Trauma mata umumnya mengenai satu mata tetapi keterlibatan kedua mata mungkin saja terjadi.Pada penelitian ini didapatkan mata kanan51,1 lebih banyak mengalami trauma dibandingkan mata kiri 26,1 sedangkan pasien yang mengalami trauma mata pada kedua mata sebanyak 22,1. Wong melaporkan 72,2 trauma mata mengenai mata kanan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebanyak penderita lebih dominasi menggunakan tangan kanan daripada tangan kiri dalam melakukan aktivitas fisik. Djelantik S,Ari A and Gede R.2010 Jenis trauma memiliki kaitan erat dengan jenis komplikasi yang terjadi. Trauma terbuka banyak menimbulkan komplikasi yang lebih banyak dibandingkan trauma lainnya dan dapat mengenai multiorgan, sedangkan trauma tertutup dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat seperti perdarahan vitreus,perdarahan retrobulbar,fraktur orbita, hingga blow out fracture.Menurut Katz dan McCarty mendapatkan bahwa trauma kimia dan trauma fisik lebih banyak menimbulkan kelainan pada kornea dan konjungtiva. Kenyataan ini sesuai dengan data yang didapatkan di penelitian ini yaitu bahwa kelainan yang diakibatkan oleh trauma kimia dan fisik lebih banyak pada kornea sebanyak 41,8. Penelitian oleh Vatz di India memperlihatkan kelainan di kornea masih merupakan kelainan yang paling banyak yaitu sebesar 41,8.Begitu juga dengan penelitian Koval mendapatkan bahwa 44,4 merupakan kelainan dari kornea. Djelantik S,Ari A and Gede R.2010 Universitas sumatera Utara Dari penelitian ini masih banyak dijumpai keterbatasan antara lain tidak dapat dihitung angka kejadian kasus trauma mata pada usia dewasa dikarenakan tidak terdapatnya data jumlah pasien mata usia dewasa yang berobat kepoli RS H Adam Malik Medan. Selain itu belum dapat dilakukan analisis terhadap letak lesi serta evaluasi visus tersebut dikarenakan tidak lengkapnya data rekam medis. Universitas sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN