14
Kadarnya dengan mengurangi atau menghilangkan lemak atau komponen –
komponen nonprotein lain yang larut. Adanya kandungan sianida membuat biji karet berbahaya bila dikonsumsi
mentah, tanpa diolah terlebih dahulu. Melalui proses perendaman selama 24 jam dengan air yang sering diganti dan perebusan terbuka, maka sianida dapat
dihilangkan, menguap.
2.6 Sifat Karet
1. Pengaruh Komponen Bukan Karet non-rubber
Kandungan bukan karet lateks yang terdiri dari air dan senyawa – senyawa protein,
lipida, karbohidrat serta ion – ion anorganik mempengaruhi sifat karet. Sifat fisika
dari karet alam dapat dilihat dari tabel 2.1
Tabel 2.1 Sifat fisika dari karet alam Sifat Fisika
Ukuran Densitas pada 20
C 0,906-0,916 gcm
3
Nilai pembiasan 1,591
Pembakaran panas 45,2 KJkg
Konduktifitas listrik 2 x 10
-15
– 1 x10
-13
Sumber : Bhatnagar, 2004
15
Komponen senyawa – senyawa protein dan lipida selain berguna
menyelubungi partikel karet memantapkan lateks , juga berfungsi sebagai antioksidan alamiah dan bahan pencepat accelerator dalam proses pembuatan
barang jadi karet. Oleh karena itu dalam penanganan bahan olah lateks kebun atau koagulum dan pengolahan karet ekspor lateks pekat,RSS atau SIR komponen non
karet protein dan lipid harus dijaga sebaik mungkin. Hilangnya protein dan lipid dapat terjadi akibat pencucian yang terlalu berat atau akibat terjadinya pembusukan
yang terlalu lama, sehingga habis dimakan mikroba. Menjaga kandungan protein dan lipida dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan peralatan dan pengawetan serta
mencegah terjadinya proses pencucian yang terlalu berat sewaktu pengolahan. Karet yang telah habis kandungan protein dan lipidanya akan mudah dioksidasi oleh udara
mengakibatkan sifat elastisitas dan PRI nya menjadi rendah. Kandungan ion
– ion anorganik Ca,Mg,Fe,Mn,Cu,dll berkorelasi dengan kadar abu di dalam analisa karet. Semakin tinggi konsentrasi ion logam semakin
tinggi kadar abu. Kadar abu karet diharapkan rendah, karena umumnya sifat logam dapat mempercepat terjadinya proses oksidasi karet. Dalam penanganan bahan olah
karet kotoran dari luar seperti pasir, tanah, dan lai- lain harus dihindarkan. 1.
Pengaruh Struktur Kimia Karet Karet alam adalah suatu polimer dari isoprene dengan nama kimia cis 1,4 poliisopren.
Rumus umum monomer karet alam adalah C
5
H
8 n
. n adalah derajat polimerasasi yaitu bilangan menunjukkan jumlah monomer didalam rantai polimer. Nilai n dalam
karet alam antara 3000 -15.000. Spillane J.J.,1989.
16
2.7 Pengolahan Karet Alam