payudara. Beberapa keluhan yang muncul pada penderita kanker payudara adalah Dalimartha, 2004:
1. Teraba benjolan pada payudara
2. Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya
3. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau diobati
4. Gangguan lapisan kulit luar, berupa peradangan eksim pada puting susu
dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh walau diobati 5.
Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau pun tidak sedang menyusui
6. Puting payudara tertarik kedalam, dan
7. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk peau d’orange
2.2.5. Diagnosa Kanker Payudara
Diagnosa pasti hanya ditegakan dengan pemeriksaan histopatologis, yaitu pemeriksaan jaringan payudara yang dicurigai kanker dibawah mikroskop. Bila
hasilnya ganas maka operasi definitif segera dilakukan. Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan berbagai cara yaitu Tjindarbumi, 2002:
- biopsi aspirasi fine needle biopsy
- needle core biopsy dengan jarum Silverman
- excisional biopsy dan pemeriksaan Frozensection potong beku waktu
operasi Beberapa hal yang umumnya dilakukan dokter dalam menegakkan
diagnosa kanker payudara adalah: 1.
Anamnesa Yaitu dokter bertanya pada penderita mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kanker payudara. Adanya benjolan pada payudara merupakan keluhan utama dari penderita. Pada umumnya tidak merasa sakit, akan
tetapi pada pertumbuhan selanjutnya mungkin terasa sakit. Pertumbuhan cepat tumor merupakan indikasi kemungkinan tumor ganas. Pada kasus
yang meragukan, anamesa lebih banyak diarahkan pada indikasi golongan risiko Tambunan, 1991.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemeriksaan Fisik
Meliputi 2 hal, yaitu inspeksi dan palpasi. Pada inspeksi dokter akan melihat payudara kiri dan kanan apakah asimetris, adakah kelainan papilla,
letak dan bentuk, retraksi puting payudara, adakah kelainan kulit, tanda radang, peau d’orange, dimpling, dan ulserasi. Inspeksi ini dilakukan
dalam keadaan penderita duduk, tangan pada pinggul, dan kemudian kepala ditengadahkan Tjindarbumi, 2002. Palpasi raba dilakukan
dengan memakai 3-4 telapak jari. Palpasi lembut dilakukan dari bagian tepi sampai areola dan puting payudara. Seluruh payudara diperiksa ulang
dengan posisi telentang dengan tangan pada belakang kepala. Selain payudara, aksilla ketiak juga diperiksa dalam posisi duduk. Pemeriksaan
dilakukan pada aksilla kanan dengan tangan kanan penderita diletakkan lemas ditangan kanan pemeriksa dan aksilla diperiksa dengan tangan kiri
pemeriksa. Begitu sebaliknya untuk aksilla kiri. Yang diraba adalah kelompok kelenjar getah bening yang biasanya mempunyai hubungan
yang erat dengan adanya kanker payudara. Gambaran penting pada benjolan atau limfonodus adalah ukurannya bentuk, mobilitas, atau fiksasi
Tjindarbumi, 2002. 3.
Pemeriksaan lanjutan Yaitu bila ada kelainan pada payudara atau teraba benjolan. Pemeriksaan
dapat berupa yaitu mammografi, pemeriksaan petanda tumor, pemeriksaan USG dan MRI, serta bila diperlukan dari histopatologi.
o Mammografi adalah pemeriksaan radiologik khusus menggunakan
sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan pada payudara atau
adannya benjolan. Bila pemeriksaan mammografi dikombinasikan dengan ultrasonografi USG akan meningkat ketepatan diagnosis
dari 70 menjadi 90 Dalimartha, 2004. o
USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar dari jaringan payudara. USG dapat membedakan
Universitas Sumatera Utara
antara massa padat yang mungkin kanker, dan kista berisi cairan yang biasanya bukan kanker cancer.net.
o MRI menggunakan medan magnet, bukan x-ray, untuk
menghasilkan gambar rinci dari tubuh. Sebuah media kontras pewarna khusus dapat disuntikkan ke dalam vena pasien untuk
menciptakan gambaran yang lebih jelas. Menurut American Cancer Society, perempuan berisiko tinggi untuk kanker payudara
misalnya, wanita dengan kanker payudara mutasi gen BRCA atau riwayat keluarga kanker payudara harus menerima MRI screening
bersama dengan mammogram. MRI sering lebih baik dalam melihat sebuah massa kecil di dalam payudara seorang wanita dari
mammogram atau USG, terutama bagi perempuan dengan jaringan payudara yang sangat padat, namun memiliki tingkat lebih tinggi
hasil tes positif palsu hasil tes yang menunjukkan kanker padahal
mungkin tidak hadir kanker cancer.net.
o Pemeriksaan petanda tumor untuk kanker payudara, seperti CA 15-
3, MCA mucin-like carsinoma antigen, dan CEA Dalimartha,
2004.
2.2.6. Prognosa Kanker Payudara