Manfaat  mempelajari  perilaku  konsumen  dan  proses  konsumsi  yang dilakukan  oleh  konsumen  memberikan  beberapa  manfaat.  Mowen  dalam
Dwiastuti,  dkk,  2010:7  mengemukakan  manfaat  yang  bisa  diperoleh  sebagai berikut:
1. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusan. 2. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran  dengan  dasar
pengetahuan analisis konsumen. 3. Membantu legislator dan regulator dan menciptakan hukum dan peraturan
yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan dan jasa. 4. Membantu konsumen dalam  pembuatan keputusan  pembelian  yang  lebih
baik.
2.2 Kepuasan Pelanggan
2.2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Pada  dasarnya  tujuan  dari  suatu  bisnis  adalah  untuk  menciptakan  para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
beberapa  manfaat,  diantaranya  hubungan  antara  perusahaan  dan  pelanggannya menjadi harmonis,  memberikan  dasar  yang  baik  bagi  pembelian  ulang  dan
terciptanya  loyalitas  pelanggan,  dan  membentuk  suatu  rekomendasi yang menguntungkan  bagi  perusahaan. Demikian  pula  sebaliknya  jika  tanpa  ada
kepuasan dapat mengakibatkan konsumen berpindah ke pesaing. Menurut Kotler 1997:36
“kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang  yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau
hasil  suatu  produk  dan  harapan-harapannya ”. Menurut  Gerson 2002:3
Universitas Sumatera Utara
“kepuasan  pelanggan  adalah  persepsi  pelanggan  bahwa  harapannya  telah terpenuhi terlampaui
”. Dengan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang kita berikan, kita dapat mengetahui kesenjangan antara yang kita
lakukan dan yang pelanggan butuhkan. Sehingga, kita dapat menentukan langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.
Kepuasan  pelanggan  banyak  ditentukan  oleh  kualitas  performa dari pelayanannya di  lapangan. Apabila  pelayanan tidak  sesuai  dengan harapan
pelanggan,  maka  di  mata  pelanggan  pelayanan  yang  diberikan  dinilai  jelek dan tidak  memuaskan Yoeti, 2003:36. Ada  dua  macam  kepuasan  yang  dirasakan
oleh konsumen: 1. Kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau
pemakaian suatu produk, misalnya dengan makan membuat orang menjadi kenyang dan tubuhnya sehat.
2. Kepuasan psikologi, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat  tak  berwujud  dari  pembelian  produk,  misalnya perasaan  bangga
karena makan di sebuah restoran mewah.
2.2.2 Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Ada empat metode  yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan menurut Kotler 1997:38, yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran Industri  yang  berwawasan  pelanggan  akan  menyediakan  formulir  bagi
pelanggan    untuk    melaporkan    kesukaan    dan    keluhannya.    Selain    itu dapat  berupa  kotak  saran  dan  telepon  pengaduan  bagi  pelanggan.  Alur
Universitas Sumatera Utara
informasi ini
memberikan banyak
gagasan baik.
Berdasarkan karakteristiknya,  metode  ini  bersifat  pasif,  karena  perusahaan  menunggu
inisiatif pelanggan untuk menyampaikan keluhan dan pendapatnya. 2. Ghost Shipping Pelanggan Bayangan
Pelanggan      bayangan      adalah      orang-orang      yang      berpura-pura menjadi  pelanggan  dan  melaporkan  titik-titik  kuat  dan  titik-titik  lemah
yang  dialami  waktu    membeli    produk    dari    industri    sendiri    maupun industri    saingannya.  Selain  itu  pelanggan  dapat  melaporkan    apakah
wiraniaga    yang  menangani  produk  dari  industri  sendiri  telah  bekerja dengan baik.
3. Lost Customer Analysis Industri   dapat   menghubungi   pelanggan   yang   tidak   lagi   membeli
atau  mengganti  pemasok  untuk  mengetahui  penyebabnya  sehingga  dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan.
4. Survey Kepuasan Pelanggan Industri  tidak  dapat  menggunakan  tingkat  keluhan  sebagai  ukuran
kepuasan pelanggan. Sebagian besar riset dilakukan dengan metode survei. Menurut  Tjiptono  1997:35  pengukuran  kepuasan  pelanggan  dengan
metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah : 1. Directly Reported Satisfaction
Pengukuran  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  item-item  spesifik yang  menanyakan  langsung  tingkat  kepuasan  yang  dirasakan  oleh
pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2. Drived Satisfaction Pengukuran
dilakukan  dengan mengajukan
pertanyaan yang
menyangkut  dua  hal  utama  yaitu  tingkat  harapan  pelanggan  terhadap kinerja  produk, persepsi  pelanggan  terhadap  kinerja  aktual  produk,
alternatif  lain  tingkat  kepentingan  masing-masing  atribut  atau  kinerja ideal.
3. Problem Analysis Dalam  teknik  ini,  responden  diminta  mengungkapkan  masalah-
masalah  yang  dihadapi  berkaitan  dengan  produk  atau  jasa  perusahaan dan  saran- saran  perbaikan,  kemudian  perusahaan melakukan  analisis
content  terhadap  semua  masalah  dan  saran  perbaikan  untuk mengidentifikasi  bidang-bidang  utama  yang  membutuhkan  perhatian
dan tindak lanjut segera. 4. Importance Performance Analysis
Dalam teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai  atribut  yang  relevan  dan  tingkat  kinerja  perusahaan  masing-
masing  atribut  tersebut.  Kemudian  nilai  rata-rata  tingkat  keputusan atribut  dan  kinerja  perusahaan  tersebut  akan dianalisis  di  Matrix
Importance  Performance.  Matriks  ini  bermanfaat  sebagai  pedoman dalam  mengalokasi  sumberdaya    organisasi      yang    terbatas      pada
bidang  spesifik,   dimana perbaikan kinerja bisa berdampak besar pada kepuasan  total.  Selain  itu,  matriks  ini  juga  menunjukkan  bidang  atau
atribut  tertentu  yang  perlu  dipertahankan  dan  aspek-aspek  yang  perlu dikurangi prioritasnya.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan