4. Pengendalian risiko, yaitu pengelolaan risiko yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha bank dan penerapan ALMA Asset and Liability Management untuk pengendalian risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan
risiko nilai tukar.
Manfaat penerapan manajemen risiko adalah: 1.
Meningkatkan pelaksanaan GCG Good Coorporate Governance. 2.
Meningkatkan shareholders value. 3.
Memberikan gambaran potential loss pada masa yang akan datang.
4. Meningkatkan kualitas metode dan proses pengambilan keputusan bisnis.
5. Meningkatkan sistem deteksi dini terhadap high risk bussiness area, product,
dan service. 6.
Meningkatkan daya saing dengan meningkatkan infrastruktur.
2.2. Risiko Pasar
Jenis- jenis risiko utama yang harus dikelola oleh perbankan adalah :
1. Risiko pasar
2. Risiko kredit
3. Risiko operasional
Risiko pasar adalah risiko kerugian yang timbul akibat pergerakan harga pasar atas posisi yang diambil oleh bank baik pada sisi on maupun off balance sheet. Bank yang
memiliki posisi dalam instrumen keuangan pada neracanya memiliki eksposur risiko pasar yang besarnya ditentukan oleh posisi tersebut. Sedangkan bank yang berperan
sebagai intermediary dalam sebuah transaksi yang tidak tercatat dalam neracanya tidak akan terekspos kepada risiko pasar atas transaksi tersebut.
Istilah risiko pasar digunakan untuk menyebut kelompok risiko yang timbul dari perubahan tingkat suku bunga, kurs valuta asing dan hal-hal lainyang nilainya
ditentukan pasar. Eksposur bank terhadap suatu rate yang ditetapkan pasar, seperti tingkat suku bunga timbul sebagai akibat dari traded market risk dimana bank secara
Universitas Sumatera Utara
aktif berpartisipasi dalam perdagangan instrumen pasar, seperti obligasi, yang nilainya dipengaruhi oleh perubahan pada nilai pasar.
Traded market risk adalah risiko kerugian nilai investasi yang terkait dengan kegitan pembelian dan penjualan instrumen keuangan dipasar secara
berkesinambungan untuk mendapatkan keuntungan. Bank bersedia menanggung traded market risk dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari risiko yang
diambil. Risiko pasar terdiri atas :
1. Risiko spesifik specific risk charge yaitu risiko yang timbul akibat
pergerakan harga atas surat berharga individul yang disebabkan oleh faktor- faktor yang terkait dengan surat berharga atau penerbitnya. Sebagai contoh
adalah turunnya harga obligasi akibat memburuknya peringkat kredit penerbitnya. Hal tersebut hanya akan berpengaruh pada obligasi yang terkait
dengan informasi atas penerbit itu saja dan tidak mempengaruhi harga obligasi secara keseluruhan.
2. Risiko pasar umum general market risk charge yaitu risiko yang timbul
akibat pergerakan harga pasar yang berpengaruh terhadap beberapa instrumen keuangan. Sebagai contoh, turunnya tingkat suku bunga akan mengakibatkan
menurunnya suku bunga pasar sehingga berpengaruh terhadap nilai seluruh instrumen yang terkait dengan suku bunga. Risiko pasar umum dibagi menjadi
4 jenis sebagai berikut :
a. Risiko suku bunga
b. Risiko posisi ekuitas
c. Risiko nilai tukar
d. Risiko posisi komoditi
Perlu dicatat bahwa setiap jenis risiko tersebut tidak dapat berdiri sendiri mengingat perubahan nilai karena suatu risiko dapat mempengaruhi jenis risiko pasar
lainnya. Khusus untuk perbankan di Indonesia, kategori risiko yang relevan adalah risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Masing-masing kategori risiko tersebut tidak
Universitas Sumatera Utara
bersifat mutually exclusive karena perubahan nilai akibat satu risiko dapat berpengaruh terhadap jenis risiko pasar lainnya.
Pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standarisasi dapat dilakukan untuk aset yang memiliki risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat perubahan tingkat suku bunga. Risiko ini diperhitungkan untuk instrumen seperti obligasi yang
menggunakan yield curve untuk menghitung nilai pasar.
Risiko valuta asing adalah potensi kerugian yang timbul karena perubahan nilai tukar. Risiko ini berlaku bagi produk yang terkait dengan nilai tukar dan posisi
yang dinilai menggunakan valuta asing dalam pelaporan bank.
Imbal hasil yield curve menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga efektif dengan tanggal jatuh tempo suatu investasi pada waktu tertentu. Berikut ini
adalah gambar kurva imbal hasil secara umum.
Gambar 2.1 Bentuk kurva imbal hasil secara umum
Universitas Sumatera Utara
4.00 4.50
5.00 5.50
6.00 6.50
7.00 7.50
8.00
1M 2M
3M 6M 12M 2Y
3Y 5Y
10Y
Maturity
In ter
est r
at e
Bentuk umum dari suatu kurva imbal hasil adalah struktur jangka waktu tingkat suku bunga. Kurva ini menunjukan biaya meminjam uang terhadap durasi
instrumen utang kredit, obligasi, dan lain-lain. Sebagai contoh, surat berharga pemerintah misalnya obligasi yang diterbitkan berbagai negara dengan periode
antara satu hari overnight sampai 20 tahun. Tingkat suku bunga untuk masing- masing surat berharga ini akan berbeda dan pada umunya suku bunga untuk periode
yang lebih panjang akan lebih tinggi dari pada periode yang lebih singkat. Kurva imbal hasil bagi obligasi ini dikenal sebagai kurva imbal hasil pemerintah.
Penilaian obligasi dilakukan dengan menggunakan harga dasar yaitu harga penutupan akhir hari. Namun demikian tidak semua obligasi aktif diperdagangkan
tiap hari. Bank dapat menggunakan kurva obligasi untuk menentukan perkiraan harga penutupan dari harga penutupan obligasi yang aktif diperdagangkan. Kurva tersebut
umumnya ditentukan menggunakan maturity standar perdagangan pasar obligasi pemerintah. Selanjutnya obligasi dapat dinilai sebagai spread dari obligasi pemerintah
yang dipakai sebagai acuan tersebut jika harga pasar obligasi tidak tersedia. Hal ini menunjukkan perbedaan likuiditas obligasi dan peringkat kredit penerbitnya.
Harga pasar dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
1. Penawaran dan permintaan akan berpengaruh terhadap tingkat harga jangka
pendek ketika market makers melakukan penyesuaian harga dalam aktifitas pasar. Waktu yang diperlukan untuk berubahnya harga bervariasi antar pasar
dan tergantung dari volume usaha market makers.
2. Likuiditas dapat berpengaruh secara substansial terhadap harga pasar. Pasar
yang likuid memiliki jumlah market makers yang besar serta volume usaha yang besar. Spread transaksi kecil sehingga cost transaksi juga rendah. Pasar
yang tidak likuid memiliki spread yang besar dan transaksi tidak terjadi secara aktif. Pasar yang likuid dapat menjadi tidak likuid sebelum libur nasional
maupun pengumuman kebijakan ekonomi oleh pemerintah.
3. Intervensi oleh otoritas keuangan memberikan efek jangka pendek terhadap
tingkat harga pasar. Jangka waktu dapat berubah menjadi panjang jika, misalnya, intervensi memberikan sinyal perubahan kebijakan ekonomi.
4. Arbitrase, dimana tingkat harga pasar tertentu dibatasi oleh tingkat harga
pasar lainnya, akan mempengaruhi pergerakan harga harian.
5. Kondisi ekonomi dan politik dan bencana alam akan dapat mengakibatkan
perubahan harga jangka pendek. Hal ini dapat terjadi dalam skala pasar lokal namun jika kejadian cukup besar dapat saja berpengaruh terhadap pasar global.
6. Faktor-faktor fundamental ekonomi merupakan pembentuk utama tingkat
harga jangka panjang.
Kegiatan utama trading bank adalah jual dan beli instrumen keuangan atas nama bank dengan tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek dari perubahan
yang diharapkan atas harga pasar yang menentukan nilai suatu instrumen keuangan. Dalam melakukan kegiatan ini, berarti bank akan menghadapi risiko kerugian apabila
nilai instrumen keuangan tersebut mengalami penurunan.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat berbagai jenis instrumen trading bank. Produk-produk yang lazim dijumpai adalah merupakan instrumen utama yang diperdagangkan secara global
berdasarkan volumenya. Setiap produk memiliki versi yang lebih kompleks sejalan dengan perkembangan produk-produk baru untuk memenuhi permintaan nasabah.
Instrumen trading bank terdiri dari instrumen cash dan instrumen derivatif. Obligasi adalah salah satu bagian dari instrumen cash yang aktif diperdagangkan.
2.3 Pengertian Obligasi