11
berputar pada sumbunya sehingga memberikan sifat karet yang fleksibel yaitu dapat ditarik, ditekan dan lentur. Semua jenis karet adalah polimer tinggi dan mempunyai
susunan kimia yang berbeda dan memungkinkan untk diubah menjadi bahan-bahan yang bersifat elastis.
Komposisi kimia lateks sangat cocok dan baik sebagai media tumbuh berbagai mikroorganisme sehingga setelah penyadapan dan kontak langsung dengan
udara terbuka lateks akan segera dicemari oleh berbagai mikroba dan kotoran lain yang berasal dari udara, peralatan, air hujan dan lain-lain. Mikroba akan menguraikan
kandungan protein dan karbohidrat lateks akan menjadi asam-asam yang berantai molekul pendek sehingga dapat terjadi penurunan pH. Bila penurunan pH mencapai
4,5 – 5,5 maka akan terjadi proses koagulasi.
Sifat-sifat mekanisme karet alam yang baik dapat digunakan untuk berbagai keperluan umum, seperti sol sepatu atau bahan kendaraan. Ciri khusus yang
membedakan karet alam dengan karet benda lain adalah kelembutan, fleksibel dan elastisitas. Komposisi lateks dipengaruhi oleh jenis tanaman, umur tanaman, sistem
deres, musim dan keadaan lingkungan kebun. M.A.Cowd.,1991.
2.4 Jenis Karet Dan Manfaatnya
A.Perbedaan Karet Alam dengan Karet Sintesis Walaupun karet alam sekarang ini jumlah produksi dan konsumsinya jauh dibawah
karet sintesis atau karet buatan pabrik, tetapi sesungguhnya karet belum dapat digantikan oleh karet sintesis. Bagaimanapun, keunggulan yang dimiliki karet alam
12
sulit ditandingi oleh karet sintesis. Adapun kelebihan – kelebihan yang dimiliki karet
alam disbanding karet sintesis adalah: -
Memiliki daya elastisitas atau daya lenting yang sempurna -
Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah -
Mempunyai daya arus yang tinggi -
Tidak mudah panas low heat build up , dan -
Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kerekatan.
Walaupun demikian, karet sintesis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya yang cenderung bias dipertahankan supaya tetap
stabil. Walaupun memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia maupun bisnisnya, akan tetapi menurut beberapa ahli, karet alam tetap mempunyai
pangsapasar yang baik. Beberapa industri tertentu tetap memiliki ketergantungan yang besar terhadap pasokan karet alam, misalnya industri ban yang merupakan
pemakai terbesar karet alam. Beberapa jenis ban seperti ban radial walaupun dalam pembuatannya
dicampur dengan karet sintesis, tetapi jumlah karet alam yang digunakan tetap besar, yaitu dua kali lipat komponen karet alam untuk pembuatan ban non-radial. Jenis
– jenis ban yang besar kurang baik bila dibuat dari bahan karet sintesis yang lebih
banyak. Porsi karet alam yang dibutuhkan untuk ban berukuran besar adalah jauh lebih besar. Ban pesawat terbang bahkan dibuat hamper semuanya dari bahan karet
alam. Didit Heru Setiawan dan Agus Andoko,2008.
13
2.5 Kegunaan Tanaman Karet
Selain dapat diambil lateksnya untuk bahan baku pembuatan aneka barang keperluan manusia, sebanarnya karet masih memiliki manfaat lain. Manfaat ini walaupun
sekadar sampingan, tetapi member keuntungan yang tidak sedikit bagi para pemilik perkebunan karet.
Hasil sampingan lain dari tanaman karet yang memberikan keuntungan adalah kayu atau bahan barang pohon karet. Biasanya tanaman karet yang tak perlu
diremajakan dan diganti dengan tanaman mudah yang masih segar dan berasal dari klon yang lebih produktif. Tanaman tua yang ditebang dapat dimanfaatkan batangnya
atau diambil kayunya. Dilihat dari komposisi kimianya, ternyata kandungan protein biji karet
terhitung tinggi. Dari hasil analisa diketahui kadar protein sebesar 27, lemak 32,3,air 3,6, abu 2,4, thiamin 450µg, asa nikonit 2,5µ g, karoten dan tokoferol
250µg, dan sianida sebanyak 330 mg dari setiap 1000g bahan. Selain kandungan proteinnya cukup tinggi, pola asam amino biji karet juga sangat baik. Semua asam
amino esensial yang dibutuhkan tubuh terkandung didalamnya. Agar biji karet dimanfaatkan, maka harus diolah terlebih dahulu menjadi konsentrat.
Konsentrat adalah hasil pemekatan fraksi protein biji karet yang kadar sebenarnya sudah tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Dalam proses pembuatannya,
fraksi protein dibuat lebih tinggi
14
Kadarnya dengan mengurangi atau menghilangkan lemak atau komponen –
komponen nonprotein lain yang larut. Adanya kandungan sianida membuat biji karet berbahaya bila dikonsumsi
mentah, tanpa diolah terlebih dahulu. Melalui proses perendaman selama 24 jam dengan air yang sering diganti dan perebusan terbuka, maka sianida dapat
dihilangkan, menguap.
2.6 Sifat Karet