Klasifikasi Obligasi Pengertian Obligasi

Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi adalah sulitnya memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunujukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian. Disamping risiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko capability, pelunasan sebelum jatuh tempo. Betapa menguntungkannya bila kita memiliki obligasi yang membayar bunga tetap disaat suku bunga menurun. Namun sayangnya keuntungan seperti ini tidak selamanya bisa dinikmati. Banyak obligasi yang telah dikeluarkan oleh emiten, bisa ditarik kembali sebelum tiba saat jatuh tempo. Posisi obligasi disajikan dalam jumlah obligasi yang dimiliki dan dinilai atas dasar harga penutupan obligasi, jika informasi mengenai harga tersebut tersedia. Obligasi yang diterbitkan pemerintah adalah obligasi yang paling aktif diperdagangkan karena rendahnya tingkat risiko default. Beberapa pasar obligasi pemerintah yang luas memiliki obligasi yang dijadikan obligasi acuan benchmark, yaitu obligasi yang sangat aktif diperdagangkan. Biasanya terdapat obligasi acuan benchmark untuk setiap skala jatuh tempo, misalnya 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Harga-harga obligasi lain yang kurang likuid berubah mengikuti perubahan obligasi acuan. Obligasi yang tidak likuid diperdagangkan dengan cara ”at spread” terhadap obligasi acuan. Untuk obligasi jenus ini, diperlukan valuasi obligasi dengan menggunakan harga obligasi acuan setelah disesuaikan dengan spread. Pada kasus seperti ini nilai posisi obligasi sensitif terhadap perubahan harga obligasi acuan dan perubahan spread. Obligasi yang tidak likuid dapat disajikan dalam nilai ekivalen obligasi acuan yang mendasarinya.

2.3.1 Klasifikasi Obligasi

Universitas Sumatera Utara Klasifikasi obligasi dapat ditinjau dari beberapa hal, yaitu antara lain : 1. Berdasarkan masa jatuh tempo, maka obligasi dapat dibedakan atas : a. Obligasi Berjangka term bond, yaitu Obligasi yang memiliki tanggal jatuh tempo yang cukup panjang. b. Obligasi Serial serial bond, yaitu obligasi yang memiliki serangkaian tanggal jatuh tempo. 2. Berdasarkan kupon pembayaran, maka obligasi dapat dibedakan atas : a. Obligasi Diskon discount bond, yaitu obligasi yang diperdagangkan dengan harga pasar lebih rendah dari nilai par dan memberi kupon yang lebih rendah dari obligasi keluaran baru. b. Obligasi Premium premium bond, yaitu obligasi dengan harga pasar lebih tinggi dari nilai par dan memberi kupon yang lebih tinggi dari obligasi keluaran baru. 3. Berdasarkan waktu penarikan, maka obligasi dapat dibedakan atas : a. Freely Callable, artinya penerbit obligasi dapat menariknya setiap waktu. b. Non Callable, artinya penerbit obligasi tidak dapat menariknya sebelum jatuh tempo. c. Deferred Call, artinya penerbit obligasi dapat menariknya hanya setelah suatu jangka waktu tertentu umurnya 5 sampai 10 tahun. 4. Berdasarkan jenis jaminan collateral yang mendukungnya, maka obligasi dapat dibedakan atas : a. Obligasi Senior senior bond, yaitu obligasi yang sepenuhnya terjamin karena didukung oleh tuntutan atau hak legal atas kekayaan tertentu milik penerbit obligasi, seperti : obligasi hipotik mortgage bond, yang dijamin dengan real Universitas Sumatera Utara estat dan sertifikat trust peralatan equipment trust certificate yang didukung dengan mesin atau peralatan. b. Obligasi Yunior yunior bond, yang hanya dijamin dengan janji penerbit untuk membayar bunga dan prinsipal berdasarkan waktu, seperti : 1 Tanda utang debenture yaitu tuntutan atau hak atas penghasilan penerbit setelah hak dari obligasi lain. 2 Obligasi penghasilan income bond atau revenue bond, yaitu utang yang bunganya dibayar hanya setelah penghasilan penerbit mencapai jumlah tertentu. 5. Berdasarkan pemegang atas suatu obligasi, maka obligasi dapat dibedakan atas: a. Obligasi Atas Nama registered bond, yang dikeluarkan kepeada pemilik tertentu dan nama dari pemegang obligasi secara formal terdaftar pada penerbit dan bunga dibayar otomatis kepada pemilik tersebut. b. Obligasi Atas Unjuk bearer bond, dimana pemegangnya dianggap sebagai pemilik obligasi tersebut, dan penerbit tidak mendaftar nama-nama pemilik, dan bunga dibayar berdasarka kupon. 6. Jika dilihat dari sudut penerbitnya, maka obligasi dapat dibedakan atas : a. Obligasi Pemerintah treasury bond, yaitu obligasi yang dikeluarkan pemerintah guna membiayai pembangunan ekonomi. Umumnya obligasi tersebut memiliki waktu jatuh tempo yang panjang, berkisar 25 tahun atau lebih. Obligasi ini merupakan obligasi atas nama, tidak bisa ditarik, dan diberi fasilitas pajak. b. Obligasi Instansi agency bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh instansi pemerintahan seperti BUMN dan lainnya. Meskipun tidak dijamin pemerintah Universitas Sumatera Utara tetapi mendapatkan dukungan dari pemerintah dan memperoleh fasilitas perpajakan. c. Obligasi Pemerintah Daerah municipal bond, yaitu obligasi yang dikeluarkan Pemda Tingkat I, Tingakat II maupun instansi lainnya. Sifat utama jenis obligasi ini adalah pembebasan dari pajak. Obligasi jenis ini dibedakan lagi atas: 1 Obligasi Umum general obligation bond yang dijamin penuh oleh penerbit, yaitu Pemerintah Daerah. 2 Obligasi Penghasilan revenue bond yang dijamin dengan proyek yang memberikan penghasilan, misalnya proyek jalan tol. d. Obligasi Perusahaan corporate bond, yaitu obligasi yang dikeluarkan perusahaan atau perseroan dalam rangka memenuhi struktur permodalan. Obligasi perusahaan menjadi menarik karena memberikan kupon yang relatif tinggi. Sifat umum obligasi yang diterbitkan perusahaan adalah : 1 Bunga dibayarkan tengah tahunan. 2 Dikeluarkan sebagai obligasi berjangka dengan satu tanggal jatuh tempo. 3 Jatuh tempo antara 20 sampai 30 tahun dengan penarikan yang ditangguhkan setelah 5 tahun. e. Obligasi Institusional institusional bond, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh berbagai intitusi swasta yang tidak mencari laba nirlaba seperti sekolah, rumah sakit, gereja, badan amal dan lain-lain. Obligasi ini dikeluarkan sebagai obligasi serial dengan jatuh tempo yang relatif pendek kurang dari 15 tahun. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Istilah-istilah penting dalam surat berharga obligasi, antara lain :