antara massa padat yang mungkin kanker, dan kista berisi cairan yang biasanya bukan kanker cancer.net.
o MRI menggunakan medan magnet, bukan x-ray, untuk
menghasilkan gambar rinci dari tubuh. Sebuah media kontras pewarna khusus dapat disuntikkan ke dalam vena pasien untuk
menciptakan gambaran yang lebih jelas. Menurut American Cancer Society, perempuan berisiko tinggi untuk kanker payudara
misalnya, wanita dengan kanker payudara mutasi gen BRCA atau riwayat keluarga kanker payudara harus menerima MRI screening
bersama dengan mammogram. MRI sering lebih baik dalam melihat sebuah massa kecil di dalam payudara seorang wanita dari
mammogram atau USG, terutama bagi perempuan dengan jaringan payudara yang sangat padat, namun memiliki tingkat lebih tinggi
hasil tes positif palsu hasil tes yang menunjukkan kanker padahal
mungkin tidak hadir kanker cancer.net.
o Pemeriksaan petanda tumor untuk kanker payudara, seperti CA 15-
3, MCA mucin-like carsinoma antigen, dan CEA Dalimartha,
2004.
2.2.6. Prognosa Kanker Payudara
Prognosa tergantung pada kasus kelenjar getah bening KGB, ukuran tumor, dan derajat histologis yang secara keseluruhan angka ketahanan 10 tahun
sebesar 80 Glance, 2007.
Kanker payudara dini memiliki angka harapan hidup 5 tahun untuk penderita stadium I adalah 95 dan untuk stadium II adalah 80, dengan angka
kekambuhan lokal sekitar 6. Penderita dengan resiko tinggi mempunyai tumor dengan diferensiasi sitologis buruk, menembus limfatik dan pembuluh darah,
sirkumskripsi buruk, indeks labeling timidin yang tinggi peninggian jumlah sel
yang berkembang, dan negatifitas RE sekitar 50 Schwartz, 2000.
Prognosa untuk penyakit stadium III telah meningkat dari 20 menjadi 40 pada 5 tahun dengan adannya pengobatan adjuvan. Kebanyakan penderita ini
Universitas Sumatera Utara
dapat menerima kemoterapi praoperasi. Penyakit stadium IV masih mempunyai
harapan hidup 5 tahunan kurang dari 10 tahun Schwartz, 2000.
Karsinoma peradangan IIIb, sebelumnya diperkirakan sebagai kanker mematikan dari semua karsinoma, sekarang memiliki harapan hidup 5 tahunan
hampir mencapai 30 pada penggunaan pengobatan multimodal sekuensial
Schwartz, 2000.
Penderita yang ditemukan mempunyai kanker payudara selama massa kehamilan dan menyusui cenderung didiagnosa pada penyakit stadium lanjut
daripada kelompok kontrol umur, mungkin karena kesukaran dalam menilai ketebalan kelenjar payudara mereka. Mereka harus diobati sesuai dengan yang
diindikasikan stadiumnya Schwartz, 2000.
2.2.7. Pencegahan Kanker Payudara
Kanker payudara bisa dicegah dengan beberapa tindakan seperti berikut
Dalimartha, 2004:
1. Penggunaan obat-obat hormonal harus dengan sepengetahuan dokter.
2. Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker payudara atau yang
berhubungan, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon, seperti pil, suntikan, dan susuk KB.
3. Lakukan pemeriksaan SADARI setiap bulan. Bagi wanita berisiko tinggi,
lakukan juga pemeriksaan mammografi secara berkala, terutama pada usia diatas 49 tahun.
4. Memberikan air susu ibu ASI pada anak selama mungkin dapat
mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan selama proses menyusui, tubuh akan memproduksi hormon oksitosin yang dapat
mengurangi produksi hormon estrogen dianggap memegang peranan penting dalam perkembangan sel kanker payudara.
5. Menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayuran segar. Kedelai
beserta produk olahnya, seperti susu kedelai, tahu, dan tempe, mengandung fitoestrogen bernama genistein yang dapat menurunkan
kejadian kanker payudara.
Universitas Sumatera Utara
6. Hindari makanan berkadar lemak tinggi. Dari hasil penelitian, konsumsi
makanan berkadar lemak tinggi berkolerasi dengan peningkatan kanker payudara.
2.2.12. Deteksi Dini