Ekstraksi Kulit Kayu Pembuatan Konsentrasi Larutan untuk Penyemprotan Penyemprotan pada ulat grayak S. litura yang telah diinfeksi pada tanaman tembakau

Metode Penelitian 1. Persiapan Bahan Kulit batang mindi yang segar dikeringkan selama 7 hari dengan suhu kamar untuk mendapatkan kering udara, kemudian dihaluskan atau ditumbuk dengan menggunakan tumbukan atau blender, selanjutnya bahan disaring dengan saringan ukuran 40-60 mesh dan dimasukkan ke dalam kantungan plastik yang berukuran besar. Gambar 5. Serbuk Kulit Kayu Mindi

2. Ekstraksi Kulit Kayu

Gambar 6. Proses Evaporasi Serbuk kayu mindi yang telah kering diambil sebanyak 500 gram, masing- masing diekstrak dengan pelarut aseton, metanol dan aquadest dengan metode perendaman pada suhu ruangan selama 2 hari dengan perbandingan tinggi serbuk Universitas Sumatera Utara dan pelarut 1:3 dalam stoplest, campuran ini diaduk dengan selang waktu 2 jam dengan menggunakan spatula, hasil ekstraksi tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring, hasil saringan residu tersebut di masukkan ke dalam botol dan direndam kembali selama 2 hari. Kegiatan perendaman dan penyaringan ini diulang sebanyak 3 kali. Hasil masing-masing ekstraksi tersebut kemudian dievaporasi sampai volumenya 100 mililiter. Diambil 10 mililiter, kemudian dievaporasi sampai kering setelah itu baru dioven untuk mengetahui kadar ekstraknya. Kadar ekstrak = raksi ebelumekst ingserbuks Bobot ingekstrak Bobot ker ker X 100

3. Pembuatan Konsentrasi Larutan untuk Penyemprotan

Tahap selanjutnya setelah melakukan ekstraksi bertahap dan diperoleh padatan ekstraktif yang dilakukan adalah pengeringan oven pada suhu 35 o C adalah pembuatan konsentrasi larutan zat ekstraktif dengan menggunakan pelarut aseton, metanol dan aquadest. Masing-masing hasil ekstraksi aseton, metanol, dan aquadest dibuat 5 taraf konsentrasi larutan bahan penyemprotan ekstraktif, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4. Penentuan konsentarsi larutan berdasarkan volume semprot.

4. Penyemprotan pada ulat grayak S. litura yang telah diinfeksi pada tanaman tembakau

Pada tahap penyemprotan ini sebelum dilakukan aplikasi penyemprotan ulat grayak S. litura sebanyak 50 ekor dan daun tembakau diletakkan pada stoples dan dibiarkan selama 1 hari, setelah 1 hari dilakukan penyemprotan Universitas Sumatera Utara dengan larutan dan konsentrasi larutan yang berbeda berdasarkan masing-masing pelarut aseton, metanol, dan aquadest yang dibuat 5 taraf konsentari yaitu : 0, 1, 2, 3, 4 .

5. Perhitungan Ulat grayak yang mati

Dokumen yang terkait

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Tembakau Deli (Nicotiana tabacum L.) terhadap Pemberian Vermikompos pada Beberapa Tingkat Pemberian Air

1 39 90

Pemanfaatan Zat Ekstraktif Kulit Mindi (Melia azedarach Linn.) sebagai Bahan Pengawet Alami Untuk Mengendalikan Serangan Fungi Schizophyllum commune pada Kayu Karet (Hevea brasiliensis)

2 47 49

Pengaruh B. chitinosporus dan B. thuringiensis Terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Deli

3 30 77

Uji Efektivitas Granulosis Virus (Gv) Terhadap Ulat Grayak Spodoptera spp. (Lepidoptera: Noctuldae) Pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Di Lapangan

1 61 69

Pengendalian Hama dan Penyakit pada Persemaian Tanaman Tembakau Deli (Nicotiana tobaccum L.) dengan Pemanfaatan Zat Ekstraktif Daun Mindi (Melia azedarach Linn.)

1 47 77

Pemanfaatan Zat Ekstraktif Daun Mindi (Melia azedarach Linn.) Pada Pengendalian Fungi Schizophyllum commune

3 50 49

Pengaruh Biopestisida Dalam Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Deli (Nicotiana tabacum L.) Di Rumah Kasa

0 42 47

Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.)

2 34 58

Efektivitas Beauveria Bassiana (Bals.) Vuill Terhadap Spodoptera litura F (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit

0 47 43

Patogenisitas Beauveria Bassiana Pada Spodoptera Litura Fabricius (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit

2 66 42