Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Pada Warung Nasi Kedai Kita

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh : PERDAMEN

100907078

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : Perdamen

NIM : 100907078

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Pada Warung nasi Kedai Kita

Medan, Juli 2014

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Dharmawan Sriyanto S.E, M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

NIDN : 0106057202 NIP : 195908161986111001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP : 19680525199203100


(3)

ABSTRAK

Usaha bidang kuliner merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Besarnya jumlah penduduk dan tingginya pertumbuhan penduduk merupakan pangsa pasar yang besar bagi bisnis ini karena setiap penduduk adalah konsumen yang melakukan kegiatan konsumsi. Banyaknya usaha kuliner cepat saji yang menyajikan berbagai jenis makanan menunjukkan semakin banyaknya alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat. Warung Nasi Kedai Kita merupakan bentuk bisnis usaha kecil dengan modal sendiri yang bergerak dibidang kuliner sejak awal tahun 2010. Usaha ini dijalankan oleh ibu simanjuntak yang bertempat tinggal juga di lokasi berjualan di gg. Kamboja no.59 Padang Bulan. Sehingga untuk dapat bertahan dan bersaing usaha ini perlu dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor produk, harga, dan pelayanan terhadap tingkat kepuasan konsumen Warung nasi Kedai Kita dan Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen Warung nasi Kedai Kita. Bentuk penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan data primer. Penelitian ini menggunakan 70 responden sebagai sampel penelitian dan metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi berganda beserta dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu, kemudian dilakukan perhitungan nilai koefisien determinasi, uji F dan uji t dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel tidak dilakukan karena populasi berjumlah dibawah 100 orang maka semua diambil menjadi sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Warung nasi Kedai Kita ini faktor produk, harga dan pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggannya, dan faktor yang paling dominan adalah faktor produk dengan nilai t hitung sebesar 6.467 dengan tingkat signifikansi 0.000.


(4)

ABSTRACT

Enterprises culinary field is a promising business opportunity. The amount of population and high population growth is a big market share for this business because every resident is conducting consumer consumption. The number of fast-food culinary businesses serving various types of fast-food indicates the number of alternatives that can be chosen by the public. Kedai Kita Cook Shop is a form of small businesses with their own capital in the field of culinary since early 2010. The business is run by Ibu nurmawan br. simanjuntak residing at the location also sell on gg. Kamboja 59 Padang Bulan. So as to be able to survive and compete this business needs to be developed. The purpose of this study is to investigate and analyze how much influence product, price, and service factors to the level of consumer satisfaction Kedai Kita Cook Shop and to find out the most dominant factor affecting consumer satisfaction in Kedai Kita Cook Shop. Form of research is quantitative by using primary data. This study used a sample of 70 respondents in the study and the research method used is multiple regression analysis along with the classic assumption test first, then calculate the coefficient of determination, F test and t test with data collection techniques through questionnaires. In this research, the sampling technique is not done because of a population of under 100 people then all taken to be sampled. The results of this study indicate that in Kedai Kita Cook Shop product, price and service factors affects the consumer satisfaction, and the most dominant is product factor with the value of t is 6.467 and with the level of significance 0.000.


(5)

Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan kemurahanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis. Adapun judul dari skripsi ini adalah : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Pada Warung nasi Kedai Kita.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis, bapak K. Sembiring, SE dan ibu R. br. Purba atas kasih sayang, semangat, pengorbanan, doa dan restu yang tak putus-putusnya. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan kepada semua pihak yang menjado bagian penting selam penulis menjalankan perkuliahan di Ilmu Administrasi Bisnis USU, yaitu:

1. Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU dan kepada Sekretaris Program Studi, Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP.

3. Bapak Dharmawan Sriyanto, S.E, M,Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing, mengarahkan serta memberikan saran kepada penulis.

4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU untuk semua jasa-jasanya dalam memberikan ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

5. Ibu Nurmawan br. Simanjuntak, selaku pemilik usaha Warung nasi Kedai Kita yang selalu membantu penulis dalam pengambilan data bagi penulisan skripsi ini.


(6)

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Anna Yesri Lubis yang telah banyak memberi masukan, doa dan dukungan semangat kasih sayang sehingga skripsi bisa diselesaikan.

8. Kepada Teman Kelompok Magang Penulis : Sufriati Gultom, S.Ab, Mei S. Samosir, S.Ab, Dwi Yani Elfrida Ginting, S.Ab, Laura Uli Siahaan, S.Ab, Abdi Agus Herlambang, Friska Siregar, dan Melva Ida Sitompul untuk kebahagiaan dalam bekerjasama, support, doa sebagai satu kelompok magang, semoga tali pertemanan kita semua langgeng.

9. Kepada keluarga Besar Ilmu Administrasi Bisnis 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. Khususnya teman-teman yang membantu penulis dalam pengurusan dan informasi penyelesaian skripsi ini : Suci Widya Pasaribu, S.Ab, Mentari Astuti, S.Ab, Rudi Lesmana, S.Ab, Iis Ariska, S.Ab, Frans Kristanto, S.Ab, Andre Masago Manik

10. Kepada para sahabat penulis : Immanuel Bachtiar Simanjuntak, Samuel Sinambela, Hotlam Simamora yang selalu menyemangati dan menghibur penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Untuk anak-anak Kost Kamboja 12, Bang Buyung, Bang Santo, Ridwan, Jasinto, Bang Patar, Elkando dan semua teman-teman yang lain, terima kasih untuk semua kebersamaannya selama ini.

12. Para responden dan para pihak yang namanya penulis tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, baik dalam isi maupun penyajiannya mengingat keterbatasan penulis. Namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2014


(7)

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Perilaku Konsumen ... 7

2.2 Kepuasan Pelanggan ... 10

2.2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan ... 10

2.2.2 Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 11

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ... 14

2.3.1 Produk ... 15

2.3.2 Harga ... 17

2.3.3 Pelayanan ... 20

2.4 Usaha Kecil ... 22

2.4.1 Pengertian Usaha Kecil ... 22

2.4.2 Karakteristik Usaha Kecil ... 23

2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil... 24

2.4.4 Tahapan Pengembangan Usaha... 25

2.5 Warung Makan... 26

2.5.1 Pengertian Warung Makan... 26

2.5.2 Jenis-Jenis Warung Makan ... 27

2.6 Kerangka Konseptual... 29

2.7 Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 32


(8)

3.5 Teknik Pengumpulan Skor... 34

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 34

3.7 Teknik Analisis Data... 34

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

3.7.1.1 Uji Validitas... 35

3.7.1.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.7.2.1 Uji Normalitas ... 36

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas... 37

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas... 37

3.7.3 Koefisien Determinasi... 37

3.7.4 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 38

3.7.5 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Usaha ... 40

4.1.1 Latar Belakang Usaha ... 40

4.1.2 Visi dan Misi Usaha ... 41

4.1.3 Struktur Organisasi ... 41

4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab... 42

4.1.5 Operasional Usaha ... 42

4.2 Penyajian Data ... 45

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

4.2.2 Deskripsi Responden... 48

4.2.2.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 48

4.2.2.2 Karakteristik Usia Responden ... 49

4.2.2.3 Karakteristik Pekerjaan Responden ... 50

4.2.2.4 Intensitas Pembelian Produk... 51

4.2.3 Distribusi Pendapat Responden... 51

4.2.3.1 Tanggapan Responden mengenai Produk... 52

4.2.3.2 Tanggapan Responden mengenai Harga ... 54

4.2.3.3 Tanggapan Responden mengenai Pelayanan... 55

4.2.3.4 Tanggapan Responden mengenai Kepuasan Pelanggan.... 57

4.3 Analisis Data ... 58

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.3.1.1 Uji Normalitas ... 59

4.3.1.2 Uji Multikolinearitas... 60

4.3.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 60

4.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda... 62

4.3.3 Koefisien Determinasi... 63

4.3.4 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 64

4.3.5 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)... 66


(9)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Tabel 2.1 Klasifikasi Layanan menurut Lovelock dan Evans... 21

Tabel 3.1 Definisi Variabel Operasional ... 33

Tabel 4.1 Menu Makanan dan Minuman ... 43

Tabel 4.2 Uji Validitas ... 46

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas... 47

Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ... 48

Tabel 4.5 Usia Responden... 49

Tabel 4.6 Pekerjaan Responden ... 50

Tabel 4.7 Intensitas Membeli ... 51

Tabel 4.8 Tanggapan Responden mengenai Produk (X1)... 52

Tabel 4.9 Tanggapan Responden mengenai Harga (X2) ... 54

Tabel 4.10 Tanggapan Responden mengenai Pelayanan (X3)... 55

Tabel 4.11 Tanggapan Responden mengenai Kepuasan Pelanggan (Y)... 57

Tabel 4.12 Uji Kolmogorov Smirnov... 59

Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas ... 60

Tabel 4.14 Uji Heterokedastisitas ... 61

Tabel 4.15 Analisis Regresi Linear Berganda... 62

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi... 64

Tabel 4.17 Hasil Uji F ... 65

Tabel 4.18 Hasil Uji t ... 66


(11)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 29 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Warung nasi Kedai Kita ... 41


(12)

ABSTRAK

Usaha bidang kuliner merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Besarnya jumlah penduduk dan tingginya pertumbuhan penduduk merupakan pangsa pasar yang besar bagi bisnis ini karena setiap penduduk adalah konsumen yang melakukan kegiatan konsumsi. Banyaknya usaha kuliner cepat saji yang menyajikan berbagai jenis makanan menunjukkan semakin banyaknya alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat. Warung Nasi Kedai Kita merupakan bentuk bisnis usaha kecil dengan modal sendiri yang bergerak dibidang kuliner sejak awal tahun 2010. Usaha ini dijalankan oleh ibu simanjuntak yang bertempat tinggal juga di lokasi berjualan di gg. Kamboja no.59 Padang Bulan. Sehingga untuk dapat bertahan dan bersaing usaha ini perlu dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor produk, harga, dan pelayanan terhadap tingkat kepuasan konsumen Warung nasi Kedai Kita dan Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen Warung nasi Kedai Kita. Bentuk penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan data primer. Penelitian ini menggunakan 70 responden sebagai sampel penelitian dan metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi berganda beserta dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu, kemudian dilakukan perhitungan nilai koefisien determinasi, uji F dan uji t dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel tidak dilakukan karena populasi berjumlah dibawah 100 orang maka semua diambil menjadi sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Warung nasi Kedai Kita ini faktor produk, harga dan pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggannya, dan faktor yang paling dominan adalah faktor produk dengan nilai t hitung sebesar 6.467 dengan tingkat signifikansi 0.000.


(13)

ABSTRACT

Enterprises culinary field is a promising business opportunity. The amount of population and high population growth is a big market share for this business because every resident is conducting consumer consumption. The number of fast-food culinary businesses serving various types of fast-food indicates the number of alternatives that can be chosen by the public. Kedai Kita Cook Shop is a form of small businesses with their own capital in the field of culinary since early 2010. The business is run by Ibu nurmawan br. simanjuntak residing at the location also sell on gg. Kamboja 59 Padang Bulan. So as to be able to survive and compete this business needs to be developed. The purpose of this study is to investigate and analyze how much influence product, price, and service factors to the level of consumer satisfaction Kedai Kita Cook Shop and to find out the most dominant factor affecting consumer satisfaction in Kedai Kita Cook Shop. Form of research is quantitative by using primary data. This study used a sample of 70 respondents in the study and the research method used is multiple regression analysis along with the classic assumption test first, then calculate the coefficient of determination, F test and t test with data collection techniques through questionnaires. In this research, the sampling technique is not done because of a population of under 100 people then all taken to be sampled. The results of this study indicate that in Kedai Kita Cook Shop product, price and service factors affects the consumer satisfaction, and the most dominant is product factor with the value of t is 6.467 and with the level of significance 0.000.


(14)

1.1 Latar Belakang

Semakin banyaknya aktivitas di luar rumah yang sangat bervariasi oleh

manusia, maka kesempatan orang untuk mengkonsumsi makanan yang bersifat

cepat, praktis dan nyaman semakin tinggi. Jumlah penduduk yang sangat besar

membawa berbagai implikasi penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Indonesia. Salah satu implikasi penting adalah kebutuhan pangan yang sangat

banyak untuk memenuhi konsumsi penduduk. Kebutuhan akan makanan

dikategorikan kedalam kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Hal ini menjadi

salah satu penyebab terjadinya peningkatan permintaan masyarakat terhadap

tersedianya usaha penyediaan makanan yang biasa disebut rumah makan.

Usaha bidang kuliner merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.

Besarnya jumlah penduduk dan tingginya pertumbuhan penduduk merupakan

pangsa pasar yang besar bagi bisnis ini karena setiap penduduk adalah konsumen

yang melakukan kegiatan konsumsi. Seiring perkembangan zaman, hal ini

menimbulkan tingkat persaingan yang cukup tinggi. Banyaknya usaha kuliner

cepat saji yang menyajikan berbagai jenis makanan menunjukkan semakin

banyaknya alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat.

Setiap perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para

pelanggannya dengan cara menyediakan produk yang mutunya lebih baik,

harganya lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat atau pelayanan yang


(15)

memberikan kepuasan kepada konsumen disamping akan mampu

mempertahankan konsumen yang ada atau pelanggan lama untuk terus membeli

produk yang ditawarkan, serta akan mampu pula untuk menarik calon konsumen

baru. Kualitas produk menunjukkan ukuran tahan lamanya suatu produk dapat

dipercaya oleh pelanggan dan sejauh mana produk tersebut memenuhi

kebutuhannya. Sementara harga merupakan pengorbanan riel dan material yang

diberikan konsumen untuk memperoleh suatu produk.

Pemberian kepuasan kepada para konsumen adalah strategi pertahanan

yang paling baik untuk melawan para pesaing bisnis. Perusahaan yang berhasil

menjaga para konsumennya selalu merasa puas, akan memperoleh keunggulan

bersaing dan hampir tidak terkalahkan dalam bisnis. Para pelanggan yang puas

biasanya lebih setia, lebih sering membeli, dan rela membayar lebih banyak untuk

membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. Kepuasan konsumen pada

akhirnya dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas konsumen kepada

perusahaan. Jika ada satu saja pelanggan yang merasa puas maka kemungkinan

besar usaha itu akan mendapatkan beberapa calon pelanggan baru.

Warung Nasi Kedai Kita merupakan bentuk bisnis usaha kecil dengan

modal sendiri yang bergerak dibidang kuliner sejak awal tahun 2010. Usaha ini

dijalankan oleh ibu nurmawan br. simanjuntak yang bertempat tinggal juga di

lokasi berjualan di gg. Kamboja no.59 Padang Bulan. Beliau memiliki sebuah

rumah yang halaman depannya digunakan sebagai lokasi untuk membuka usaha

warung nasi. Usaha warung nasi ini bisa dikatakan lumayan laris karena usaha ini

mulai beroperasi pukul 10.00-18.00 WIB di mana setiap menu yang disajikan


(16)

Usaha ini belum banyak diketahui oleh masyarakat di luar daerah tersebut,

sehingga dapat dikatakan usaha ini belum berkembang. Sementara berdasarkan

pengamatan peneliti, semakin banyak usaha-usaha sejenis yang berdiri baik di

luar maupun di dekat daerah usaha ini beroperasi sehari-hari. Sehingga untuk

dapat bertahan dan bersaing usaha ini perlu dikembangkan.

Dalam penelitian ini peneliti melihat referensi dari penelitian terdahulu

yang membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen

.Penelitian tersebut adalah:

Erni Rolita (2005) dengan Judul Analisis Faktor-Faktor Kepuasan

Konsumen (Studi Kasus Usaha Makanan Mie Khas Aceh Titi Bobrok). Hasil

penelitian menunjukkan faktor produk, harga, dan pelayanan mempengaruhi

tingkat kepuasan konsumennya dan faktor yang paling dominan mempengaruhi

adalah faktor produk dengan nilai t hitung 5.026 dan titik signifikan .000. Oleh

karena itu Usaha Makanan Mie Khas Aceh Titi Bobrok ini perlu mempertahankan

dan meningkatkan kualitas produk yang dimiliki.

Aurora Elise P. (2006) dengan Judul Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Supermarket Macan Yaohan Pulo Brayan

Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti, di mana

secara simultan faktor produk, promosi, tempat, harga, presentasi, dan personalia

mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Supermarket Macan Yaohan Pulo

Brayan Medan. Hipotesis kedua tidak terbukti, di mana faktor harga bukan

merupakan faktor yang lebih dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan


(17)

Delia Halim (2006) dengan Judul Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Restoran Miramar Medan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti, di mana faktor kualitas produk,

pelayanan, dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

konsumen, Hipotesis kedua tidak terbukti, di mana faktor yang paling dominan

mempengaruhi kepuasan konsumen adalah harga bukan kualitas produk.

Liana Irma Fani Lubis (2007) dengan Judul Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Hypermart Sun Plaza Medan. Hasil

penelitian menunjukkan hipotesis pertama terbukti, yaitu faktor lokasi, produk,

harga, atmosfer, periklanan , promosi, dan pelayanan mempengaruhi kepuasan

pelanggan Hypermart Sun Plaza Medan. Hipotesis kedua tidak terbukti, yaitu

faktor produk bukan merupakan faktor yang lebih dominan mempengaruhi

kepuasan pelanggan Hypermart Sun Plaza Medan, melainkan faktor atmosfer

dalam gerai.

Syuhada Fela Yudha (2011) dengan Judul Analisis Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pada Restaurant Famili Di Medan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel independen Kualitas Produk ( ),

Pelayanan ( ), dan dimensi harga ( ) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan Konsumen (Y) pada Restaurant Famili Di Medan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Pada Warung Nasi Kedai Kita


(18)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah produk, harga, dan pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen Warung Nasi Kedai Kita?

2. Apa faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen

Warung Nasi Kedai Kita?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor

produk, harga, dan pelayanan terhadap tingkat kepuasan konsumen

Warung nasi Kedai Kita.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan

konsumen Warung nasi Kedai Kita.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi usaha Warung nasi Kedai Kita, penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan masukan dan pertimbangan mengenai kebutuhan konsumen yang

berkenaan dengan tingkat kepuasannya, sehingga dapat menentukan

hal-hal yang dilakukan untuk mempertahankan tingkat kepuasan


(19)

2. Bagi Penulis, dapat memperluas wawasan peneliti dalam bidang

manajemen pemasaran khususnya mengenai kepuasan pelanggan dan

membandingkan serta mendapatkan keselarasan teori dan praktek.

3. Bagi Akademisi, sebagai bahan referensi, informasi serta perbandingan

teoritis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan

konsumen.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, penelitian rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KERANGKA TEORI

Bab ini terdiri dari penjelasan tentang kepuasan pelanggan, faktor yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan, usaha kecil dan warung nasi.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel,

definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan skor, dan

teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini memaparkan tentang gambaran usaha lokasi penelitian, penyajian data

penelitian, serta analisis data penelitian.

BAB V : PENUTUP


(20)

2.1 Perilaku Konsumen

Dalam mengenal konsumen, kita perlu mempelajari tentang perilaku

konsumen agar dapat memahami aspek-aspek psikologis manusia secara

keseluruhan, kekuatan faktor sosial budaya dan prinsip ekonomis serta strategi

pemasaran. Dengan demikian maka dapat diartikan sebagai keberhasilan seorang

pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan

suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumennya.

Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (dalam Dwiastuti, dkk, 2012:3)

menjelaskan bahwa:

“Consumen behavior are acts, process and social relationship exhibited by

individuals, groups, and organizations in the obtainment, use of, and

consequent experience with products, services and other resources”. “Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan

sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam

mendapatkan, menggunakan suatu produk sebagai suatu akibat dari

pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya”.

David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (dalam Dwiastuti, dkk, 2012:3)

mengemukakan bahwa:

“Consumer behavior may be defined as decision process and physical

activity individuals engage in when evaluating, acquaring, using or


(21)

“Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan

keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan

barang-barang dan jasa”.

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Fauzi, 2010:13) faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkah laku konsumen itu terdiri dari:

1. Faktor Budaya yang terdiri dari beberapa sub yaitu :

Pertama, Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang

mendasar yang terdiri dari kumpulan nilai, preferensi dan perilaku.

Kedua, Sub Budaya banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar

yang penting, dan pemasar sering merancang produk dan program

pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Ketiga, Kelas Sosial, menunjukkan preferensi produk dan merek yang

berbeda dalam banyak hal.

2. Faktor Sosial yang terdiri dari beberapa sub yaitu :

Pertama, Kelompok Acuan yaitu seseorang terdiri dari semua kelompok

yang mempengaruhi langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku seseorang.

Kedua, Keluarga yang merupakan organisasi pembelian yang paling

penting dalam masyarakat, dan telah menjadi objek penelitian yang luas.

Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang sangat


(22)

kehidupan pembeli. Kelurga orientasi tersendiri dari orangtua dan saudara

kandung seseorang.

Ketiga, Peran dan status kedudukan seseorang dapat ditentukan melalui

peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan

seseorang. Masing-masing peran tersebut menghasilkan status.

3. Faktor Pribadi yang terdiri dari beberapa sub yaitu :

Pertama, Usia dan Tahap Siklus hidup konsumsi juga dibentuk oleh siklus

hidup keluarga. Pemasar sering memilih kelompok-kelompok berdasarkan

siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.

Kedua, pekerjaan dan lingkungan ekonomi. Pemasar berusaha

mengidentifikasi kelompok profesi yang memiliki minat di atas rata-rata

atas produk dan jasa mereka.

Ketiga, Gaya Hidup orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas

sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.

Keempat, Kepribadian dan Konsep Diri. Kepribadian adalah karakteristik

psikologis seorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkab

tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

lingkungannya.

4. Faktor Psikologis yang terdiri dari beberapa sub yaitu :

Pertama, Motivasi, seseorang memiliki kebutuhan yang banyak dalam

waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis, kebutuhan muncul

dari tekanan biologis seperti lapar, haus dan tidak nyaman.

Kedua, Pengetahuan/ Pembelajaran meliputi proses perubahan tingkah


(23)

Manfaat mempelajari perilaku konsumen dan proses konsumsi yang

dilakukan oleh konsumen memberikan beberapa manfaat. Mowen (dalam

Dwiastuti, dkk, 2010:7) mengemukakan manfaat yang bisa diperoleh sebagai

berikut:

1. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusan.

2. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar

pengetahuan analisis konsumen.

3. Membantu legislator dan regulator dan menciptakan hukum dan peraturan

yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan dan jasa.

4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih

baik.

2.2 Kepuasan Pelanggan

2.2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para

pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan

beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya

menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan

terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi yang

menguntungkan bagi perusahaan. Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada

kepuasan dapat mengakibatkan konsumen berpindah ke pesaing.

Menurut Kotler (1997:36)“kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau


(24)

“kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah

terpenuhi/ terlampaui”. Dengan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap

pelayanan yang kita berikan, kita dapat mengetahui kesenjangan antara yang kita

lakukan dan yang pelanggan butuhkan. Sehingga, kita dapat menentukan langkah

yang tepat untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

Kepuasan pelanggan banyak ditentukan oleh kualitas performa dari

pelayanannya di lapangan. Apabila pelayanan tidak sesuai dengan harapan

pelanggan, maka di mata pelanggan pelayanan yang diberikan dinilai jelek dan

tidak memuaskan (Yoeti, 2003:36). Ada dua macam kepuasan yang dirasakan

oleh konsumen:

1. Kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau

pemakaian suatu produk, misalnya dengan makan membuat orang menjadi

kenyang dan tubuhnya sehat.

2. Kepuasan psikologi, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang

bersifat tak berwujud dari pembelian produk, misalnya perasaan bangga

karena makan di sebuah restoran mewah.

2.2.2 Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Ada empat metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan

menurut Kotler (1997:38), yaitu :

1. Sistem Keluhan dan Saran

Industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi

pelanggan untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu


(25)

informasi ini memberikan banyak gagasan baik. Berdasarkan

karakteristiknya, metode ini bersifat pasif, karena perusahaan menunggu

inisiatif pelanggan untuk menyampaikan keluhan dan pendapatnya.

2. Ghost Shipping (Pelanggan Bayangan)

Pelanggan bayangan adalah orang-orang yang berpura-pura

menjadi pelanggan dan melaporkan titik-titik kuat dan titik-titik lemah

yang dialami waktu membeli produk dari industri sendiri maupun

industri saingannya. Selain itu pelanggan dapat melaporkan apakah

wiraniaga yang menangani produk dari industri sendiri telah bekerja

dengan baik.

3. Lost Customer Analysis

Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak lagi membeli

atau mengganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya sehingga dapat

diketahui tingkat kehilangan pelanggan.

4. Survey Kepuasan Pelanggan

Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran

kepuasan pelanggan. Sebagian besar riset dilakukan dengan metode survei.

Menurut Tjiptono (1997:35) pengukuran kepuasan pelanggan dengan

metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah :

1. Directly Reported Satisfaction

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan item-item spesifik

yang menanyakan langsung tingkat kepuasan yang dirasakan oleh


(26)

2. Drived Satisfaction

Pengukuran dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang

menyangkut dua hal utama yaitu tingkat harapan pelanggan terhadap

kinerja produk, persepsi pelanggan terhadap kinerja aktual produk,

alternatif lain tingkat kepentingan masing-masing atribut atau kinerja

ideal.

3. Problem Analysis

Dalam teknik ini, responden diminta mengungkapkan

masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan

dan saran- saran perbaikan, kemudian perusahaan melakukan analisis

content terhadap semua masalah dan saran perbaikan untuk

mengidentifikasi bidang-bidang utama yang membutuhkan perhatian

dan tindak lanjut segera.

4. Importance Performance Analysis

Dalam teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan

berbagai atribut yang relevan dan tingkat kinerja perusahaan

masing-masing atribut tersebut. Kemudian nilai rata-rata tingkat keputusan

atribut dan kinerja perusahaan tersebut akan dianalisis di Matrix

Importance Performance. Matriks ini bermanfaat sebagai pedoman

dalam mengalokasi sumberdaya organisasi yang terbatas pada

bidang spesifik, dimana perbaikan kinerja bisa berdampak besar pada

kepuasan total. Selain itu, matriks ini juga menunjukkan bidang atau

atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu


(27)

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para

pelanggannya dengan cara menyediakan produk yang mutunya lebih baik,

harganya lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat atau pelayanan yang

lebih baik daripada pesaing (Supranto, 1997: 1).

Hanan, Mack, dan Karp (dalam Andriani, 2011:18) untuk menciptakan

kepuasan konsumen, suatu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan

konsumen yang dianggap paling penting yang disebut “The Big Eight Factors“

yang secara umum terbagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:

Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk :

1. Kualitas produk

Kualitas produk merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang

membentuk produk. Sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah.

2. Hubungan antara nilai dan harga

Hubungan antara nilai dan harga merupakan hubungan antara harga dan

nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterima

oleh konsumen dengan harga yang dibayar oleh konsumen terhadap suatu

produk yang dihasilkan oleh badan usaha.

3. Bentuk produk

Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk

yang menghasilkan suatu manfaat.

4. Keandalan

Keandalan merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk


(28)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelian:

1. Pengalaman karyawan

Pengalaman karyawan merupakan semua hubungan antara konsumen

dengan karyawan khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan

dengan pembelian.

2. Kemudahan dan kenyamanan

Convenience of acquisition merupakan segala kemudahan dan

kenyamanan yang diberikan oleh perusahaan terhadap produk yang

dihasilkannya.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan:

1. Jaminan

Jaminan merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk

pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap

produk yang rusak setelah pembelian.

2. Respon dan cara pemecahan masalah

Response to and Remedy of Problems merupakan sikap dari karyawan

dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh konsumen.

2.3.1 Produk

Laksana (2008:67) mendefinisikan bahwa “produk adalah segala sesuatu

baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada

konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya”. Menurut Kotler

(1997:49) “kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau


(29)

yang dinyatakan atau tersirat”. Sedangkan menurut Lovelock (dalam Laksana,

2008:88) mendefinisikan bahwa “kualitas adalah tingkatan mutu yang diharapkan,

dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.

Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung kepada mutu suatu produk.

Suatu produk dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat

memenuhi kebutuhannya (Supranto, 1997:2). Menurut Montgomery (dalam

Supranto, 1997:2), mutu produk dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Mutu desain (quality of design)

Mutu desain mencerminkan apakah suatu produk/ jasa memiliki suatu

penampilan yang dimaksud (possesses of intended feature). Contoh:

sebuah mobil dengan perlengkapan barang mewah, dianggap memiliki

mutu desain.

2. Mutu kecocokan (quality of comformance)

Mutu kecocokan mencerminkan seberapa jauh produk/ jasa benar-benar

cocok atau sesuai dengan maksud desain (conform to the intent of the

design).

Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa “atribut produk

adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang

akan diberikan”. Simamora (2001:167) mendefinisikan bahwa “Atribut produk

adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan menjadi bagian dari produk


(30)

Unsur-unsur atribut produk sebagai berikut:

1. Kualitas Produk

Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk

adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya”.Bila

suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan

sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Kotler dan Armstrong

(2004:347) menyatakan bahwa “Kualitas adalah salah satu alat utama

untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar”.

2. Fitur Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:348) sebuah produk dapat

ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan

model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur.

Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari

produk pesaing.

3. Desain Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:348) cara lain untuk menambah nilai

konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari

yang lain.

2.3.2 Harga

Keberhasilan suatu usaha kuliner selain mengutamakan mutu/ kualitas

kelezatan menu dan pelayanannya, faktor harga yang sesuai juga sangat

menunjang. Pengertian harga yang dikemukakan oleh William J. Stanton


(31)

jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah

produk dan pelayanan yang menyertainya”. Menurut Kotler (dalam Simamora,

2001:195),“harga adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat

atas pengkonsumsian, penggunaan, atau kepemilikan barang atau jasa”.

Tujuan Perusahaan melalui penetapan harga menurut Kotler (dalam

Laksana, 2008:105) terdapat enam tujuan yaitu:

1. Bertahan hidup

2. Maksimalisasi laba jangka pendek

3. Memaksimumkan pendapatan jangka pendek

4. Pertumbuhan penjualan maksimum

5. Menyaring pasar secara maksimum

6. Unggul dalam suatu produk

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penetapan harga adalah:

1. Analisis keadaan pasar, yakni memahami hubungan permintaan dan harga,

karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar pada

permintaan.

2. Identifikasi faktor-faktor pembatas adalah faktor yang membatasi

perusahaan dalam menetapkan harga.

3. Menetapkan sasaran yang menjadi sasaran umum adalah untuk

memperoleh keuntungan, untuk itu harga harus lebih tinggi dari biaya

rata-rata operasional.

4. Analisis potensi keuntungan. Apapun sasarannya suatu usaha perlu


(32)

5. Penentuan harga awal harus disepakati bahwa harga awal bagi produk baru

yang pertama kali diluncurkan berdasarkan kesepakatan bersama.

6. Penetapan harga yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang selalu

berubah oleh karena itu harga juga harus disesuaikan.

Ada 3 metode penetapan harga menurut Laksana (2008:116), yaitu:

1. Cost Oriented pricing, adalah penetapan harga yang semata-mata

memperhitungkan biaya-biaya dan tidak berorientasi pada pasar.

Terdiri dari 2 macam:

1. Mark up pricing dan cost plus pricing cara penetapan harga yang

sama, yaitu menambahkan biaya per unit dengan laba yang diharapkan.

2. Target pricing, yaitu suatu penetapan harga jual berdasarkan target

rate of return dari biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang

diharapkan pada volume penjualan yang diperkirakan. Hal ini

ditetapkan dalam jangka panjang.

2. Demand oriented pricing, penentuan harga dengan mempertimbangkan

keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan konsumen.

Terdiri dari:

a. Perceived value pricing, yaitu berapa nilai produk dalam pandangan

konsumen terhadap yang dihasilkan perusahaan

b. Demand differential pricing, yaitu penetapan harga jual produk

dengan dua macam harga atau lebih yang didasarkan pada costumer

basis, product version basis, place basis, time basis.

3. Competetion Oriented pricing, menetapkan harga jual yang berorientasi


(33)

a. Going rate pricing, yakni penetapan harga setingkat dengan rata-rata

industry.

b. Sealed bid pricing, yaitu penetapan harga didasarkan pada tawaran

yang diajukan oleh pesaing.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan

menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang

dapat diperoleh organisasi perusahaan.

2.3.3 Pelayanan

Menurut Kotler (dalam Simamora, 2001:172) “pelayanan adalah setiap

kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”.

Karakteristik jasa menurut Kotler (dalam Laksana, 2008:85), yaitu “jasa memiliki

empat karakteristik utama yang mempengaruhi rancangan program pemasaran

yaitu intangibility (tidak berwujud), inseparability (tidak terpisahkan), variability

(bervariasi), perishability (mudah lenyap)”.

Dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman yang dikemukakan oleh

Bermen (1995) dalam Laksana (2008:90) adalah sebagai berikut:

1. Tangibles (fasilitas fisik) meliputi fasilitas tempat parkir, fasilitas gedung,

tampilan barang, kenyamanan fasilitas, dan perlengkapan yang modern.

2. Credibility (kredibilitas) meliputi kepercayaan dan kejujuran pelayanan.

3. Competence (kompeten) meliputi keterampilan dan pengetahuan layanan.

4. Access (akses) meliputi menyediakan keinginan pelanggan dan pelayanan


(34)

5. Reliability (reliabilitas) meliputi efektifitas informasi jasa, penampilan

barang pembuatan nota dan pencatatan nota.

6. Responsiveness (responsive) yaitu membantu memecahkan masalah.

7. Courtesy (kesopanan) meliputi kesopanan dan keramahan pelayanan.

8. Communication (komunikasi) meliputi komunikasi yang baik dan

mendengarkan pendapat pelanggan.

9. Understanding the costumer (memahami pelanggan) yaitu mengerti dan

memahami kebutuhan pelanggan.

10. Security (keamanan) yaitu memberikan rasa nyaman dan membebaskan

dari segala resiko atau keragu-raguan pelanggan.

Lovelock dan Evans (dalam Simamora, 2001:173) mengklasifikasikan

pelayanan dalam tujuh kriteria:

Tabel 2.1

Klasifikasi Layanan menurut Lovelock dan Evans

Berdasarkan Klasifikasi Contoh

Segmen Pasar 1. Konsumen Akhir

2. Konsumen Organisasional

1. Salon Kecantikan 2. Konsultan Manajemen Tingkat Keberwujudan

(tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen)

1. Rented-goods service 2. Owned-good service 3. Non-goods service

1. Penyewaan mobil 2. Reparasi jam tangan 3. Pemandu wisata Keterampilan Penyedia

Jasa

1. Professional service 2. Non professional service

1. Dokter 2. Supir Taksi Tujuan Organisasi Jasa 1. Profit Service

2. Non Profit Service

1. Bank

2. Yayasan Sosial Regulasi 1. Regulated service

2. Non regulated service

1. Angkutan Umum 2. Katering

Tingkat Intensitas Karyawan

1. Equipment-based service 2. People-based service

1. ATM


(35)

Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan

1. High-contact service 2. Low-contact service

1. Universitas 2. Bioskop

Sumber: Lovelock dan Evans (dalam Simamora, 2001:173) Data diolah 2014

2.4 Usaha Kecil

2.4.1 Pengertian Usaha Kecil

Yang dimaksud dengan usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia

No.26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal Kredit Usaha Kecil (KUK) adalah

usaha yang memiliki total asset maksimum Rp.600 Juta (enam ratus juta rupiah)

tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini

meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang asset

yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp.600 juta.

Sedangkan berdasarkan UU No.9/1995 tentang usaha kecil yang dimaksud

dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam

memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- (Dua Ratus

Juta Rupiah) atau hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,- (Satu

Milyar Rupiah). Usaha kecil yang dimaksud disini meliputi juga usaha kecil

informal dan usaha kecil tradisional.

Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar,

belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri

rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan

pemulung. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan

alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan atau


(36)

2.4.2 Karakteristik Usaha Kecil

Secara umum sektor usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti

kaidah administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak

di-up to date, sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya.

2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat

tinggi.

3. Modal terbatas.

4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat

terbatas.

5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk

mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.

6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat

terbatas.

7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,

mengingat keterbatasan dalam system administrasinya. Untuk

mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti

system administrasi standar dan harus transparan.

2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil

Dibandingkan dengan usaha besar, usaha kecil memiliki beberapa potensi

dan keunggulan komparatif, yaitu:

1. Usaha kecil beroperasi menebar di seluruh pelosok dengan berbagai ragam


(37)

memenuhi permintaan (agregate demand) yang terjadi di daerah

regionalnya. Bisa jadi orientasi produksi usaha kecil tidak terbatas pada

orientasi produk melainkan sudah mencapai taraf orientasi konsumen.

Untuk ini diperlukan suatu keputusan manajerial yang menuntut kejelian

yang tinggi. Dengan penyebaran usaha kecil, berarti masalah urbanisasi

dan kesenjangan desa-kota minimal dapat ditekan. Setidaknya mengurangi

konsentrasi intensitas lapangan kerja pada daerah tertentu yang akan

menimbulkan efek urbanisasi serta masalah sosial lain.

2. Usaha kecil beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap pada

tingkat yang rendah. Sebagian besar modal terserap pada kebutuhan modal

kerja. Karena yang dipertaruhkan kecil, implikasinya usaha kecil memiliki

kebebasan yang tinggi untuk masuk atau keluar dari pasar. Dengan

demikian, kegiatan produksi dapat dihentikan sewaktu-waktu, jika kondisi

perekonomian yang dihadapi kurang menguntungkan. Konsekuensi lain

dari rendahnya nilai aktiva tetap adalah mudah meng-up to date-kan

produknya. Sebagai akibatnya akan memiliki derajat imunitas yang tinggi

terhadap gejolak perekonomian internasional.

3. Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya (labor intensive)

yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana persentase distribusi

nilai tambah pada tenaga kerja relative besar. Dengan demikian, distribusi

pendapatan bisa lebih tercapai. Selain itu keunggulan usaha kecil terdapat

pada hubungan yang erat antara pemilik dan karyawan menyebabkan

sulitnya terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Keadaan ini


(38)

Sedangkan kelemahan usaha kecil adalah investasi awal dapat saja

mengalami kerugian. Beberapa risiko diluar kendali wiraswastawan, seperti

perubahan mode, peraturan pemerintah, persaingan, dan masalah tenaga kerja

dapat menghambat bisnis. Beberapa bisnis juga cenderung menghasilkan

pendapatan yang tidak teratur, pemilik mungkin tidak memperoleh profit.

Mengelola bisnis sendiri juga berarti menyita waktu sendiri yang cukup banyak,

tanpa menyisakan waktu yang cukup bagi keluarga dan untuk berekreasi.

2.4.4 Tahapan Pengembangan Usaha

Untuk mengembangkan usaha pengusaha kecil harus mampu menyiasati

kendala bisnis yang dihadapi, sehingga menjadi peluang. Secara umum

pengembangan usaha bagi usaha kecil dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Identifikasi Peluang

Peluang usaha perlu diidentifikasi dan dirinci. Untuk itu diperlukan data

dan informasi. Informasi itu diperoleh dari berbagai sumber, seperti:

a. Rencana perusahaan

b. Saran dan usul manajemen perusahaan kecil

c. Program pemerintah (misalnya system subkontrak)

d. Hasil berbagai riset peluang usaha

e. Kadin atau asosiasi usaha sejenis, dll.

2. Tahap Merumuskan Alternatif Usaha

Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka pimpinan perusahaan

atau manajer usaha dapat merumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat


(39)

3. Tahap Seleksi Alternatif

Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa

alternative terbaik (prospektif). Untuk usaha yang prospektif dasar

pemilihannya antara lain dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

a. Ketersediaan pasar

b. Resiko kegagalan

c. Harga

4. Tahap Pelaksanaan Alternatif Terpilih

Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap selanjutnya pelaksanaan

usaha yang terpilih tersebut

5. Tahap Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap

usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat

memberikan masukan bagi perbaikan usaha selanjutnya.

2.5 Warung Makan

2.5.1 Pengertian Warung Makan

Warung makan merupakan usaha skala kecil yang menjual makanan

(Ayodya, 2008:2). Kebanyakan warung makan merupakan tempat makan yang

sederhana dan dikunjungi oleh kalangan menengah ke bawah tetapi banyak pula

kalangan kelas menengah ke atas makan di sini. Ciri khas warung makan adalah

adanya tempat makan dengan ruang dan perabot yang sederhana. Meskipun

demikian banyak warung makan yang menyajikan makanan dengan rasa yang


(40)

Warung makan banyak dipilih orang untuk mengisi perut, terutama bagi

mereka yang memiliki dana terbatas. Karena belakangan ini keadaan ekonomi

semakin sulit maka warung makan makin digemari oleh banyak orang yang

kondisi keuangannya pas-pasan.

2.5.2 Jenis-jenis Warung Makan

Menurut Ayodya (2008:4) ada beberapa jenis dari warung makan, yaitu:

1. Warung Nasi/ Warung Tegal (Warteg)

Warung nasi biasanya menyajikan nasi putih beserta lauk-pauknya.Banyak

orang bilang jenis makanannya adalah makanan rumah, yaitu makanan

yang sering dimasak dan disediakan di rumah tinggal. Menu yang biasa

disajikan di warung makan, antara lain:

a. Nasi beserta aneka lauk yang digoreng, seperti: ayam goreng, tahu

tempe goreng, ikan mas, nila, kembung, dan ikan tongkol goreng, telur

dadar dan telur mata sapi, ati ampela goreng, perkedel kentang, dan

sebagainya.

b. aneka tumisan, seperti: tumis kacang panjang, tumis buncis tempe,

tumis kangkung, dan sebagainya.

c. aneka balado, seperti: balado kentang, balado telur, balado teri tempe,

balado ikan, balado ayam, balado terong, dan sebagainya.

d. aneka sayur kuah, seperti: sayur daun singkong, sayur sop, soto, gulai

nangka, gulai telur, dan sebagainya.

e. aneka minuman, seperti: teh manis, kopi, jus buah, minuman ringan


(41)

2. Warung Makan Menu Khusus

Warung makan dengan menu khusus adalah warung yang hanya

menyediakan makanan dengan menu tertentu saja. Bahkan ada yang hanya

menjual satu sampai dua menu utama saja. Contoh warung jenis ini, antara

lain:

1. warung sate;

2. warung nasi uduk;

3. warung nasi goreng;

4. warung mie ayam;

5. warung soto;

6. warung bakso;

7. warungseafood;

8. warung mie aceh;

9. dan sebagainya.

3. Kantin

Merupakan jenis warung makan yang lokasinya berdampingan dengan

tempat lain, seperti kantor, kampus, sekolah, mal, dan tempat lainnya.

Biasanya kantin menyediakan makanan khusus untuk karyawan kantor,

mahasiswa, dosen, anak sekolah, guru, dan karyawan mal atau plaza.

Dalam hal menu, kantin dapat menyediakan beraneka ragam menu seperti

warung nasi atau warung menu khusus.

4. Warung Tenda atau Kaki Lima

Merupakan warung yang berada di pinggir jalan dan beratapkan tenda

seadanya yang lebih popular dengan sebutan kaki lima. Perbedaan antara

kaki lima dengan jenis warung lainnya terletak pada tempatnya. Bila

warung lain mempunyai tempat permanen (kios makan), kaki lima

tempatnya ala kadarnya dan tidak permanen. Kaki lima hanya mempunyai


(42)

aktivitas warung selesai, tenda biasanya dibongkar. Setiap warung buka

dan tutup, tenda harus dibongkar pasang terus.

2.6 Kerangka Konseptual

Kepuasan merupakan salah satu faktor yang mendukung suatu usaha dapat

bertahan, karena ini sangat erat kaitannya dengan konsumen. Kepuasan konsumen

merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan dan keinginan konsumen dapat

terpenuhi. Sedangkan menurut Tjiptono (1997:24) kepuasan atau ketidakpuasan

konsumen adalah respon konsumen terhadap evolusi ketidaksesuaian yang

dirasakan antara harapan yang sebelumnya dengan kinerja produk yang dirasakan.

Faktor-faktor yang berpeluang penting dalam mempengaruhi kepuasan

konsumen adalah produk, harga dan pelayanan dimana konsumen sangat

memperhatikan hal ini terutama dalam usaha kuliner, untuk menciptakan

kepuasan ini maka perusahaan harus mampu melihat apa yang menjadi kebutuhan

dan keinginan dari konsumen tersebut.

Ketiga hal ini yaitu kualitas produk, pelayanan, dan harga yang

mempengaruhi kepuasan konsumen digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Kepuasan Konsumen (Y)

Harga ( )

Pelayanan ( ) Kualitas Produk


(43)

2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan yang ada

pada perumusan masalah penelitian (Juliandi, 2013:47). Secara ringkas, hipotesis

dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Produk, harga dan pelayanan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan


(44)

3.1 Bentuk Penelitian

Pendekatan penelitian menggambarkan jenis/ bentuk penelitian yang

mendasari penelitian (Juliandi, 2013:123). Bentuk penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif.

1. Metode analisis Deskriptif

Suatu metode analisis di mana data-data yang dikumpulkan,

diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga

memberikan informasi dan gambaran tentang masalah yang dihadapi.

2. Metode analisis Statistik/ Kuantitatif

Metode analisis statistik/ kuantitatif merupakan metode yang digunakan

untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini digunakan

metode analisis regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh kualitas produk, harga, dan pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

Adapun perumusan persamaan yang digunakan adalah:

= + + + + (Juliandi, 2013: 179)

Dimana:

= Kepuasan pelanggan

= Konstanta

= Produk

= Harga

= Pelayanan , , = Koefisien regresi


(45)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha kecil Warung nasi Kedai Kita Jl.

Jamin Ginting gg.Kamboja no.59 Padang Bulan, Medan, dan penelitian ini

dilaksanakan pada bulan juni 2014.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi penelitian merupakan seluruh elemen/ unsur yang akan diamati

atau diteliti (Juliandi, 2013:126). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah para pelanggan warung nasi Kedai Kita yang mencapai lebih kurang 70

orang setiap harinya.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah wakil dari populasi (Juliandi, 2013:126). Menurut Arikunto

(1998:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah

sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari

100 orang, maka bisa diambil 10 – 15 % dari jumlah populasinya. Dengan

pernyataan ini, karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang, maka

penelitian ini mengambil sampel 100% dari jumlah populasi yang ada yaitu


(46)

3.4 Definisi Operasional

Diperlukan definisi operasional masing-masing variabel sebagai upaya

pemahaman dalam penelitian, antara lain sebagai berikut:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran Variabel

Produk (X1)

Adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

- Cita Rasa - Porsi Menu - Varian Menu - Mutu

- Kemasan/ Penyajian

Skala Likert

Harga (X2)

Adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan, atau kepemilikan barang atau jasa.

- Kesesuaian harga secara umum - Kesesuaian dengan

manfaat

- Harga cenderung lebih murah

Skala Likert

Pelayanan (X3)

Adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

- Fasilitas - Lokasi - Keramahan - Kesopanan

- Kecepatan Layanan

Skala Likert

Kepuasan Konsumen

(Y)

Adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi/ terlampaui.

- Kualitas Produk - Harga

- Pelayanan

Skala Likert

Sumber: Gerson (2002:3), Laksana (2008:67), Kotler (dalam Simamora,


(47)

3.5 Teknik Pengumpulan Skor

Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert, di

mana pada skala ini dirancang untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Juliandi, 2013:72).

Pengukuran dengan skala Likert ini dilakukan sebagai berikut:

a. Jawaban sangat tidak setuju = 1

b. Jawaban tidak setuju = 2

c. Jawaban kurang setuju = 3

d. Jawaban setuju = 4

e. Jawaban sangat setuju = 5

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara, yaitu tanya jawab secara langsung dengan pemilik usaha

Warung Nasi Kedai Kita.

2. Observasi, yaitu melihat secara langsung suatu kondisi dari objek yang

diteliti, dengan bentuk pengamatan tidak terstruktur

3. Kuesioner, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan yang berisi sejumlah

pertanyaan-pertanyaan untuk diisi oleh para responden atau sampel.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua)

metode untuk menganalisis data primer yang telah diperoleh, yakni metode


(48)

berarti menganalisis data untuk meringkas dan mendeskripsikan data numerik

agar mudah untuk diinterpretasikan (Juliandi, 2013:90).

Sedangkan metode statistik parametrik menurut Siegal (dalam Juliandi,

2013:90) adalah analisis data yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat

tertentu tentang parameter populasi seperti data harus berdistribusi normal, skala

minimal berbentuk skala interval atau rasio, sampel besar.

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Bentuk pengujian validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada penelitian

ini adalah dengan cara sekali jalan (single trial administration), yakni dengan cara

menyebarkan angket kepada kelompok responden, lalu diuji validitas dan

reliabilitasnya, jika hasilnya valid dan reliabel maka dapat dilanjutkan kepada

analisis data (Azwar dalam Juliandi, 2013:77). Uji validitas dan reliabilitas

kuisioner dilakukan untuk menguji apakah kuisioner layak digunakan sebagai

instrumen penelitian.

3.7.1.1 Uji Validitas

Valid artinya data yang diperoleh melalui kuisioner dapat menjawab

tujuan penelitian. Menurut Juliandi (2013:79) menguji validitas berarti menguji

sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel

penelitian. Teknik yang digunakan korelasi dari Karl Pearson, dengan rumus:

= ( )( )

{ ( ) } { ( )

Keterangan:

= koefisien korelasi = banyaknya sampel


(49)

= skor masing-masing item = skor total variabel

Adapun kriteria valid atau tidak valid, yaitu :

a. Jika hitung > tabel, maka instrument dinyatakan valid.

b. Jika hitung < tabel, maka instrument dinyatakan tidak valid.

Dalam praktiknya untuk menguji validitas kuesioner penelitian ini

menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel 2010.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuisioner hasilnya konsisten

bila digunakan peneliti lain. Menurut Juliandi (2013:83) tujuan pengujian

reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan

instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Penelitian ini menggunakan bantuan

Program SPSS for windows versi 18.00 untuk memperoleh hasil yang lebih

terarah dengan melihat nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha). Menurut

Nunnaly (dalam Juliandi 2013:157) jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s

Aplha) > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah

(tidak terdapat penyimpangan), maka data tersebut akan diisi melalui uji asumsi

klasik, yaitu:

3.7.2.1 Uji Normalitas

Menurut Santoso (dalam Juliandi, 2013:174) pengujian normalitas data

dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel dependen dan


(50)

adalah metode Kolmogrov Smirnov yaitu dengan persyaratan jika nilai signifikan

lebih besar dari α =0.05 maka data tersebut normal, atau data adalah normal, jika

nilai Kolmogorov Smirnov adalah tidak signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)> 0.05).

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Santoso (dalam Juliandi, 2013: 175) multikolinearitas digunakan

untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat

antar variabel independen. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan

melihat nilai faktor inflasi varian (Varian Inflasi Factor/ VIF), yang tidak

melebihi 4 atau lima (Hine dan Montgomery, dalam Juliandi 2013:175).

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,

terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika

variasi residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedatisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi

Heterokedastisitas (Santoso dalam Juliandi, 2013:176). Cara yang digunakan

untuk pengujian pada penelitian ini dengan uji Glejser, dilakukan dengan

meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Jika nilai

t dengan probabilitas sig>0.05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7.3 Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi (R ) atau R-Square mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Nilai R-Square adalah


(51)

nilai variabel bebas (Juliandi, 2013: 180). Jika semakin besar nilainya (mendekati

satu) maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas (X , X , X ) adalah kuat terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat.

3.7.4 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas ( )

mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau tidak terhadap variabel terikat

(Y). Bentuk pengujiannya adalah:

= = = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat)

≠ ≠ ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai F akan dibandingkan dengan nilai F . Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

a. diterima jikaF <F pada = 5%

b. ditolak jikaF > F pada = 5%

3.7.5 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial /terpisah apakah ada pengaruh

yang signifikan dari variabel bebas ( ) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya adalah:


(52)

= 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat)

≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat)

Nilai akan dibandingkan dengan nilai . Kriteria pengambilan

keputusan yaitu:

a. diterima jika - < < pada = 5%


(53)

4.1 Gambaran Usaha 4.1.1 Latar Belakang Usaha

Warung nasi Kedai Kita merupakan sebuah usaha keluarga milik Ibu

Nurmawan br. Simanjuntak yang didirikan pada awal tahun 2010. Warung nasi

Kedai Kita ini berlokasi di Jl. Jamin Ginting gg. Kamboja no.59 Medan.

Sebelumnya, pemilik pernah menjalankan usaha warung nasi yang berjenis kantin

yang berada di Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas (Unika) sejak

tahun 1999 yang dijalakan bersama dengan suami, yakni Almarhum Bapak

Suryanto P. Simanungkalit selama ±10 tahun. Akan tetapi, setelah ditinggal oleh

suami pada akhir tahun 2009 dan juga beban sewa dari kantin yang dirasa

mempersulit menjalankan usaha kantin ini, sehingga ibu simanjuntak memutuskan

untuk membuka usaha warung nasi yang berlokasi di Jl. Jamin Ginting gg.

Kamboja no.59 Medan, yakni dengan menggunakan halaman depan rumahnya

sebagai lokasi usaha dengan modal awal dari pinjaman bank sekitar Rp.

7.000.000,00 (Tujuh juta rupiah).

Keputusan membuka usaha warung nasi ini yakni dikarenakan tidak

adanya tulang punggung keluarga, dan usia ibu simanjuntak yang sudah tidak lagi

produktif untuk bekerja, sedangkan anak-anak dari ibu simanjuntak membutuhkan

biaya sekolah khususnya anak bungsunya yang masih SMA serta sang kakak yang

butuh biaya kuliah semester akhir. Selain didorong oleh faktor memenuhi


(54)

menghemat biaya sewa jika dibandingkan membuka usaha dengan menyewa

lokasi tertentu. Selain itu, lokasi tempat tinggal sekaligus lokasi usaha yang

berada di daerah Padang Bulan juga berada di lokasi yang potensial akan pembeli

dengan sasaran konsumen utama adalah mahasiswa/i maupun pemuda/i yang

tinggal di kos ataupun kontrakan di sekitar lokasi usaha.

4.1.2 Visi dan Misi Usaha

Visi dari warung nasi Kedai Kita adalah mencari dan meningkatkan laba

secara wajar demi kesejahteraan kehidupan keluarga dan pengembangan usaha.

Misi dari warung nasi Kedai Kita adalah meningkatkan penjualan dengan

mengutamakan kepuasan konsumen.

4.1.3 Struktur Organisasi

Warung nasi Kedai Kita merupakan usaha kuliner yang masih sangat

sederhana begitu pula dengan struktur organisasinya yang sederhana, dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

Sumber: Warung nasi Kedai Kita

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Warung Nasi Kedai Kita Pemilik, Bagian Administrasi dan

Operasional

(Ibu Nurmawan Simanjuntak)

Kasir dan Waiter

(Anggi Novita Sari Simanungkalit)

Kasir dan Waiter (Rut Monika Simanungkalit)


(55)

4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung jawab

Warung nasi Kedai Kita dijalankan oleh Ibu simanjuntak berserta kedua

putrinya. Ibu Simanjuntak sekaligus pemilik usaha bertanggung jawab atas

keuangan, mengurus dapur serta pengadaan bahan makanan. Sedangkan kedua

putrinya, yakni Rut dan Anggi bertanggung jawab dalam hal pelayanan dan

transaksi konsumen.

4.1.5 Operasional Usaha

Warung nasi ini buka setiap hari dan beroperasi selama ±8 jam mulai

buka pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB. Namun, pemilik dapat

membuat kebijakan sendiri untuk tutup pada hari-hari besar agama Kristen.

Berdasarkan pengamatan peneliti, rata-rata jumlah pelanggan sebanyak 70 orang

pelanggan. Adapun pendapatan kotor dari warung nasi Kedai Kita dalam satu hari

berkisar Rp.800.000,00 (Delapan ratus ribu rupiah) dengan laba bersih per bulan

sekitar Rp.4.000.000,00 (Empat juta rupiah).

Warung nasi Kedai Kita, memiliki kapasitas sebanyak maksimal 10 kursi

dengan luas ruangan 12 . Tenaga kerja merupakan anggota keluarga dari

pemilik usaha yakni kedua putrinya yang bertugas dalam hal pelayanan dan

transaksi konsumen. Warung nasi ini dilengkapi dengan fasilitas 2 buah meja

makan, 4 buah kursi panjang dan 2 buah kursi kecil, 1 buah kipas angin, 1 buah

radio untuk memutar musik, toilet, wastafel, serta peralatan makan yang lengkap


(56)

Jumlah menu yang disajikan pada warung nasi Kedai Kita tidak lebih dari

10 menu. Adapun daftar menu beserta harga makanan dan minuman yang

disajikan pada warung nasi Kedai Kita dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Menu Makanan dan Minuman

Daftar Makanan Harga

Nasi

Telur Dadar + Sayur

Rp. 6.000,00

- Rp. 3000,00

Nasi

Hati Ayam/ Empela + Sayur

Rp. 8.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ayam Goreng/ Sambal + Sayur

Rp. 8.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ayam/ Hati Empela Gulai + Sayur

Rp. 8.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ayam Kecap + Sayur

Rp. 8.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ikan Dencis Goreng/ Tauco + Sayur

Rp. 7.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ikan Merah Goreng/ Sambal + Sayur

Rp. 7.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ikan Lele Goreng/ Tauco + Sayur

Rp. 7.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ikan Gembung Goreng/ Tauco + Sayur

Rp. 7.000,00


(57)

Nasi

Ikan Tongkol Goreng/ Gulai + Sayur

Rp. 8.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Kepala Ikan Tongkol Goreng + Sayur

Rp. 9.000,00

- Rp. 7.000,00

Nasi

Kepala Ikan Tongkol Gulai + Sayur

Rp. 9.000,00

- Rp. 7.000,00

Nasi

Ikan Nila Goreng/ Gulai + Sayur

Rp. 9.000,00

- Rp. 6.000,00

Nasi

Kepala Ikan Nila Goreng + Sayur

Rp.10.000,00

- Rp. 8.000,00

Nasi

Kepala Ikan Nila Gulai + Sayur

Rp.10.000,00

- Rp. 8.000,00

Nasi

Cumi-cumi Sambal + Sayur

Rp. 8.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ikan Teri Sambal + Sayur

Rp. 7.000,00

- Rp. 5.000,00

Nasi

Ikan Mas Arsik + Sayur

Rp. 9.000,00

- Rp. 7.000,00

Nasi

Kepala Ikan Mas Arsik + Sayur

Rp. 11.000,00

- Rp. 9.000,00

Daftar Minuman Harga

Es Kosong Rp. 1.000,00


(58)

Teh Manis Dingin Rp. 3000,00

Teh Manis Panas Rp. 3000,00

Nutrisari Dingin Rp. 3000,00

Kopi Panas Rp. 3000,00

Menu Tambahan Harga

Tahu Tempe Goreng/ Gulai Rp. 500,00

Indomie Kuah/ Goreng Rp. 6.000,00

Nasi Putih Bungkus Rp. 3000,00

Sumber: Warung nasi Kedai Kita

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas akan menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu

instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian, di mana keseluruhan variabel

penelitian memuat 17 pernyataan yang terdiri dari variabel bebas dan terikat yang

harus dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

software Microsoft Office Excel 2010. Untuk tahap pengujian validitas digunakan

responden awal yang berjumlah 40 orang pelanggan pada Warung nasi Kedai

Kita. Kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jika positif dan > maka butir instrumen adalah valid

b. Jika negatif dan < maka butir instrumen adalah tidak


(59)

c. Nilai dengan responden awal berjumlah 40 orang pada = 0.05

dengan derajat bebas (df) = n-2 = 40-2 = 38 adalah 0.312

Pada tabel 4.2 dapat dilihat Validitas butir instrumen

Tabel 4.2 Uji Validitas

Variabel / Item r-hitung r-tabel Keterangan Produk (X1)

P1 0.685 0.312 Valid

P2 0.584 0.312 Valid

P3 0.651 0.312 Valid

P4 0.764 0.312 Valid

P5 0.738 0.312 Valid

Harga (X2)

H1 0.853 0.312 Valid

H2 0.833 0.312 Valid

H3 0.860 0.312 Valid

Pelayanan (X3)

P1 0.636 0.312 Valid

P2 0.724 0.312 Valid

P3 0.713 0.312 Valid

P4 0.767 0.312 Valid

P5 0.759 0.312 Valid

Kepuasan Pelanggan (Y)

KP1 0.847 0.312 Valid

KP2 0.871 0.312 Valid

KP3 0.768 0.312 Valid

KP4 0.724 0.312 Valid


(60)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 17 butir pernyataan kuesioner valid

semua dengan nilai > . Butir pertanyaan yang memiliki nilai tertinggi

adalah butir KP2 sebesar 0.871 dan nilai terendah adalah pertanyaan butir P3

sebesar 0.584. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semua

butir pertanyaan tersebut valid.

Uji Reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah instrumen penelitian

merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Kriteria yang digunakan

dalam menentukan reliabel tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Jika Cronbach’sAlpha > 0.60, maka dikatakan instrumen reliable.

b. Jika Cronbach’sAlpha < 0.60, maka dikatakan instrumen tidak reliable.

Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan Software

SPSS version 18.00 dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Batas Reliabilitas Keterangan

Produk (X1) 0.677 0.6 Reliabel

Harga (X2) 0.827 0.6 Reliabel

Pelayanan (X3) 0.732 0.6 Reliabel

Kepuasan Pelanggan (Y) 0.827 0.6 Reliabel

Sumber: Pengolahan Data Primer 2014 dengan SPSS 18.00

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa

nilai dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam dan

menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian


(61)

4.2.2 Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang menjadi

pelanggan Warung nasi Kedai Kita ini, yakni konsumen yang telah membeli

sebanyak minimal 3x dalam seminggu, baik itu pelanggan yang menikmati menu

di tempat ini, ataupun pelanggan yang menunggu pesanan untuk dibawa pulang.

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 70 orang Pelanggan Warung nasi

Kedai Kita. Deskripsi profil responden terdiri dari usia, jenis kelamin, pekerjaan,

dan intensitas membeli dalam seminggu pada Warung nasi Kedai Kita.

4.2.2.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden Tabel 4.4

Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 50 71.4 71.4 71.4

Perempuan 20 28.6 28.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan Data Primer 2014 dengan SPSS 18.00

Data diatas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang

berjumlah 70 orang, frekuensi mayoritas adalah responden laki-laki yaitu

sebanyak 50 orang (71,4%), sedangkan responden perempuan adalah sebanyak 20

orang (28,6%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pelanggan pada Warung nasi


(62)

4.2.2.2 Karakteristik Usia Responden Tabel 4.5 Usia Responden

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <20 tahun 34 48.6 48.6 48.6

21-25 tahun 31 44.3 44.3 92.9

26-30 tahun 3 4.3 4.3 97.1

>30 tahun 2 2.9 2.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan Data Primer 2014 dengan SPSS 18.00

Data diatas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang

berjumlah 70 orang, responden yang paling banyak adalah responden berusia

dibawah ataupun masih berusia 20 tahun yaitu sebanyak 34 orang (48,6%),

selanjutnya yang berusia antara 21-25 tahun yaitu sebanyak 31 orang (44,3%),

kemudian yang paling sedikit adalah yang berusia antara 26-30 tahun yaitu

sebanyak 3 orang (4,3%), dan yang berusia lebih dari 30 tahun yaitu sebanyak 2

orang (2,9%).

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan pada Warung nasi Kedai

Kita tergolong usia remaja, karena lokasi usaha yang berada di sekitar lingkungan

kampus Universitas Sumatera Utara, Politeknik Negeri Medan, AMIK-MBP, serta

berada di sekitar tempat tinggal mahasiswa sehingga memudahkan untuk membeli

makanan. Selain itu, untuk yang usia diatas 30 tahun merupakan warga yang juga


(63)

4.2.2.3 Karakteristik Pekerjaan Responden Tabel 4.6 Pekerjaan Responden

Pekerjaaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pelajar SMA 5 7.1 7.1 7.1

Mahasiswa 56 80.0 80.0 87.1

Guru 1 1.4 1.4 88.6

Karyawan Swasta 5 7.1 7.1 95.7

Wiraswasta 3 4.3 4.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan Data Primer 2014 dengan SPSS 18.00

Data diatas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang

berjumlah 70 orang, responden yang paling banyak adalah responden yang

memiliki pekerjaan sebagai Mahasiswa, sebanyak 56 orang (80%), selanjutnya

yang memiliki pekerjaan sebagai Karyawan Swasta dan yang masih berstatus

Pelajar SMA, dengan masing-masing 5 orang (7,1%) maka total sebanyak 10

orang (14,2%), kemudian disusul profesi Wiraswasta sebanyak 3 orang (4,3%)

dan Guru sebanyak 1 orang (1,4%).

Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan warung nasi Kedai Kita lebih

didominasi oleh para mahasiswa yang bertempat tinggal di sekitar lokasi usaha.

Biasanya para pelanggan yang datang, terutama para mahasiswa datang untuk

membeli makanan saat akan ke kampus dengan menikmati makanan dengan

makan ditempat atau dikemas menjadi nasi bungkus untuk dibawa ke kampus

sebagai bekal, atau membeli setelah pulang dari perkuliahan. Namun tidak sedikit

pula yang masuk perkuliahan sore datang untuk makan siang dengan membawa


(1)

2. Kesesuaian Dengan Manfaat

Kesesuaian Harga dengan Manfaat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3

Kurang Setuju 14 20.0 20.0 24.3

Setuju 29 41.4 41.4 65.7

Sangat Setuju 24 34.3 34.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

3. Harga Cenderung Lebih Murah

Harga Cenderung Lebih Murah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3

Kurang Setuju 11 15.7 15.7 20.0

Setuju 36 51.4 51.4 71.4

Sangat Setuju 20 28.6 28.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

Pelayanan (X3)

1. Fasilitas

Fasilitas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3

Kurang Setuju 20 28.6 28.6 32.9

Setuju 33 47.1 47.1 80.0

Sangat Setuju 14 20.0 20.0 100.0


(2)

2. Lokasi

Lokasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 9 12.9 12.9 12.9

Setuju 39 55.7 55.7 68.6

Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

3. Keramahan

Keramahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 4 5.7 5.7 5.7

Setuju 19 27.1 27.1 32.9

Sangat Setuju 47 67.1 67.1 100.0

Total 70 100.0 100.0

4. Kesopanan

Kesopanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 2 2.9 2.9 2.9

Setuju 25 35.7 35.7 38.6

Sangat Setuju 43 61.4 61.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

5. Kecepatan Layanan

Kecepatan Layanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 5 7.1 7.1 7.1

Setuju 36 51.4 51.4 58.6

Sangat Setuju 29 41.4 41.4 100.0


(3)

Kepuasan Pelanggan (Y)

1. Produk

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 6 8.6 8.6 8.6

Setuju 39 55.7 55.7 64.3

Sangat Setuju 25 35.7 35.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

2. Harga

Harga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 5 7.1 7.1 7.1

Setuju 39 55.7 55.7 62.9

Sangat Setuju 26 37.1 37.1 100.0

Total 70 100.0 100.0

3. Pelayanan

Pelayanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 2 2.9 2.9 2.9

Setuju 39 55.7 55.7 58.6

Sangat Setuju 29 41.4 41.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

4. Kepuasan Keseluruhan

Kepuasan Keseluruhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 9 12.9 12.9 12.9

Setuju 41 58.6 58.6 71.4

Sangat Setuju 20 28.6 28.6 100.0


(4)

Lampiran 7


(5)

(6)