2.4 Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi investor. Keamanan ini
ditunjukkan oleh kemampuannya dalam membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman. Untuk menentukan skala tersebut diperlukan varibel-variabel yang
mempengaruhi obligasi kemudian menghitungnya. Dari perhitungan itu diketemukanlah standar tertentu untuk menentukan peringkat obligasi.
Untuk mengetahui peringkat obligasi, investor bisa menggunakan jasa credit rating agency. Lembaga ini memberikan jasa penilaian terhadap obligasi yang
beredar.
Berikut ini adalah beberapa peringkat yang digunakan oleh Moody’s Investor Service dan Standard Poor’s.
Tabel 2.1 Peringkat Obligasi Moody’s S P
Deskripsi
Aaa AAA
Obligasi memiliki peringkat tertinggi. Kemampuan untuk membayar bunga dan pokoknya sangat kuat.
Aa AA
Obligasi memiliki kapasitas sangat kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokoknya. Sebagai mana hal
nya dengan obligasi berperingkat tertinggi, obligasi dalam kelompok ini merupakan kelompok high-grade peringkat
tinggi. A
A Obligasi memiliki kapasitas kuat untuk membayar bunga dan
membayar kembali pokoknya , walau mudah terkena pengaruh merugikan dari perubahan kondisi ekonomi
Baa BBB
Obligasi dianggap memiliki kapasitas memadai untuk membayar bunga dan pokoknya. Kondisi ekonomi yang
merugikan atau keadaan yang berubah akan lebih besar kemungkinannya melemahkan kapasitas membayar bunga
dan membayar kembali pokoknya untuk utang dalam
Universitas Sumatera Utara
kategori ini jika di bandingkan dengan kategori berperingkat lebih tinggi. Obligasi dalam kelompok ini adalah obligasi
medium grade peringkat menengah. Ba
B Caa
Ca BB
B CCC
CC Obligasi dianggap sangat spekulatif dalam hal kapasitas
membayar bunga dan membayar kembali pokoknya sesuai dengan syarat obligasi. Ba dan BB menunjukkan tingkat
spekulasi terendah dan Ca dan CC sebagai tingkat spekulasi tertinggi.
C C
Peringkat ini dicadangkan untuk income bonds dimana tidak ada suku bunga yang dibayarkan.
D D
Obligasi berperingkat D menunjukkan bahwa obligasi dalam
keadaan default dan terdapat tunggakan pembayaran bunga
dan atau pembayaran kembali pokok obligasi. Sumber: Badan Sertifikasi Manajemen Risiko, 2006.
Baik Moody dan Standard Poor melakukan penyesuaian lanjutan pada peringkat mereka, sehingga menambah jumlah tingkatan yang ada. SP menggunakan tanda
plus dan minus: A+ adalah peringkat A terkuat dan A- adalah yang terlemah. Moody menggunakan tanda 1, 2, 3, dengan 1 menunjukkan yang terkuat: A1 adalah peringkat
A terkuat dan A3 adalah yang terlemah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Metode Standarisasi The Standardized Approach