Deteksi Dini Kanker Payudara .1. Anatomi Payudara

6. Hindari makanan berkadar lemak tinggi. Dari hasil penelitian, konsumsi makanan berkadar lemak tinggi berkolerasi dengan peningkatan kanker payudara.

2.2.12. Deteksi Dini

Tujuan utama deteksi dini kanker payudara adalah menemukan kanker dalam stadium dini sehingga pengobatannya menjadi lebih baik. Sekitar 75-85 keganasan payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Deteksi dini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI, pemeriksaan payudara secara klinis SARANIS, pemeriksaan payudara dengan alat mammografi Tambunan, 1991. 1. SADARI Ini adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Dengan posisi tegak menghadap kaca dan berbaring, dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis. Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid, sekitar satu minggu setelah haid. Bila sudah manupause, dilakukan pada tanggal tertentu setiap bulannya. Jika ditemukan benjolan di payudara, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut Dalimartha, 2004. Langkah-langkah pemeriksaan SADARI Dalimartha, 2004: a. Berdiri tegak dengan kedua tangan tegak lurus kebawah. Perhatikan, apakah ada kelainan pada kedua payudara atau puting. Posisi berdiri di depan cermin b. Kedua tangan diangkat keatas kepala. Perhatikan, apakah ada kelainan pada kedua payudara atau puting. c. Kedua tangan diletakan di pinggang. Periksa kembali, apakah ada perubahan atau kelainan pada kedua payudara atau puting. d. Puting susu dipijat. Periksa, apakah ada cairan atau darah yang keluar. Posisi berbaring Universitas Sumatera Utara a. Letakan bantal di bawah bahu kanan. Letakan tangan anda diatas kepala. b. Raba payudara dengan gerakan melingkar dari sisi luar payudara kearah puting atau gerakan lurus dari sisi luar ke sisi dalam payudara. Gunakan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis untuk melakukan percobaan. 2. SARANIS Pemeriksaan payudara secara klinis dapat dilakukan oleh dokter umum, bidan, atau paramedis yang terlatih dan terampil. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan oleh paramedis wanita agar si penderita tidak malu. Cara pemeriksaan dengan SARANIS dilakukan secara sistematis dan berurutan, mulai dari inspeksi sampai palpasi, yaitu dengan Tambunan, 1991: a. Pasien disuruh duduk melintang di atas tempat tidur periksa, pakaian dibuka setinggi pusat dan tangan tergantung santai. Dengan cermat diamati simetrisasi dan perubahan bentuk kedua payudara. b. Kedua tangan diangkat ke atas kepala, sambil diamati simetrisasi dan perubahan gerakan kedua payudara. Adanya tarikan pada kulit merupakan pertanda kemungkinan karsinoma. Untuk lebih jelas tarikan pada kulit, massa tumor ditekan diantara dua jari sambil memperhatikan kemungkinan dumpling sign sebagai pertanda adanya tarikan pada kulit yang menutupi tumor. c. Palpasi kelenjar getah bening di aksilla, dilakukan dengan lengan pasien diletakkan santai di atas tangan pemeriksa. d. Palpasi leher terutama daerah supraklivikuler, dilakukan dengan leher dalam keadaan fleksi untuk mengetahui kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening. e. Pada posisi supine, kedua payudara dipalpasi sistematis mulai dari pinggir sampai pada puting susu. Palpasi lebih intensif di area kuadran lateral atas karena di area ini lebih sering ditemukan Universitas Sumatera Utara karsinoma. Nodul lebih jelas teraba bila diatas kulit disapukan sabun sambil dipalpasi. f. Palpasi dilakukan dengan telapak jari yang dirapatkan. Palpasi payudara diantara 2 jari tangan harus dihindari, karena dengan cara ini kelenjar payudara normalpun dapat teraba seperti massa tumor. 3. Mammografi American Center Society menganjurkan mammogram dasar antara umur 35 dan 40 tahun, kemudian tiap dua tahun antara umur 40 dan 50 tahun, kemudian tiap tahun setelah umur 50. Jika riwayat keluarga ada, mammogram pertama harus dilakukan pada umur 35 tahun, dengan foto tahunan setelah umur 40 tahun. Mammogram khusunya berguna untuk pemeriksaan lesi yang tidak dapat teraba, untuk payudara kontralateral pada penderita kanker, dan untuk pemantauan payudara ipsilateral setelah pengobatan kanker untuk pemeliharaan payudara. Pemeriksaan mammografi juga dilakukan untuk mengkonfirmasi benjolan yang ditemukan pada SADARI, pembesaran kelenjar getah bening ketiak aksila yang meragukan, wanita manopause yang ingin terapi sulih hormon, atau Follow up setelah operasi kaker payudara dengan kemungkinan kambuh atau keganasan payudara kontralateral Schwartz, 2000. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

4 86 100

Konsumsi Energi Dan Aktivitas Fisik Wanita Usia Lanjut Di Kelurahan Helvetia Timur Medan Tahun 2003

0 37 63

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011

0 57 65

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengaruh Rokok Terhadap Penyakit Katarak Di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2011

0 38 108

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Generik di Kecamatan Medan Sunggal Kelurahan Babura Medan Tahun 2010

30 145 80

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Vitamin A di Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Helvetia Medan Sumatera Utara Tahun 2010

20 121 65

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

0 38 68

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Tentang Sadari Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara

1 21 46

Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009

0 41 64

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Wanita Tentang Faktor Risiko Kanker Payudara di Rw.02 Kompleks Taman rempoa Indah. Tahun 2010

0 5 74