Pengertian Usaha Kecil Karakteristik Usaha Kecil

Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan 1. High-contact service 2. Low-contact service 1. Universitas 2. Bioskop Sumber: Lovelock dan Evans dalam Simamora, 2001:173 Data diolah 2014

2.4 Usaha Kecil

2.4.1 Pengertian Usaha Kecil

Yang dimaksud dengan usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No.261UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal Kredit Usaha Kecil KUK adalah usaha yang memiliki total asset maksimum Rp.600 Juta enam ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang asset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp.600 juta. Sedangkan berdasarkan UU No.91995 tentang usaha kecil yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- Dua Ratus Juta Rupiah atau hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah. Usaha kecil yang dimaksud disini meliputi juga usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan atau berkaitan dengan seni dan budaya. Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Karakteristik Usaha Kecil

Secara umum sektor usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak di- up to date, sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya. 2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi. 3. Modal terbatas. 4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas. 5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang. 6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas. 7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam system administrasinya. Untuk mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti system administrasi standar dan harus transparan.

2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil